Berhenti menolak

223 19 0
                                    

Widuri merasa baik-baik saja. Selama sebulan Arkan tidak menganggu dunianya. Namun bohong, jika dirinya tidak merindukannya. Ada beberapa bagian yang akan Widuri rindukan yaitu salah satunya sebuah kehadirannya.

Pekerjaannya mengalihkan semuanya.

Berdiri di balik kata baik-baik saja, adalah hal yang dilakukannya saat ini. Namun bagaimana akhirnya? Akhirnya akan tetap sama. Karena dirinya menolak Arkan untuk selama-lamanya dan naasnya Arkan pun tidak memperjuangkan lagi dirinya.

Hari ini pikirannya kembali datang. Stay di salah satu hotel karena libur kerja adalah hal kesalahan terbesar yang dibuatnya. Bukannya pikirannya tambah segar malahan pikiran melalang buana ke Arkan. Sialnya dia pikir semua akan berjalan dengan rencana tapi, sayangnya temannya yang baru memiliki buah hati tidak bisa menyusulnya lantaran buah hatinya dalam kondisi tidak sehat. Sehingga dirinya sendiri. Meratapi kebodohannya dalam percintaan nya.

Janjian untuk nginep bersama. Tapi, ternyata di kabarin pas di hotel bahwa tidak bisa datang. Sehingga dirinya merelahkan untuk stay sendirian.

Dibalik kaca yang besar terdapat hamparan indah yang terlihat dari lantai 12 yang di tempatin Widuri. Ada banyak pertanyaan yang timbul di kepala cantiknya. Karena bagaimanapun usianya akan bertambah satu tahun namun, pikirannya masih kembali ke 10 tahun lalu.

Tangannya bergerak seirama menulis abjad yang ada di kepalanya. Sialnya, abjad yang tertulis itu ada lima terdiri dari A R K A N. Jika banyak orang yang memilih untuk tetap berdiam dengan masalalunya maka, Widuri adalah salah satunya.

Ponselnya yang berada di kantong celananya, bergetar. Sebenarnya dirinya malas untuk menerima telpon dari siapa pun. Tapi, ponselnya kiang bergetar untuk kesekian kalinya. Di ambilnya ponselnya lalu nama yang tertera my heart. Sebelum Widuri mengangkat panggilan tersebut, panggilan itu berakhir. Widuri ingin memasukan ponselnya ketempat semula sebelum pesan timbul.

My Heart
Lagi dimana kak?

Tumben mamanya menanyakan keberadaannya. Biasanya hanya sekedar nyapah tapi, tidak sampai kirim chat juga. Widuri sempat bingun tapi tetap membalas demi menghormati ibu yang melahirkannya dimuka bumi ini. Keluarga baru yang tercipta membuat jarak hadir di antara Widuri dan mamanya.

Mamanya memiliki anak sambung dari suami barunya.

Kalo mulai dari kapan jarak itu hadir.
Mungkin saat dirinya tidak mengetahui bahwa mamanya akan melangsungkan pernikahan di tambah calon anaknya yang memilih tidak dilahirkan dimuka bumi ini. Widuri mengakui kalo ibunya sudah lama sendiri membesarkannya. Tapi, kenapa mamanya tidak meminta ijin darinya. Apa dirinya tidak penting bagi mamanya?

Pikirannya berkelana, di 10 tahun lalu.

"Aku dimana?" Tanya Widuri saat dirinya sudah terbangun dari pingsannya. Matanya terbuka dan orang berada disampingnya memegang tangannya yaitu Arkan. Raut Arkan terlihat sedih, kehilangan dan kecewa secara bersamaan.

Arkan menyadari kalo mata Widuri yang tertutup terbuka secara perlahan dan hal yang dilakukannya yaitu menguatkan dirinya sebelum dirinya menguatkan Widuri. Pandangan itu bertemu "Dirumah sakit, sayang" ucap Arkan dengan lembut sambil mengusap rambut Widuri. Widuri yang berada di ranjang pasien, masih dengan tubuh yang tidak memiliki tenaga. Matanya berkeliling mencari sesuatu sebelum matanya berada di botol infus. "Kamu tadi pingsan" Arkan menambah keterangan itu agar Widuri tidak kebingungan dan kembali melihatnya. Karena Arkan takut. Kalo, pada akhirnya Widuri tidak dapat menerima.

"Oh iya, aku baru ingat. Kamu tadi rasanya sempat berteriak darah sebelum aku pingsan. Darah apa?" Widuri dengan ragu-ragu berbicara. Soal dirinya sebelum pingsan.

Polemik size (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang