Cuddle

46 17 0
                                    







David, haidar, arkan, keenan, ferdian, dira, ayyara, dan naysa kini tengah berada dirumah iva. Setelah berhasil menyelamatkan iva, mereka memutuskan untuk tak kembali ke pesta. Kini mereka sedang menunggu hasil dokter yang memeriksa iva.

"Dav, abis ini lo harus bener bener jaga si iva, the tiger tau kelemahan lo ada di iva" ujar ferdian duduk di sofa ruang keluarga lantai 2 di depan kamar iva.

"Iya bener, tenang aja kita semua juga bakal bantu jaga iva" ujar haidar menepuk bahu david.

"Makasih guys" jawab david tersenyum "tapi jangan lupa traktiran lo dap" ujar arkan dan mereka tertawa.

Ayyara, dira, dan naysa berada di dapur untuk membuatkan mereka minum. Tadi juga mereka membantu inti aodra untuk mengobati luka mereka. Tak lama para gadis gadis itu muncul dari arah tangga membawa nampan berisi minuman.

"Bi ina sama mang arip balik kampung, iva sendirian dirumah mana kondisinya begini lagi" ujar ayyara.

"Mang arip sapa dah?" tanya arkan.

"Mang arip itu sopirnya iva, dia suaminya bi ina. Mereka udah izin katanya sama iva kemaren kalo mau pulang kampung sekarang, Mana udah pesen tiket kereta jadi gak bisa dibatalin" ujar dira.

"Yaudah biar nanti gue yang menenin iva aja disini" ujar david.

"Beneran lo?" tanya dira pada david dan dibalas anggukan kepala oleh david.

"Yaudah besok pagi kita bakal kesini sekalian diskusi masalah liburan kan" jawab naysa. Dokter keluar dari kamar iva melepas kacamatanya.

"Kondisinya baik kok, lukanya juga udah saya obatin gak ada yang serius" ujarnya.

"Makasih ya dok, mari saya antar dok" ujar david mengantar dokter laki laki ini keluar sedangkan yang lain masuk ke kamar iva untuk melihat keadaan gadis itu.

Wajah iva terlihat pucat, dia nampak terlelap dengan tenang setelah diberi obat tidur. Dira memakaikan selimut ditubuh iva sebatas dada dan melepas high heelsnya.

David masuk ke kamar iva yang sudah terdapat teman temannya disana. David mendekat kearah iva dan mengelus dahi iva. David merasa bersalah pada gadis ini karena dirinya tak bisa menjaga iva dengan baik.

"Dav gue pulang dulu ya sama yang lain" ujar haidar menunjuk kearah arkan, keenan dan ferdian.

"Butuh apapun jangan sungkan telpon dap" ujar ferdian, david tersenyum bersyukur memiliki teman yang selalu sigap membantunya.

"Gue juga mau balik dav, besok pagi kita kesini lagi ya" ujar ayyara. Mereka keluar meninggalkan david dan iva di dalam kamar tersebut.

David tidur di sofa panjang yang ada di kamar iva. David sudah mengirim pesan pada bundanya bahwa dia akan menginap, menceritakan semua kejadian tadi dan bundanya sudah mengizinkan.

***

Iva membuka matanya perlahan kepalanya terasa sedikit pusing. Iva mengedarkan pandangan ke sekitar dan melihat david yang tidur disofa. Iva melihat jam dinding di kamar ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi.

Iva mengambil selimut lain yang ada di lemarinya untuk david karena laki laki itu nampak kedinginan. Saat akan menyelimuti david, david menggeliat membuka matanya.

"Kok bangun? Butuh sesuatu?" tanya david memposisikan tubuhnya duduk.

"Nggak, nih selimut biar gak dingin" ujar iva tersenyum. David memeluk iva erat menyembunyikan wajahnya diceruk leher iva. Ntah kenapa david selalu lemah jika berurusan dengan iva.

TABU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang