keping 7; teh tanpa lemon 🍁

504 32 2
                                    

Happy reading...

–flasback on

Setelah lama berbincang, alisya dan Naira memutuskan akan langsung pergi ke butik. Mereka berpamitan pada haylan yang masih ada di cafe karena menunggu seseorang.

"Kamu yang bawa ya."

Alisya memberikan kunci mobil pada Naira. "Oke." Naira tersenyum.

Mereka masuk ke dalam mobil dan mengendarai dengan santai.

"Nai, anter aku pulang aja deh. Aku gak enak badan, kamu bawa mobil aku aja."

Alisya menyenderkan kepalanya di dekat kaca mobil. Tubuh nya bener-benar sakit. Sejak pagi badannya memang sedang tidak enak, tapi karena ada urusan yang penting akhirnya dia terpaksa pergi ke butik.

"Iya mbak."

Hanya perlu menghabiskan 20 menit dari cafe ke rumah, Naira memberhentikan mobil nya di samping rumah alisya.

"Mbak. Mbak udah sampe."

Naira menggoyang kan tubuh alisya yang masih tersandar di pintu. Mata alisya terpejam selama berada di jalan, dan akhirnya terbangun.

"Heem. Ouh iya, makasih ya nai."

"Iya mbak. Sama-sama, mobil mbak nya aku balikin besok ya mbak. Gak apa-apa?" Tanya Naira.

Alisya mengangguk lemas. Dan segera membuka pintu mobil. Hari ini alisya memutuskan untuk beristirahat sebentar di kamar nya.

Dia membuka gerbang tanpa menunggu Naira pergi. Badan nya benar-benar lemas, dan tidak kuat untuk berdiri lagi. Dia membuka pintu, melewati ruang tamu dan berbelok ke kamar nya yang berada di sisi kiri.

"Non Al, non kenapa?"

Mbok dini baru keluar dari kamar mandi, dan langsung menghampiri alisya yang sekarang sedang berjalan sambil memegangi tembok menuju kamar nya.

"Astagfirullah. Badan non panas,"

Mbok dini langsung membantu alisya masuk ke dalam kamar nya. Mengistirahatkan nya, dan segera memberi nya obat.

"Pintu nya mbok tutup ya, non."

"Iya mbok" ucap alisya dengan suaranya yang parau.

Mata nya mengerjap untuk kesekian kalinya, dan akhirnya tertidur.

***
Tok. Tok. Tok.

"Assalamualaikum"

Mbok dini menoleh ke arah pintu, "wa'alaikumsalam, sebentar."

Mbok dini segera meninggalkan cucian nya, dan langsung menghampiri suara tersebut.

"Wa'alaikumsalam. Eh, tuan sudah pulang?" Tanya mbok dini.

"Iya Bi, ada berkas saya yang tertinggal"

Mbok dini langsung mempersilahkan Azka masuk, "non Al, juga sudah pulang tuan." Info mbok dini.

"Sudah pulang?" Beo Azka.

Mbok dini menutup pintu, dan segera menoleh ke arah Azka.

"Non Al sakit tuan."

Mata Azka membola, saat mendengar pernyataan art nya itu. Padahal tadi pagi alisya baik-baik saja. Kini Azka mulai cemas.

"Trus sekarang alisya dimana bi?" Tanya nya khawatir.

"Non Al ada di kamar tuan, tadi mbok sudah memberinya obat. Mungkin. Sekrang non Al sedang tidur."

Azka langsung menghampiri alisya yang sekarang berada di kamar. Dia membuka pintu perlahan, takut jika tidur istrinya terganggu.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang