Huru Hara

34 13 0
                                        


Inti aodra kini sedang berada di kantin. Setelah kejadian kemarin dimana inti aodra dituduh mereka tak pernah lagi bertemu dengan ilham dan bima. Mungkin kedua laki laki itu sudah tak memiliki muka untuk ditunjukkan di depan mereka.

"Mel, tau nggak apa bedanya lo sama kipas?" tanya arkan pada amel adek kelas nya yang lewat di depan meja inti aodra.

"Hah gak tau bang" jawab amel. Keenan, david, ferdian dan haidar memperhatikan arkan mereka tau pasti temannya itu akan mengeluarkan jurus gombalannya.

"Kipas bisa bikin angin, kalo kamu bisa bikin angen eaaaa" ujar arkan dan diikuti oleh haidar, keenan, dan david. Ferdian hanya tersenyum tipis.

Amel tersenyum malu malu mendengar apa yang arkan katakan. Amel kini tengah bersama kania, kania ini adalah salah satu murid yang pernah dikabarkan dekat dengan david.

"Keluarin semua jimat jimat lo ar" ujar keenan mendukung temannya dengan menepuk bahu kiri arkan.

"Tenang tenang masih banyak kok" ujar arkan berdehem membenarkan dasinya. Anggota aodra yang juga berkumpul disana mulai mengalihkan perhatian pada arkan.

"Apa bedanya tanggal 28 sama 29 oktober?" tanya arkan mengangkat satu kakinya ke kursi kantin sambil menaik turunkan alisnya memandang amel.

"Apa ya bang, gak tau gue" jawab amel.

"Kalo 28 oktober itu sumpah pemuda, kalo 29 itu sumpah aku sayang kamu" ujar arkan membuat haidar, keenan, david, dan ferdian tertawa.

"Freak banget si gombalan lo, sini biar gantian gue" ujar david menepuk dada bagian kanannya.

"Kania, minyak apa yang bisa bikin mabuk?" tanya david.

"Hah minyak? Gak tau" ujar kania mengangkat bahu, kania tersenyum memandang david bila boleh jujur kania masih suka pada david.

Dulu kania sempat dekat dengan david saat SMP, david sangat baik padanya dan mereka mulai menjauh semenjak david sudah masuk SMA dan kania masih duduk di kelas 3 SMP pada saat itu.

"Minyaksikan kamu tersenyum" ujar david tersenyum. Semua inti aodra bersorak.

Kania tersenyum malu, kania mengalihkan pandangannya kearah lain. Kania membulatkan matanya saat tak sengaja bertatapan dengan iva yang berdiri tak jauh darinya.

Kania yakin iva jelas mendengar semua yang david katakan. Inti aodra yang melihat perubahan wajah kania membuat mereka mengalihkan pandangan kearah pandang kania.

Inti aodra kaget karena iva ternyata berdiri tak jauh dari meja mereka. David menegang saat melihat raut wajah iva yang datar.

"Hm mencium aroma aroma huru hara dalam rumah tangga nih gue" ujar arkan tangannya seakan mengipasi udara ke hidungnya.

Iva, ayyara, dira, dan naysa melewati meja aodra tanpa melirik ke 5 laki laki yang duduk di meja tersebut. Hawa dingin seakan menusuk tubuh kania saat iva lewat disampingnya dengan memberi lirikan tajam.

"Sayang bentar" ujar david berdiri dari kursinya mencoba mengejar iva. David mencekal tangan iva yang akan melewati meja aodra.

"Lepasin" ucap iva datar menunjuk tangan david yang berhasil mencekal tangan iva.

"Sayang, tadi itu cuma bercanda" ujar david, yang benar saja dia baru jadian degan iva tak lucu bila harus putus dengan waktu yang singkat.

"Kenal lo sama gue?" ujar iva, david langsung terpaku mendengar iva yang menggunakan 'lo-gue' tak seperti biasanya.

"Sayang maaf, beneran tadi cuma bercanda. Tanya aja sama yang lain" ujar david menunjuk teman temannya. Kania dan amel masi terpaku memandang iva.

"Jadi kania ini yang katanya pernah deket sama lo?" tanya iva memandang penampilan kania dari bawah hingga atas.

TABU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang