David memarkirkan asal motornya di parkiran dan berlari menuju lobby rumah sakit. Pikiran david sudah kalut saat ini, dia harus bertemu dengan iva secepatnya.
"Mbak tanya ruangan atas nama ivalina amora" ujar david pada suster yang berjaga di lobby.
"Oh ada di ruang ICU, mas naik aja ke lantai 3 nanti ada ruangan barisan ke 3 disana mas" ujar suster. David yang berlari menuju lift rumah sakit.
Setelah pintu lift terbuka david bisa melihat dandi salah satu anggota aodra dan dokter laki laki berdiri di di depan salah satu ruangan. Saat david sudah berada di dekat dandi, dandi langsung menyuruh david untuk masuk.
David membuka pintu kamar tersebut dengan tangan bergetar. Bagai di tampar ribuan tangan david melihat iva tidur di brankar dengan kepala di balut perban.
David mengedarkan pandangan ke seisi ruangan di sana ada mama papa iva, ferdian, haidar, keenan, arkan, ayyara, dira dan naysa.
David tersenyum duduk di sisi kasur iva, iva tersenyum lembut pada david. David memegang pipi iva, wajah iva terlihat pucat. Tangan iva terulur untuk menyentuh pipi david.
"Hai sayang" ujar david. Iva hanya tersenyum menanggapi ucapan david.
"Kamu harus bahagia dengan siapapun itu, aku bakal kasi kamu waktu buat berduka selama seminggu tapi setelah itu kamu harus menjalani hidup kamu seperti biasa" ucap iva dengan suara yang sudah melemah.
"Emang bakal ada apa sampe kamu ngasi aku waktu buat berduka selama 1 minggu" ujar david memandang setiap inci wajah iva yang terlihat pucat.
"Sekarang tugas aku udah selesai disini, aku mau ngeliat kamu jadi orang yang lebih baik abis ini" ujar iva.
"Aku mau ngeliat kamu bahagia dengan siapapun itu, nanti sesekali aku bakal dateng ke mimpi kamu buat mastiin kalo kamu udah bahagia" ucap iva.
"Kamu mau aku bahagia ya sayang? Ngeliat kamu bahagia aku juga ikut bahagia sayang. Kamu mau aku belajar mencintai perempuan lain sedangkan Cinta aku udah habis di kamu" david menjeda ucapannya.
"kamu mau aku bertahan hidup sedangkan kamu adalah alasan aku bertahan sejauh ini ra, jadi apa yang kamu harapkan dari aku setelah nanti kamu pergi ninggalin aku? Kebohongan yang seperti apa yang mau kamu denger dari mulut aku kalo aku bakal baik baik aja pas kamu pergi? Topeng hebat mana yang bisa bantu nutupin luka aku buat bertahan setelah kamu pergi?" ucap david.
David mulai menangis memegang tangan iva yang berada di pipinya. David kini mengerti maksud dari pembicaraan iva.
"Kamu tau ra kenapa aku susah buat ngelepas atau ngeikhlasin kamu? Karena kalo sekedar mengikhlaskan kamu tapi kamu masih ada didunia, aku masih bisa lega karena bisa ngeliat kamu bahagia dengan pilihan kamu" ucap david
"Kalo aku kangen aku masih bisa ngeliat kamu dari jauh, masih bisa ngeliat senyum kamu" ucap david
"Tapi kalo versi ikhlas yang harus aku lewati adalah perginya kamu dari dunia ini itu susah ra, aku gak bisa ngeliat kamu tumbuh menikmati bertambahnya umur kamu dengan bahagia sama pilihan kamu."
"Gimana kalo aku kangen ra? Aku harus meluk batu nisan kamu? Aku harus cerita sama gundukan tanah yang menjadi penengah antara kita?" ucapnya lagi.
"Aku lebih baik ngeliat kamu pergi dari aku sama cowok lain, setelah itu aku bisa ngeliat kamu dari jauh tumbuh tambah tua dan bahagia dengan pilihan kamu. Dari pada aku harus duduk, mengirim doa dan bercerita gimana hari aku sambil meluk batu nisan kamu ra" ucap david terisak.
David memandangi wajah iva, air mata iva mengalir dadanya terasa nyeri mendengar ucapan david.
"Aku gak kuat dav, aku harus kaya gimana lagi? Sakit dap" ucap iva.

KAMU SEDANG MEMBACA
TABU (On Going)
Roman d'amour"Percaya sama gue ra"- David Maheswara "Apa yang harus gue percaya sedangkan keyakinan kita aja ga sama, apa yang lo harepin dari kisah ini?"- Ivalina Amora David Maheswara cowo tampan dan kaya dengan segala kelebihannya, siapa yang tak jatuh Cinta...