Keluarga David

58 23 0
                                        



Iva duduk di brankar yang tersedia di UKS sekolah, tadinya dia ingin langsung ke kelas berhubung tadi yang membawanya adalah Ilham jadi dia pasrah saja. Iva memperhatikan Ilham yang sedang memijat kakinya, tadi iva sempat menolak tapi Ilham tetap memaksa untuk memijat kaki iva untuk meredakan rasa nyerinya.

"Udah gue gapapa ini udah mendingan kok" ujar iva tangannya menghentikan pergerakan tangan Ilham yang hendak memijat kakinya lagi.

"Beneran udah mendingan?" tanya Ilham yang duduk ditepi brankar tersebut. "Iya udah sana balik ke kelas lo aja, gue juga mau balik ke kelas" ujar iva lalu dirinya berusaha turun.

Namun saat berusaha akan turun ternyata kaki iva masih sakit sehingga dia hampir jatuh jika saja Ilham tak memeluknya. Karena Ilham tak seimbang saat memeluk iva mendadak tubuhnya jatuh ke kursi hingga posisinya iva seperti berpangku pada Ilham.

David yang tadi melihat iva di bawa ke uks oleh Ilham awalnya ingin membiarkannya, namun hatinya berkata lain. David mampir dulu ke kantin untuk membeli makanan untuk iva, setelah selesai dia berjalan menuju uks. Betapa terkejutnya david saat dirinya baru membuka pintu uks pemandangan pertama yang dia dapat adalah iva duduk dipangkuan Ilham dan Ilham seakan memeluk iva dari samping.

"Wah sorry ni ganggu, lanjut bro" ujar david tersenyum lalu meninggalkan uks.

Iva segera bangkit berusaha mengejar david, ntah kenapa iva tak mau david salah paham padanya padahal iva dan david tidak punya hubungan apapun. Tapi sayangnya kaki iva tak bisa diajak bekerjasama, dia tidak bisa mengejar david.

Iva berusaha menghubungi david namun panggilannya selalu ditolak, iva berusaha mengirim pesan namun tak kunjung dibalas. Iva memutuskan untuk ke kelas david nanti setelah istirahat ke 2.

***

David memutuskan untuk izin pulang lebih awal, hatinya merasa tak karuan setelah melihat kejadian di uks tadi. David menelfon bundanya untuk meminta izin pada wali kelasnya agar david bisa pulang lebih awal.

"Gue tau ra lo belum bisa suka sama gue, gue gak nyerah cuma rasanya sakit banget ya ngeliat lo gitu sama cowo lain" ujar david bermonolog pada dirinya sendiri, david menambah kecepatan mobilnya menuju rumahnya.

"Abang udah pulang? Kenapa bang tumben minta pulang awal" ujar bunda david saat melihat putra pertamanya baru memasuki rumah.

"Gapapa kok bun" ujar david lalu duduk disofa sebelah bundanya, david bersandar disofa memejamkan matanya berusaha menenangkan pikirannya.

"Kamu tau bang, bunda ngerawat kamu 17 tahun, kamu pikir bisa bohong sama bunda?" ujar lia memperhatikan anaknya, lia tau bahwa anaknya sedang tidak baik baik saja.

"Bun, david suka sama cewe" ujar david membuka matanya lalu membenarkan posisi duduknya menghadap kearah bundanya.

"Tapi kita beda bun" ujar david lagi ragu untuk melanjutkan ceritanya. "Beda kenapa emang bang?" ujar anton dari arah dapur, hari ini anton tak ke kantor karena tak ada urusan penting.

"David mau cerita semuanya tapi ayah bunda jangan marah ya" ujar david memandang kedua orang yang sudah merawat dirinya sejak kecil.

"Iya abang tenang aja udah lanjut terus gimana?" tanya lia, anton duduk di seberang kursi berhadapan dengan david dan lia.

"David suka sama cewe, dia beda agama sama kita namanya ivalina amora, david suka sama ara sejak kelas 10" ujar david, sebenarnya dirinya sedikit ragu untuk bercerita ini takut takut orang tuanya tak merestui karena agama mereka yang berbeda.

"Hah? Ivalina anaknya Andre pemilik cakrawala company itu? Yang jadi model itukan bang?" tanya anton, dan david hanya mengangguk membenarkan ucapan ayahnya.

TABU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang