David bersiap untuk menjemput iva, hari ini keluarganya mengajak iva ikut serta makan bersama untuk merayakan ulang tahun loli. Ayah, bunda dan loli sudah berangkat lebih dulu baru saja. David menuruni tangga dengan senang, ntah kenapa hatinya sangat senang iva dapat diterima dengan baik oleh keluarganya. David melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Iva memperhatikan penampilannya di depan cermin, iva mengambil kotak hadiah yang akan dia berikan pada loli. Iva menggunakan dress selutut berwarna merah maroon dan rambutnya dia model half updo. Terdengar suara mobil di depan rumah iva. Iva segera bangkit menuju gerbang karena sudah pasti itu adalah david.
David baru saja akan menghubungi iva namun dia urungkan karena dia sudah melihat iva keluar dari gerbang rumahnya. Satu kata yang ada di otak david saat baru melihat iva adalah 'Cantik' ah tidak iva memang selalu cantik.
Iva memasuki mobil david lalu aroma vanilla menyeruak ke indra penciuman david. Aroma yang selalu david cium saat berada di dekat iva, aroma yang menjadi favoritnya mulai sekarang.
"Cantik banget" ujar david melihat kearah iva.
"Makasih" jawab iva sepertinya jantung iva sedang berdisko sekarang.
"Gue ada sesuatu" ujar david merogoh saku tas kecilnya lalu david nampak mengeluarkan kotak kecil.
"Apa?" tanya iva saat melihat kotak tersebut, david membuka kotak tersebut dan terlihat kalung liontin berlian kecil.
"Wah Bagus banget, buat loli ya?" pikir iva kalung itu akan david berikan pada loli mengingat hari ini adalah ulang tahun loli.
"Nggak, ini buat lo. Sini gue pakein" ujar david membuka pengait kalung tersebut.
"Hah beneran buat gue?" tanya iva tak yakin dan david mengangguk iva pun membalikkan badannya memegang rambutnya agar david lebih mudah memakaikan kalung di lehernya.
Setelah selesai iva memegang mainan kalung tersebut dan berkaca menggunakan kamera handphonenya. Kalung yang david belikan nampak Indah di leher iva yang putih.
"Makasih ya" ujar iva tersenyum dan tiba tiba tangan david terulur mengelus lembut pipi iva. Iva mematung menerima sentuhan david, jantungnya sudah benar benar akan copot rasanya. Iva berdeham untuk menghilangkan rasa gugupnya.
David mulai menyetir menuju salah satu restoran yang akan mereka datangi. Iva sama sekali tak mengeluarkan suara, mencoba untuk menetralkan debaran jantungnya.
***
Iva dan david memasuki restoran bintang 5 menuju ke ruang VIP yang sudah dipesan oleh keluarga david. Iva berjalan dibelakang david mengikuti langkah kaki laki laki tersebut. Setelah tiba di salah satu pintu david memandang kearah iva sebelum membuka pintu tersebut dan tangannya menggenggam tangan kiri iva.
Setelah david dan iva masuk disana nampak sudah ada ayah, bunda, dan loli. Iva tersenyum kearah mereka, bunda david berdiri merentangkan tangannya menyambut iva. Iva melakukan cipika cipiki dengan bunda david dan melakukan jabat tangan dengan ayah david.
"Halo loli" ujar iva melambaikan tangan ke arah loli, loli nampak senang dengan kehadiran iva dia bangkit dan memeluk iva.
"Nih aku ada kado buat kamu" ujar iva memberikan kotak berukuran sedang pada loli.
"Kok repot repot si va?" ujar bunda david.
"Gapapa bun, semoga suka ya loli" ujar iva mengelus rambut loli.
"Duduk sini va" ujar ayah david menunjuk kursi diseberang meja depannya.
"Iya ayah" jawab iva tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
TABU (On Going)
Romansa"Percaya sama gue ra"- David Maheswara "Apa yang harus gue percaya sedangkan keyakinan kita aja ga sama, apa yang lo harepin dari kisah ini?"- Ivalina Amora David Maheswara cowo tampan dan kaya dengan segala kelebihannya, siapa yang tak jatuh Cinta...