2 Minggu

61 22 0
                                        




Akhirnya setelah 5 hari bersekolah hari libur pun tiba, di hari sabtu yang cerah ini iva baru saja bangun pukul set 9 dia masih nampak malas untuk beranjak dari kasurnya. Tangan iva merada meja kecil disamping kasurnya untuk mengambil handphonenya karena terdengar notif masuk. Saat melihat pesan yang masuk iva langsung melebarkan matanya melihat gambar yang dikirim oleh orang suruhannya. Iva duduk menekan nomer orang yang mengirimi gambar tersebut.

"Hah ini bukan editan?" tanya iva pada orng tersebut.
"Tidak nona saya dengar dia juga sering berkunjung ke club nona" jawab seseorang dari sebrang telfon tersebut.
"Kumpulkan lebih banyak foto dan catatan dari manager saya tentang gadis tersebut, saya tunggu secepatnya" ujar iva lalu mematikan telfonnya.

Iva tersenyum licik kearah gambar yang berada di handphonenya, matanya yang awalnya mengantuk langsung fresh seketika. Iva turun dari kasurnya berjalan kearah kamar mandi untuk mandi dan sarapan dibawah. Setelah sampai di meja makan terlihat orang tuanya sedang duduk di ruang keluarga.

"Sayang sini duduk dulu papa mau bicara" ujar andre papa iva, iva lalu duduk di antara mama dan papanya.

"Papa sama mama harus keluar negeri untuk keperluan produk baru mama kamu" ujar anton "kamu semisal kami tinggal sekitar sebulan disini gak masalah kan?" tanyanya lagi.

"Aku gak masalah kok pa, tenang aja papa selesaiin aja urusan mama sama papa" ujar iva tersenyum memandang mama dan papanya bergantian.

"Kalo kamu mau ikut gak papa sayang, nanti biar kita bilang ke kepala sekolah, pemilik yayasan itu temen papa" ujar rina sambil mengelus rambut anak tunggalnya tersebut. Iva menggelengkan kepala "aku gak papa kok ma beneran, semoga papa sama mama berhasil ya dan produknya nanti bisa diterima dengan baik sama semua orang" ujar iva

"Kami janji sayang setelah urusan kami selesai, kami akan langsung pulang kesini, nanti uang jajan kamu papa transfer tiap hari" ujar Andre memandang anaknya "iya pa, nanti harus aku yang jadi model produk mama pokoknya" ujar iva bersemangat. "Pasti dong anak mama kan udah jadi model terkanl nanti pasti produk mama banyak peminatnya kalo modelnya cantik begini" ujar mamanya.

"Mama sama papa kapan berangkatnya" tanya iva. "Nanti sore papa sama mama berangkat naik Jet pribadi keluarga biar gak ribet, kalo gitu papa sama mama mau nyiapin barang dulu ya kamu sarapan sana" ujar Andre, iva hanya menganggukkan kepala lalu berdiri berjalan kearah ruang makan.

***

Mobil iva baru saja memasuki area rumahnya dia baru saja mengantar kedua orang tuanya tadi. Malam minggu ini iva berniat untuk menghabiskan waktu di dalam kamar untuk maraton drakor dia tadi juga sudah mampir ke minimarket untuk membeli banyak sekali cemilan. 

Saat iva memegang kenop pintu handphone iva berdering, iva mencari benda pipih tersebut ditasnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya memegang kresek yang penuh dengan snack. Iva melihat nama yang tercantum disana dan dia sedikit heran karena yang menelfonnya adalah david. Jari iva menggeser keatas, lalu dia mendekatkan hp ke telinganya.

"Eh gue kira lo bakal nolak panggilan gue" ujar david dari seberang

"Kenapa dav kok nelfon" jawab iva

"Nanti malem lo ada rencana keluar gak sama temen lo" tanya david

"Nggak gue dirumah aja nanti gaada rencana kemana mana" jawab iva

"Oke nanti gue jemput jam 7 udah harus siap okey bye sayang" ujar david, saat iva baru saja ingin menjawab panggilan sudah terputus.

Iva membuka pintu kamarnya meletakkan snack dan minuman di dalam kulkas kecil khusus di dalam kamar tersebut. Iva berjalan untuk men charger handphonenya lalu dia beranjak ke kasurnya mengambil laptop lalu mulai menonton drakor dengan anteng.

TABU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang