David memasuki salah satu clubbing di Jakarta, david ingin menepati janjinya pada teman temannya. Dulu david pernah berjanji akan meneraktir haidar, arkan, keenan, dan ferdian jika dia jadian dengan iva.
David berjalan ke salah satu meja VIP di tempat itu, terlihat disana temannya sudah berkumpul lengkap. David mengernyitkan dahi saat melihat ferdian disana, karena laki laki ini biasanya tak mau berada di tempat seperti ini.
"Langsung aja pesen nanti gue bayarin" ujar david melempar black cardnya ke meja membuat haidar, keenan dan arkan bersorak.
"Tumben fer ada disini" ujar david yang duduk di sebelah ferdian seraya mengeluarkan rokok.
"Lagi banyak masalah" jawan ferdian meneguk minuman yang ada di gelas hingga tandas.
"Lo boleh cerita ke gue kalo ada apa apa" jawab haidar menimbrung.
"Makasih, gue beruntung punya temen kaya kalian" ujar ferdian kembali menuangkan minuman yang berada di botol ke gelasnya.
"Habisin fer kalo itu bisa bikin lo plong sama masalah lo" ujar keenan menuangkan lagi minuman ke gelas ferdian. Mereka menikmati musik dan memperhatikan semua orang yang berjoget.
David mulai menuangkan botol kaca yang berisi minuman ke gelasnya. David meneguknya hingga tandas.
"Awas jangan sampe teler lu, besok sekolah. Berangkat sama iva kan lo?" tanya haidar menahan tangan david yang akan meneguk minuman dalam gelasnya lagi.
"Nggak, besok bini gue berangkat bareng dira" ujar david, haidar melepaskan cekalannya. Haidar hanya takut david akan pusing besok jika terlalu mabuk.
"Sabtu pagi motoran ayo" ujar haidar saat temannya masih sadar.
"Ayo, tapi kita jalan ke desa desa apa kemana gitu. Jangan di kota, bosen gue ngeliat gedung gedung tinggi" ujar keenan.
"Gue bawa ara boleh gak?" tanya david.
"Lo lupa iva udah kita anggep adek kita sendiri" ujar arkan.
"Itu mah mauan lo jadi abang ketemu gede" ujar keenan menjitak kepala arkan.
"Bawa pasangan aja gapapa gas sabtu" ujar haidar.
David dan ferdian minum terlalu banyak hingga membuat mereka mulai hilang kesadaran total. David tak henti henti meracau tak jelas, sedangkan ferdian sudah teler.
"Punya temen kalo mabok nyusahin banget" ujar arkan yang mulai membolong david keluar club.
David terus berbicara tak jelas sambil menunjuk nunjuk sesuatu. Arkan dan keenan memutuskan untuk membawa david ke markas, karena kalau bunda david tau anaknya mabuk maka habis lah sudah riwayat david.
"Ngomong mulu lo buset" ujar arkan menjejeli mulut david dengan roti agar diam. Keenan menyetir mobil yang dibawa david. Arkan duduk dibelakang bersama dengan david.
Sedangkan ferdian, laki laki itu dibawa oleh haidar menuju ke markasnya juga. Haidar tadi memutuskan untuk tak membawa kendaraan, karena pasti teman temannya akan teler berjaga jaga agar tak repot.
Arkan membopong david di bantu oleh keenan. Haidar, arkan, dan keenan memutuskan untuk menginap juga di markas. Besok subuh mereka baru akan pulang karena besok masih sekolah.
***
"Kalian lagi hih! Saya bosen tau ngeliat muka kalian. Kenapa kalian terlambat? Ini sudah jam 7 lewat 20 niat sekolah nggak kalian?" ucap pak basirun guru BK di sekolah haidar.
Masih ingat pak basirun? Ya dia lah guru yang terkenal galak, mudah sekali untuk mengenali pak basirun karena pak basirun memiliki ciri perawakan kumis tebal dengan berbadan gendut. Beberapa murid biasanya memanggilnya dengan panggilan "Pak kumis"

KAMU SEDANG MEMBACA
TABU (On Going)
Romance"Percaya sama gue ra"- David Maheswara "Apa yang harus gue percaya sedangkan keyakinan kita aja ga sama, apa yang lo harepin dari kisah ini?"- Ivalina Amora David Maheswara cowo tampan dan kaya dengan segala kelebihannya, siapa yang tak jatuh Cinta...