"M-mas?"
Alisya membuka matanya perlahan. Menangkap setiap cahaya yang sedikit buram, kepalanya masih berdenyut dan sekujur tubuh nya sakit semua.
"Alhamdulillah."ucap Azka penuh syukur.
Azka terus mencium kening alisya. Rasa senang menjalar dihatinya, penantian atas kesabaran nya telah dijawab oleh Allah.
"Aku yakin kamu pasti sembuh sayang. Aku yakin" kata nya.
"M-mas?"
Azka berhenti mencium kening alisya dan mencoba mendengar perkataan alisya. Azka mendekatkan telinga nya ke arah alisya Karna suara nya terdengar kecil dan terputus-putus ditambah istrinya itu memakai alat pernapasan.
"M-mas?" Ulang nya lagi.
"Iya sayang. Kenapa? Ada yang sakit kah? Dimana yang sakit?" Tanya nya khawatir.
Alisya menarik napas nya yang sedikit sesak mata nya terus mengatup lemas
"D-dimana a-anak kita?"
Saat sudah mendengar apa yang dikatakan alisya, azka mendekatkan wajahnya dekat kuping alisya dan berbisik.
"Dia sedang berada di inkubator, dia baik-baik saja dan kuat seperti umma nya. Namanya Hamzah zami khadam seperti yang kamu mau."
Azka tersenyum senang melihat istrinya sudah sadar kan diri. Mendengar perkataan Azka membuat alisya ikut merasa lega, dia mendekatkam hidung nya ke samping untuk mencium aroma topi mungil anak nya itu.
"Terimakasih alisya" kata Azka.
Alisya mendongak, "untuk?"
"Karena telah sabar menjadi istriku dan terimakasih untuk usahamu agar tetap sadar dari koma"
"Iya mas"
"Kita besarkan Hamzah bersama-sama. Kamu mau?" Tanya Azka yang dijawab anggukan oleh alisya lalu tersenyum.
"Ana uhibu kafilah umma"
Azka mengecup kening alisya untuk kesekian kali. Rencana Allah memang sangat indah, ia hadirkan istri yang sabar menghadapi sikap dinginnya, membuat nya jatuh cinta kembali, dan menghadirkan sang jagoan mungil nya Hamzah.
***
5 hari kemudian.."Hati-hati Al"
"Iya mas" ucap alisya.
Azka mencoba membantu alisya untuk turun dari ranjang rumah sakit. Ia ingin ke kamar kecil.
"Udah disini aja." Alisya menurunkan tangannya dari pinggang Azka saat sudah berada di pintu kamar mandi.
"Aku bantu sampai dalam, Al"
Alisya menggeleng. Ia hanya ingin diantar sampai luar.
"Gamau mas, aku bisa sendiri." Keukeh nya.
"Kamu habis dioperasi. Jahitan nya bahkan belum kering, aku bantu ya?"
"Aku masih bisa sendiri mas, kamu ga perlu khawatir aku kan strong" alisya masih mencoba meyakinkan Azka, ia bahkan menirukan gaya strong nya dengan mengangkat tangannya mirip mengangkat barbel.
"Tap--"
"Udah sana mas, aku kebelet nihh"
Alisya mendorong suaminya yang sejak tadi memaksa ingin masuk. Ia tau bahwa suami nya itu sangat khawatir.
"Ya udah oke. Kalau butuh apa-apa bilang sama aku"
"Iya sayangg." Kata alisya dengan nada manja.
Azka langsung mengusap kepala alisya gemas saat melihat istrinya itu seperti anak kecil. Kemudian setelah itu alisya menutup pintu kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Historia Corta"aku ingin kamu berhenti melakukan pekerjaan selayaknya istri, Aku tidak ingin terbiasa dengan semua ini". Ucap Azka penuh penekanan "Aku tau kamu masih menunggu perempuan itu tapi, izinkan aku untuk membuat mu jatuh hati padaku hanya dalam satu Min...