"kamu siapa?" Tanya haylan bingung.
Semua orang yang berada disana pun ikut menyaksikan nya. Mereka saling melirik satu sama lain. Ada yang aneh dengan sikap Haylan.
"Ibu, dia siapa Bu? Kenapa dia megang tangan aku?"
Katanya sambil melirik Azzam."Dia siapa? Kenapa disini sangat ramai." Kali ini haylan menunjuk Naira yang juga berada disana.
Saat memikirkan itu semua kepala haylan semakin sakit. Napasnya tidak teratur karena cemas, dia benar-benar bingung.
Lalu, haylan melihat sosok wanita bercadar purple itu yang berdiri di ujung pintu. Sepertinya dia baru masuk.
"Alisya? Kamu alisya, kan?"
Wanita yang baru saja disebut namanya pun mengangguk sambil tersenyum.
"Iya, ini aku."
Alisya menghampiri haylan. Dan dengan tiba-tiba haylan langsung turun dari kasur nya untuk memeluk Alisya.
"Aku kira kamu masih dibandung Al." Katanya saat dia memeluk alisya.
Alisya yang mendengar nya hanya mengernyitkan dahi nya heran. Apa yang terjadi disini? Alisya menjadi sangat khawatir melihat keadaan haylan.
"Boleh kita bicara diruangan saya." Kata dokter.
"Baik dok."
Azzam mengikut dokter menuju ruangan nya. Kedua orang tua haylan pun mengikuti dokter itu untuk mengetahui keadaan putri nya.
"Al, kamu mau kemana? Disini aja, aku kangen tau. Kita kan baru ketemu setelah beberapa tahun."
"Aku mau keluar sebentar. Nanti kita bicara lagi, oke."
Alisya yang merasa penasaran pun akhirnya memutuskan untuk keluar juga. Dia membantu mem baringkan haylan terlebih dulu, dan setelah itu menyusul mereka.
"Pasien Mangalami hilang ingatan. benturan di kepala nya membuat pasien hanya mengingat setengah dari memorinya." Jelas dokter.
"Maksud dokter anak kami--"
Dokter yang mengerti maksud pembicaraan nya pun hanya bisa mengangguk, "saya tidak tau sebanyak apa yang pasien ingat. Namun hal yang pasti adalah jangan terlalu membuat pasien terlalu berpikir keras karena akan membuat nya keadaan nya semakin memburuk."
"Pastikan dia tidak tertekan atas hal apapun. Dan sebaik nya kalian mencari tau memori apa saja yang pasien ingat." Lanjut dokter itu.
Mereka yang berada disana pun hanya terdiam. Apa ini artinya bahwa haylan memang hilang ingatan.
Alisya menoleh kearah azzam yang bermuka masam itu. Kabar yang baru saja ia dengar tentu membuat nya terguncang.Drrt. Drrt.
Alisya memeriksa ponsel nya yang berdering. Dia mengambil ponsel didalam tas nya kemudian melihat siapa yang menelepon nya.
Azka yang menelpon.
"Saya permisi dulu," katanya sambil mengangkat panggilan itu.
Dia melangkah maju Menuju pintu dan keluar.
"Assalamualaikum, Al."
"Wa'alaikumsalam, ada apa mas?"
"Kamu Dimana Al, aku nyari kamu dibutik dan kata Anggi kamu kerumah sakit."
Alisya menepuk jidatnya. Ia lupa memberitahu suaminya itu. Mungkin sekarang dia sedang mengkhawatirkan nya.
"Iya mas, aku dirumah sakit medical. Kamu kesini ya, Azzam seperti nya membutuhkan kamu."
Katanya saat melihat Azzam dan juga orang tua haylan baru saja keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Cerita Pendek"aku ingin kamu berhenti melakukan pekerjaan selayaknya istri, Aku tidak ingin terbiasa dengan semua ini". Ucap Azka penuh penekanan "Aku tau kamu masih menunggu perempuan itu tapi, izinkan aku untuk membuat mu jatuh hati padaku hanya dalam satu Min...