end

557 74 27
                                    

"Bang, gue takut" ucap rain dan awan mengangguk mengerti. Perlahan awan melepaskan pelukan nya.

"Bocah wangi..." suara yang terdengar berbisik membuat rain semakin ke takutan.

"Ayo" awan langsung menarik tangan rain untuk membawa nya pergi dari sana.

"Wan Sebelah Sini" pekik andre dan Awan langsung lari menghampiri nya sambil menggandeng Rain.

Setelah nya mereka berlari ke arah barat. Lari dan terus lari mereka lakukan untuk menemukan jalan keluar.

"Lancang" suara yang menggema membuat mereka menghentikan langkah nya.

"Kembalikan bocah wangi itu!" lanjut nya bersamaan dengan muncul nya sosok perempuan yang mereka sebut ratu.

Andre - tarra dan awan berdiri di depan rain untuk melindungi nya.

"Pergi jangan ganggu adek gue!" titah awan, membuat perempuan itu melihat nya dengan nyalang.

Wush

Argh

"Bang..." pekik rain saat melihat mereka terlempar dan menjauh dari rain

Duagh

Jleb

"Akh" erang tarra saat perut  nya tertusuk batang kayu.

Dugh

"Uhuk" awan langsung batuk sambil memegangi dada nya yang terkena batang pohon.

Bruk

Andre terjatuh dengan kasar dengan posisi terlentang, dia menggeliat saat merasakan sakit di punggung nya.

Mereka berusaha bangun untuk menolong rain yang melangkah mundur karena di dekati perempuan itu.

"Pergi! Jangan ganggu gue! GUE BILANG PERGI BRENGSEK..!" Rain

Jleb

Rain langsung diam dengan nafas tertahan saat tangan perempuan itu menembus perut nya, rain memejam saat merasakan sakit luar biasa dari kuku tajam perempuan itu.

"Uhuk" darah berwarna hitam keluar dari mulut rain.

"Bocah wangi, kau juga lancang dan tidak bisa menjaga ucapan mu" ucap nya dengan nada marah.

"Ma - mati, le- lebih baik" sahut rain, membuat perempuan itu marah dan melempar rain, tapi dengan cepat andre berlari untuk menangkap tubuh rain.

Bruk

"Rain" ucap andre, dia langsung membantu rain untuk berdiri.

"Kalian Semua Tidak Akan Ada Yang Bisa Keluar Dari Tempat Ini" ucap nya dengan suara menggema, angin kencang membuat pohon pohon yang ada bergoyang seolah akan tumbang

Satu persatu mahluk astral menampak kan diri nya, bahkan pocong yang membunuh jovan pun terlihat dengan jelas.

Awan langsung membantu tarra untuk berdiri, setelah nya mereka berkumpul dengan perasaan takut.

"Lari!" titah tarra dan mereka mengangguk sebagai jawaban

Mereka lari sekuat tenaga nya karena mahluk mahluk astral itu mengejar mereka. Takut? Iya, itulah yang mereka rasakan sekarang.

Mengetahui banyak nya mahluk astral yang terbang mengikuti mereka, membuat mereka tidak berani melihat arah lain selain depan.

"Mati - mati - mati" kata yang terdengar oleh mereka, membuat mereka semakin mempercepat langkah nya.

Srep

Rain menghentikan langkah nya, saat tubuh Nya di rasuki oleh salah satu mahluk astral yang mengejar nya.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang