XVII

214 62 9
                                    

Tepat dibawah pohon mangga yang baru berkembang, dua orang manusia berbeda gender duduk dibawahnya. Daunnya yang rimbun sedikit membantu menahan sinar matahari yang dapat menyengat kulit.

Hening. Hanya sedikit deru kendaraan yang terdengar juga tarikan Joy pada lendir yang hendak keluar dari hidungnya. Kepala cewek itu masih tertutupi dengan kemeja seorang lelaki yang kini duduk cukup jauh darinya.

Diujung sana, seorang cowok menatap cemas pada kemejanya. Apalagi ketika menyadari Joy terus mengusap ingusnya pada kemeja itu.

"Entar gue ganti yang baru."

Si cowok pun tersedak akibat liur yang tanpa sengaja berkumpul di tenggorokannya. Tak lama dari itu, Joy akhirnya menyingkirkan kemeja tadi dari kepalanya dan beralih menatap cowok tadi.

"Lo yang waktu itu kan?."

Lagi-lagi si cowok tak menjawab. dia hanya mengangguk pelan dengan ekspresi serius yang masih tergambar diwajahnya.

"Tetet ya?."

"Taehyung."

"Tapi kata Jimin nama lo tetet."

Taehyung lekas mengulum bibirnya seraya mengumpat dalam hati. Dasar boncel sialan.

"Yang bener taehyung, kalau kata chintya gabriella sih percaya aku. Kalau percaya Jimin entar musrik."

Joy naikin salah satu alisnya. "Emang lo siapanya chintya?."

"Mantannya."

Joy hanya mengangguk seolah percaya dengan ucapan Taehyung barusan. melihat itu membuat Taehyung tersenyum tipis.

Setelah percakapan singkat tadi, keduanya kembali diam. Joy sibuk ngitungin buah mangga yang masih kecil dan Taehyung sibuk mainin tanaman putri malu yang tumbuh didekatnya.

"Lo tadi ikutan nguping juga?."

Taehyung berhenti menyentuh tanaman putri malu dan beralih menatap Joy yang masih mendongak menatap pohon mangga. Dia jadi bingung mau jawab apa.

kebetulan tadi Taehyung baru balik dari kantin sendirian. Terus dia tanpa sengaja mendapati Joy yang terlihat asik menguping pembicaraan ciwi-ciwi disana. Karena kayanya seru, Taehyung jadi penasaran.

Dia pun berjalan perlahan kearah tong sampah yang tidak jauh dari sana terus ikutan sembunyi mirip sama yang Joy lakuin. Sampai akhirnya Taehyung sadar kalau topik ceue-ceue disana membuat Joy membeku.

"Nggak." Joy lantas menoleh menatap Taehyung. "Gue kebetulan tadi dalam mode tuli."

Berkat omongannya barusan, Taehyung sempat melihat salah satu sudut bibir Joy terangkat sebelum akhirnya gadis itu kembali mengahlikan pandangan darinya dan memilih menatap kedua kakinya yang terbalut sepatu.

"Lo laper nggak?."

Joy nggak jawab, dia Cuma gelengin kepalanya pelan sambil menganyun-anyunkan kakinya yang tidak menyentuh tanah.

"Ayo makan." Kata Taehyung sambil berdiri dan menepuk-nepuk pantatnya.

Kening Joy berkerut, dia mendongak kemudian menatap Taehyung bingung. Yang ditatap malah hendak melangkahkan kakinya.

"Gue nggak laper." Ulang Joy.

Langkah kaki Taehyung berhenti. Cowok itu kemudian berbalik. "Tapi gue laper."

Menyadari Joy masih berdiam ditempat dengan tatapan bingung yang cewek itu tujukan padanya membuat Taehyung berdecak. Jadi, dia pun berjalan menuju tempat Joy duduk dan meraih tangan cewek itu.

"Temenin gue makan."

***

Sekarang mereka berada disebuah rumah makan yang terletak tidak jauh dari kampus. Taehyung sedang sibuk mengabsen deretan menu yang tersedia sedangkan Joy memilih untuk menatap lelaki itu.

SISCON [CHANJOY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang