Wira yang baru berkomunikasi dengan denis membuka mata nya, kemudian beranjak dari duduk nya.
"Aku harus menolong denis dan teman teman nya" kata wira dan melangkah pergi.
"Abi" panggil isna, istri wira.
"Iya umi, ada apa?" tanya wira pada istri nya yang berjalan ke arah nya.
"Tadi bibi kasih alamat ini ke umi, katanya ini alamat rumah temen nya denis" jawab isna dan memberikan alamat yang dia pegang pada wira.
"Terimakasih umi, ya udah kalau gitu abi pergi dulu ya" pamit wira.
"Abi mau kemana?" tanya isna
"Ke alamat ini, abi mau jemput anak kita yang bandel. Boleh kan?" jawab wira dengan nada bercanda.
"Sembarangan aja ngatain denis bandel" omel isna dan tertawa kecil setelahnya.
"Ya deh, anak ganteng kalau gitu" kata wira dan isna tertawa sampai deretan gigi nya terlihat jelas.
"Boleh bi, tapi hati hati ya" kata isna dan wira mengangguk senang.
"Abi pergi dulu ya" wira mencium kening isna dengan lembut.
"Assalamualaikum" salam wira dan tersenyum setelahnya.
"Walaikumsalam" jawab isna dan membalas senyuman wira.
.
.
.
.
.
."Awan, andre"
Gumam denis sambil melihat mereka bergantian.
"Apa yang harus gue lakuin? Gue bingung apa yang harus gue lakuin"
Kata denis yang sudah dalam keadaan takut, panik dan juga kalut sampai membuat nya tidak bisa berfikir jernih.
"Lepasin gue!" teriak andre dan menggerakkan kaki nya secara asal.
Andre terus menggerakkan kaki nya sambil membaca ayat kursi yang semakin lama kaki nya terlepas dari mahluk astral tersebut. Setelah tidak lagi do tarik oleh mahluk astral, andre langsung lari ke arah denis, begitu juga awan yang berjalan ke arah denis sambil memegang bagian tubuh yang terasa sakit.
"Kita harus lari ke arah cahaya"
Kata denis dan mereka mengangguk, setelahnya denis melangkah pergi di ikuti andre dan awan di belakangnya.
"Mati - mati - mati"
Suara terdengar jelas di telinga mereka, tapi mereka terus lari tanpa menoleh ke belakang.
"Itu cahayanya" teriak denis dan langsung lari ke arah cahaya.
Sedikit lagi, hanya sedikit lagi mereka bisa pergi dari tempat menyeramkan itu, tapi cahaya itu menghilang perlahan.
"ARGH...."
denis berteriak frustasi dan menangis setelah cahaya nya hilang.
"ABI~~~~~, ABI TOLONGIN DENIS BI~~~~"
denis terduduk lemas sambil menangis, membuat andre dan awan juga menangis dan duduk dengan pasrah.
"Apa kita nggak bisa pulang den?" tanya andre dan denis hanya menggeleng sebagai jawaban.
Jawaban denis membuat andre dan awan menangis dengan rasa takut dan putus asa. Saat sedang menangis, lagi lagi mahluk mahluk astral itu datang untuk mengganggu mereka.
"Dasar Setan Sialan, Bisa Nggak Jangan Ganggu Kita Terus? BANGSAT LO SEMUA"
Andre berteriak dengan segala emosinya, kemudian mengambil kayu dan menyerang para mahluk astral secara asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang✅
HorrorTujuh anak muda yang tersesat saat mendaki gunung, mereka harus berputar berlari dan berpisah saat mencari jalan untuk pulang. Bisakah mereka menemukan jalan keluar dan pulang dengan selamat. Cast : Bts.