Happy reading...
Alisya mengerjap kan mata, mencium aroma yang tak asing. Perlahan dia membuka mata dan melihat sekeliling berwarna putih, tak lupa bau obat-obatan. Dia baru ingat, dia pingsan di kamar mandi.
"Gimana Al, sudah mendingan?" Tanya dokter yang biasa merawat keluarga Azka.
Alisya mengangguk, "cuman mual doang dok."
"Untung saja kamu sadar, liat tangan aku merah kena marah mama." Curhat Azka dengan bibir yang ia manyunkan.
"Bagimana dok?" Tanya Pram.
Dokter tersenyum, "selamat pak dan ibu, alisya sedang hamil. Dan kehamilan nya memasuki 2 Minggu."
Semua saling tatap menatap, mencerna perkataan sang dokter. Alisya menyembunyikan kepalanya di balik selimut rumah sakit. Rahasia nya jadi terbongkar, sejujurnya alisya memang sudah tau. Namun enggan memberitahu Azka karena keadaan yang tidak mendukung.
"Alhamdulillah Ma, kita bakal jadi kakek dan nenek."
Ucapan syukur Alhamdulillah mereka ucapkan. "Iya pak. Mama juga kaget."
"Maafin mama ya, ka." Mama nya mengusap tangan Azka dan tersenyum. Siapa yang tidak kaget saat mendapat telepon bahwa menantunya itu masuk ke rumah sakit.
Kini semua kembali menatap intens alisya yang sekarang sedang membuang muka menyembunyikan rasa malunya.
"Jangan bilang kalau kamu..."
"Jangan apaan?" Elak alisya.
"Kamu udah tau kan? Trus kenapa gak kasih tau aku." Sangsi Azka yang tak ingin kalah. Gara-gara isterinya yang pingsan mendadak membuat nya cemas dari rumah, dan juga mendapat pukulan dari mama nya karena tak bisa menjaga istrinya.
Mata alisya kini menyipit. Bagaimana ingin memberitahu jika kemarin dia sedang sibuk membopong mantan kekasihnya itu, bahkan meninggal kannya.
"Gak usah di tanya deh.!" Sebal alisya.
"Ya sudah, mama keluar dulu mau kasih tau mama sama ayah kamu."
Monik berjalan meninggalkan ruangan, di susul Pram di belakang nya. Kini ruangan terasa canggung bagi mereka, entah kenapa rasanya geli saat tau ada sesuatu yang kini hidup di dalam perut nya.
"Al."
Azka menghampiri alisya dan duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"Hmm."
"Aku minta maaf, soal yang Kemarin aku..."
"Iya mas, aku maafin." Alisya tersenyum, mau tidak mau memang sakit jika di ingat. Namun, ini bukan saat nya menghadirkan masa lalu Azka. Karena ada hal yang lebih penting bagi mereka, sesuatu yang Allah karunia kan.
***
"Naira mana ya?"
Alisya menatap jam yang berada di tangannya, dia menunggu Naira. Namun gadis yang ia tunggu tak kunjung muncul. Sudah hampir 10 menit ia menunggu.
"Mau di bikinin kopi lagi mbak?" Tawar waiters.
Alisya menggeleng, "nanti saja"
Sang waiters mengangguk dan kembali masuk ke dalam. Alisya menyeruput kopi untuk kesekian kali, dia sudah menghabiskan dua gelas. Kali ini dia tidak sanggup menambah lagi.
Kring.
Alisya menoleh ke asal suara bel itu.
Akhirnya gadis yang ia tunggu muncul, Naira membuka pintu dengan senyum mengembang nya setelah menemukan alisya."Maaf mbak, saya telat."
Alisya mengangguk, "iya, gak apa-apa."
Alisya menyodorkan buku menu, "pesen dulu aja, biar santai ngobrol nya."
Naira terkekeh malu, sudah datang terlambat di traktir pula. Memang bos idaman.
"Jadi mau ngobrol apa, mbak?" Tanya nya penasaran.
Alisya sengaja tidak memberitahu sahabat nya ini, tidak akan terasa jika mengatakannya di ponsel.
"Buka deh."
Alisya memberikan amplop coklat. Naira mengangguk lalu membuka nya. "Ini beneran mbak?"
Alisya mengangguk.
"ALHAMDULILLAH!. Akhirnya, seneng banget deh, aku jadi ante dong." Naira terlonjak berdiri dari kursi dengan Suara yang kini menggema di sudut kafe. Bahkan pengunjung yang berada di sana menatap mereka.
Naira nih memang susah mengontrol emosinya, dia langsung duduk kembali setelah membuat kafe rusuh dengan suara toa nya. Sebegitu senengnya kah?
"Berapa Minggu?"
"Sudah masuk 2 Minggu,"
Tak bisa di ukir dengan kata-kata saat tau Sabahat nya itu kini sedang mengandung. Bukankah ini impian terbesar alisya. Doa yang ia panjatkan selalu, akhirnya di Kabul oleh Allah SWT. Bahkan rasanya ia ingin menangis karena bahagia. Bagaimana perjuangan alisya untuk bisa membuat suaminya itu bahagia tanpa proses perceraian. Hingga Membuat Azka jatuh hati pada nya dalam satu Minggu.
***Maaf part ini aku buat pendek😁
Aku lagi gak ada ide soalnya, hehe
Jangan lupa klik bintang yang di pojok jempol kiri kalian yaaa👌🤗Salam rindu; pecinta halu 🦋
![](https://img.wattpad.com/cover/279908043-288-k122442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Historia Corta"aku ingin kamu berhenti melakukan pekerjaan selayaknya istri, Aku tidak ingin terbiasa dengan semua ini". Ucap Azka penuh penekanan "Aku tau kamu masih menunggu perempuan itu tapi, izinkan aku untuk membuat mu jatuh hati padaku hanya dalam satu Min...