"VICTOR PLEASE MAAF MAAFIN GUE" Chilla kembali merinding ketika dia berada di kamar yang sangat gelap dan minim cahaya.
"Jangan minta maaf seperti itu Sayang, Kamu membuatku lemah" Victor berbalik badan menghampiri Chilla yang duduk di kasur dengan kedua tangan yang di ikat erat.
Pandangan Chilla yang blur dan wajah Victor yang tak tampak begitu jelas malah semakin membuat suasana mencekam "Victor tujuan lo sebenernya apa?!" Tanya Chilla ia lelah sekali seharian ini di paksa terus-menerus.
"I'm obsessed with you" Victor meraih dagu Chilla menyuruh agar menatap wajah garang nya.
Chilla meneguk ludah nya dengan susah payah "A—apa?!"
"Masih kurang jelas? Saya terobsesi sama kamu" Victor tersenyum tipis ia mengelus pipi tembam Chilla yang halus nan putih itu.
"KENAPA?! Kenapa lo terobsesi sama gue?!" Chilla kembali menangis.
"Entahlah" Victor berjongkok menyamaratakan tinggi nya dengan Chilla yang duduk di ujung kasur.
"Victor please gue gatau lo siapa tapi tolong keluarin gue dari sini, Gue ga suka di sini" Chilla menundukkan kepalanya air mata nya jatuh begitu saja di rok sekolah nya.
"Gue mau ketemu sama temen-temen" Lanjut Chilla.
"I'm your friends" Victor menggenggam kedua tangan Chilla, Chilla risih di genggam seperti itu oleh Pria yang tak ia kenal Chilla dengan berat hati menepis pelan tangan Victor darinya.
Jujur saja Chilla belum makan dari kemarin ia baru saja makan di sekolah itu pun cuma nyemil dan ia belum makan sampai sekarang.
Wajah Chilla seketika menjadi pucat bibir Chilla yang semula pink kini menjadi putih.
Chilla berdiri walaupun tubuh nya bergetar "Chilla?"
Victor pun ikut berdiri "Mau kemana?" Victor memegang kedua lengan Chilla.
"Apasih mingg—" Tak sempat menyelesaikan perkataannya Chilla pingsan dan terjatuh di dada bidang Victor.
"Chilla?" Victor membaringkan tubuh Chilla di kasur.
"CHILLA?!" Victor menepuk-nepuk pipi Chilla dengan pelan.
"SAYANG?!" Victor tentu panik gadis kecil nya tiba-tiba pingsan begitu saja tanpa sebab.
Victor mengepalkan tangannya tiba-tiba ide terlintas di otak nya mungkin saja Chilla belum makan sedari tadi ia segera memesan makanan melalui Handphone, Victor memesan makanan sebanyak mungkin.
"Kak makanan nya udah sampe"
"Ya sbntr"
Victor segera menelpon suruhannya untuk mengambil makanan yang tadi ia pesan "Tolong ambilin makanan di depan uang nya sudah saya bayar"
"Baik Bos!"
"Ya terimakasih"
Victor mengakhiri panggilan nya tatapannya sekarang beralih ke Chilla yang tak kunjung sadar.
"Chilla Sorry" Victor menyorot dalam wajah Chilla yang sangat pucat, Sialan kenapa dirinya tak menyadari jika Chilla pucat seperti ini?!
"Maaf Chilla Saya tidak tau" Victor mengelus punggung tangan Chilla.
- - -
"Bangun, Saya sudah siapin banyak makanan buat kamu" Victor terus-menerus menatap Chilla tanpa berkedip sedikit pun.
"Chilla" Panggil Victor sekali lagi.
Chilla mengerjapkan matanya "Kenapa?" Lirih Chilla dengan suara bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER [REVISI]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [21+] Lelaki berpakaian serba hitam itu berlari menghampiri Chilla dan menutupi mulut Chilla dengan kain yang tadi sudah di beri obat tidur. "MHH-" Kedua mata Chilla perlahan tertutup. "Cepat bawa dia!" Lelaki bertubuh...