XI

281 72 3
                                    

"Ada bawa kunci'kan?."

Jaehyun noleh kearah Joy yang lagi sibuk nyiramin bunga yang bunda tanem diperkarangan rumah mereka. Kebetulan sebelum berangkat jengukin nenek, bunda sempat nitipin beragam bunga kesayangannya buat Joy siramin tiap hari.

"Ada ditas gue. sini deh ambil, gue belum selesai."

Cowok itu pun mendekat kearah Joy dan ngambil ahli totebag yang sebelumnya Joy tenteng menggunakan sebelah tangan. Setelah ngambil totebag Joy, cowok itu jalan dulu keteras rumah Joy dan duduk disana.

Pas udah duduk ganteng, barulah Jaehyun ngobrak-abrik totebag Joy buat nyari kunci rumah. Dia ngeluarin semua benda-benda asing dari totebag cewek itu mulai dari pulpen, lipstik, sampai garpu yang nggak tau kenapa bisa ada disana.

"Hobi banget makan kuaci."

"Salahin fans gue yang ngasihnya kuaci mulu."

Jaehyun langsung natap Joy yang lagi jongkok buat nyabutin rumput liar. "Dari orang?."

Cewek itu nggak jawab. Jaehyun Cuma liat kepalanya ngangguk-ngangguk. Bener, Joy ketemu lagi kresek item yang isinya kuaci buat dia. Bedanya kali ini orang itu nggak lagi letakkin di loker, melainkan dikelas tempat mata kuliah Joy dimulai.

Joy sempat heran, itu orang kok bisa tau sedetail ini tentangnya. Termasuk jam mata kuliahnya hari ini. Tapi dia mencoba buat nggak ambil pusing dan bersikap bodo amat.

"Kuacinya gue sita." Ucap Jaehyun sambil berdiri soalnya dia udah nemu kunci rumah cewek itu.

Kepala Joy langsung muter setengah lingkaran. "Kok disita? Bukan narkoba kok itu."

"Lo kalau udah makan kuaci pasti nggak bakal mau makan nasi lagi."

Jelas Jaehyun sambil mendorong pelan pintu rumah Joy yang berhasil dia buka pakai kunci tadi. Setelahnya cowok itu masuk kedalam buat nyalain lampu dan ngecek sekitar barangkali ada hal-hal aneh.

Pas ngerasa kalau keadaan rumah Joy normal-normal aja, Jaehyun kembali keluar buat nyamperin Joy yang masih belum kelar sama kerjaannya.

"Ayo masuk dulu. Jangan disiramin banyak-banyak bunganya."

Jaehyun ngambil ahli penyiram tanaman ditangan Joy terus naro ditempatnya semula. Habis itu dia balik lagi ketempat Joy dan narik tangan cewek itu buat masuk kedalam rumah. Yang ditarik pun nggak berontak sama sekali dan ngikutin dengan hikmat kemana Jaehyun bawa dia.

"Sana naik ambil semua keperluan yang lo butuhin. Gue tunggu dibawah aja." Kata Jaehyun sambil jatohin pantatnya disofa. "Anggap aja rumah sendiri ya."

Joy langsung mutarin bola matanya. Sedetik kemudian cewek itu senyum lebar natap Jaehyun. "Nggak mau ikut aja jae? Kan lo belum liat udel gue."

Raut wajah Jaehyun langsung berubah serius. Dia natap Joy dengan tampang datarnya.

"Atau disini aja ya? lagian Cuma ada kita bedua."

"Joy!!." Teriak Jaehyun frustasi.

Begitu Jaehyun teriak Joy langsung lari keatas dan ninggalin cowok itu. Untung aja Jaehyun cowok gentel. Coba aja nggak, dia pasti udah berbuat yang iya-iya ke cewek itu.

"KALAU ADA APA-APA PANGGIL GUE!."

Setelah beberapa menit menunggu. Joy akhirnya kelar juga dari segala aktivitasnya dikamar. Setelah matiin lampu dan kembali ngunci pintu mereka pun masuk kedalam mobil Jaehyun dan meninggalkan area komplek perumahan Joy.

Jaehyun ngelirik Joy dari sudut matanya. "Nggak mau ganti baju aja Joy?."

"Kenapa? Aneh ya gue?." Joy deketin badannya ke Jaehyun yang langsung dihadiahi sentilan kecil di jidatnya.

SISCON [CHANJOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang