season2(8)

174 38 14
                                    

Awan mempersilahkan teman teman nya masuk, dia menoleh ke dalam saat mendengar suara musik yang begitu kencang. Sementara denis, tatapan mata nya berubah dingin saat melihat ke arah kamar rain.

"Den, kenapa?" tanya anton sambil menepuk bahu denis.

"Nggak papa" jawab denis dan anton mengangguk percaya.

"Bentar ya, gue ke kamar adek gue dulu" kata awan dan pergi setelahnya.

Denis melihat awan dan berjalan mengikuti nya, membuat anton ikut mengikutinya. Denis melihat rain dari jauh dengan tatapan tajam, tanpa mengatakan apapun Denis mempercepat langkah nya, bahkan sampai menyalip awan yang tadi nya berjalan di depan nya.

Grep

"DENIS"

Awan reflek berteriak saat melihat denis tiba tiba mencekik leher rain.

"Kamu ini siapa? Kenapa tiba tiba mencekik anak saya? Lepasin anak saya!"

Temmy berusaha melepaskan tangan denis dari leher rain, tapi denis tetap tidak melepas kan tangan nya. Dengan sorot mata tajam, denis mengatakan sesuatu.

"Keluar dari tubuh anak ini!" kata denis dengan penekanan di setiap kata nya.

Awan dan andre yang sudah berdiri di samping temmy melihat denis dengan bingung.

"Den, lo kenapa sih? Lepasin adek gue den!" pinta awan, tapi denis tidak merespon nya.

Tatapan denis tetap tajam melihat rain yang kesakitan dan berusaha melepaskan tangan nya.

"Lepaskan aku!"

Rain melihat ayah nya dengan sedih dan takut.

"Ayah, tolong rain. Sakit ayah~ sakit" rain memelas meminta tolong pada ayah nya, kemudian melihat reni.

"Bunda, tolong rain" lanjut rain dengan nada memelas.

Sebagai orang tua, hati mana yang tega melihat anak nya kesakitan seperti itu.

"Lepaskan Anak Saya!" reni berteriak dengan emosi.

Denis melihat reni, kemudian melihat rain dan mendorong nya ke arah tembok dengan kekuatan yang dia miliki.

Dugh

"Rain"

Ucap awan saat melihat rain yang terduduk setelah membentur tembok.

"Dia bukan rain"

Ucapan denis membuat awan, reni, temmy dan andre melihat nya.

"Maksud lo?" tanya awan.

Denis tidak menjawab, dia hanya menunjuk ke arah rain.

"Rain" gumam reni, dia menggeleng tidak percaya saat melihat rain menyeringai, mata nya menghitam dan kuku nya memanjang dan tajam.

"BERANINYA KAU MENGGANGGU KU! DASAR MANUSIA PENGGANGGU"

Ucapan yang keluar dari mulut rain menggema, sampai membuat orang yang mendengar merasa takut dan merinding.

"Adek lo kerasukan wan"kata denis dan kembali melihat rain dengan tajam.

"Ayah, rain kenapa jadi begitu?"

Reni menangis melihat rain yang terlihat menyeramkan.

"Keluar dari tubuh nya!" titah denis dan mengeluarkan sebuah tongkat dari tas nya.

Tongkat pendek yang bisa di panjangkan, tongkat yang selalu dia gunakan untuk melawan hantu yang mengganggu nya.

"HAHAHAHAHAHAHA, AKU TIDAK MAU KELUAR~~ ANAK INI MILIK KU"

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang