Bubu<3
Zozo, kau sudah makan siang?
Ingatlah untuk tetap makan siang, Babe...
Aku akan sedih kalau kau sakit:(
😢😢Zoe
Tenang saja, Jay! Setelah ini aku makan siang
Kebetulan mom masak makanan enak hari ini.
Bagaimana denganmu? Kau sudah makan siang?Bubu<3
Tentu saja. Dad bisa marah besar kalau aku tidak makan teratur
Asian parents. lmao.Zoe
Lol. My dad would do the same thing."Siapa 'Bubu'?" Seseorang dari belakang membuat Zoe nyaris menjatuhkan ponselnya. Ia melotot pada sang adik yang malah tersenyum tak berdosa.
"Bukan urusanmu," balas Zoe ketus.
Semakin ketus Zoe membalas, Zae dengan senang hati menggodanya lebih lagi. "Pacar barumu, ya? Hei, kenalkan aku padanya. Aku harus menyapa calon kakak iparku, kan?"
Zoe memutar matanya kesal. Sejak kembalinya Zae beberapa bulan lalu, suasana rumah memang kembali membaik. Setidaknya anak itu masih bisa cerewet mengomentari banyak hal. Zoe senang dengan keceriaan Zae yang kembali, tapi tidak saat ini.
"Ayolah, Zozo. Aku bahkan tak menyembunyikan soal Nick darimu. Setidaknya beri aku sedikit clue." Zae memelas di hadapan kembarannya.
"Itu urusanmu kalau ingin memberitahu soal Nick. Tapi, aku tidak mau mengumbar privasiku," tegasnya.
Zae menyeringai usil. Jangan bilang dia licik kalau tidak tahu caranya mencari celah. Gadis itu berjalan santai mendahului Zoe ke ruang makan. Sedetik kemudian, ia berteriak lantang, "MOM DAD! KALIAN TAHU BAHWA ZOE PUNYA PACAR?"
Troyes dan Cantrelle serempak menoleh. Cantrelle tertawa pelan. "Apa Jay menyatakan perasaannya padamu, Zo? Aw, seharusnya kita mengajak dia makan siang kali ini."
Wajah Zoe langsung memerah. Ia menatap tajam ke arah saudarinya yang kini tertawa senang. "Zae sialan! Aku akan merobek-robek wajahmu sekarang juga." Adegan lari-larian terjadi di rumah itu. Zoe yang marah berusaha mengejar Zae yang gesit menghindar.
"Hei, aku hanya mengatakan fakta! Kenapa kau semarah ini, Sialan?!" Beruntung saat itu Jonah lewat dan segera saja Zae bersembunyi di balik punggung Jonah. "Jonah, kau harus melindungiku, oke?"
"Jonah, berikan anak itu padaku," pinta Zoe tegas. Sorot mata membunuhnya tak lepas dari manik hazel itu.
"Nona, tenanglah. Jangan berlari-lari di dalam rumah seperti ini." Jonah berusaha menengahi si kembar. Ini sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari kalau Zae dan Zoe mendadak bertengkar.
"Aku baru akan tenang saat sudah menghajarnya. Berikan Zae padaku, Jonah. Biar aku mematahkan hidungnya sekali lagi."
"Dasar babi hutan gila! Jonah itu asistenku. Mana mau dia mendengarkanmu. Tetap lindungi aku, Jonah. Kalau aku tiada, kau akan menjadi asisten tanpa master."
"Kalau Zae mati, aku dengan senang hati akan menjadikanmu asistenku. Jadi cepat serahkan anak itu dan biarkan tanganku menghajarnya."
Jonah semakin pusing. Ia sudah tidak tahu apa yang harus ia perbuat. Baru saja ia ingin mengatakan sesuatu, sebuah suara bariton mendahuluinya.
"Twins. Duduk sekarang dan kita akan makan siang." Suara yang begitu memerintah dan tidak bisa dibantah. Dengan terpaksa Zoe dan Zae kembali ke ruang makan itu. Zoe tentu masih menatap Zae dengan penuh kebencian. Haruskah ia mencekik anak itu saat di kamarnya?
"Aku tahu kau marah karena Zae melihat ponselmu sembarangan, Zo. Tapi, aku pribadi senang kalau dia membahagiakanmu. Jika Jay membuatmu senang, Dad tidak akan masalah," kata Troyes seakan bisa membaca isi kepala Zoe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agent's Love
General FictionTHE LOVE SERIES #3 17+ Jika ada yang bertanya orang yang mendekati sempurna di dunia ini, maka Zoe Elanor Ambroise adalah jawabannya. Paras cantik, terlahir di keluarga konglomerat, dan otaknya yang cerdas saja sudah bisa membuat Zoe dikatakan berun...