season2(17)

137 28 4
                                    

Denis, andre, anton dan awan berdiri dengan posisi berpegangan, perlahan mereka membuka mata nya.

"Dimana ini?"

Anton melihat segala arah, dia benar benar bingung dan takut karena tiba tiba ada di tengah hutan yang gelap dan tidak ada siapapun selain mereka.

"Aneh, tempat ini kayak nggak asing" gumam andre.

"Iya, gue juga ngerasa pernah ke sini" sahut awan yang mendengar gumaman andre.

"Den, lo tahu kita dimana?" tanya anton.

Denis mengangguk dan melihat anton yang melihat nya.

"Kita ada di alam yang sama dengan rain sekarang" jawab denis membuat anton langsung menelan saliva nya karena takut.

"Pegang dan jangan sampai hilang benda yang udah kalian bawa!" titah denis dan mereka mengangguk  mengerti.

"Kita mau kemana den? Di sini benar benar gelap dan nggak ada siapa siapa, di sini cuma ada hutan" tanya anton.

"Kita jalan aja!"

Denis berjalan lebih dulu dan mereka mengikuti nya dari belakang.

Wush

Hembusan angin tiba tiba datang sampai membuat ranting dan dedaunan bergoyang kencang.

"Apa itu?"

Andre menunjuk pada sekelebat bayangan yang terbang ke atas.

"Tamu sing ora diundang, tamu sing bakal dadi gangguan, Lungo! teka mu ora dikarepke"

Suara bisikan di sertai angin yang membuat bulu kudu mereka berdiri karena merinding.

"Artinya apa? Gue nggak ngerti sama bahasanya"

Denis melihat awan, andre dan anton mencari jawaban.

"Tamu yang tidak di undang, tamu yang akan jadi pengganggu, pergi! Kedatangan mu tidak di harapkan"

Jelas awan yang mengerti bahasa jawa dan denis mengangguk.

"Maaf kalau kami mengganggu, tapi kami hanya ingin mengambil adik kami yang tersesat di sini" Kata denis sambil melihat ke atas.

"Ora enek seng kesesat, seng wes nengkene terahno wes wayahe nengkene.

"Lungo! Ora usah nantangi!"

Denis melihat awan untuk mencari tahu arti dari ucapan mahluk astral tersebut.

"Nggak ada yang tersesat, yang sudah di sini memang sudah waktunya di sini. Pergi! Nggak usah nantangin" kata awan dan denis mengangguk.

"Kami tidak akan pergi sebelum mendapatkan adik kami"

Tegas denis, membuat mahluk astral yang berterbangan di atas pun marah mendengar nya. Perlahan mahluk astral tersebut menampakan diri nya, dia berdiri di depan denis, andre, anton dan awan dengan wajah menyeramkan dan tubuh yang tinggi.

"Jangan ganggu jalan kami!" denis  melihat anton.

"Buka alquran nya ton!" titah denis, kemudian melihat andre dan awan." kalian batu gue!" lanjut denis dan mereka mengangguk sebagai jawaban.

Denis, awan dan andre maju untuk menyerang mereka, tapi dengan cepat mahluk astral tersebut menghindar secepat kilat dengan pindah posisi.

"Mana yang harus gue baca den? Gue bingung" tanya anton dengan suara gemetar dan tangan yang membuka setiap lembar alquran dengan gemetar.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang