Chapter 14

1.5K 275 9
                                    

Setelah Zoku kembali dari ruang kesehatan dan kembali ke kelasnya, temannya memberikan ucapan berupa kata keren, hebat dan lainnya. Zoku yang mendengar itu hanya tersenyum.

Setelah kejadian itu walaupun masih ada anak-anak yang di bully, tapi mereka membully secara diam-diam takut jika Zoku mendengarnya dan mereka pasti akan diadukan ke sekolah atau bahkan lebih parah lagi.

.
.
.

Saat Zoku naik ke kelas 9 secara perlahan semua kebahagiannya di ambil darinya.

.
.
.

Zoku kini tengah berlari di lorong rumah sakit dengan wajah khawatirnya terpampang disana. Setelah mendengar kabar tentang Tsumiki dari Megumi, Zoku langsung menyelesaikan misi dengan cepat dan menuju rumah sakit yang Megumi berikan padanya.

"Megumi! Apa yang terjadi?!" Ucap Zoku panik.

Di sana dia hanya melihat Megumi menundukan kepalanya dan disampingnya dia melihat orang yang sudah dia anggap sebagai kakak perempuannya terbaring diam di ranjang rumah sakit.

Zoku dengan perlahan masuk ke ruangan itu melihat keadaan mereka berdua. Hanya ada keheningan di sana.

"Megumi..." Ucap Zoku dengan lirih.

Megumi benar-benar tidak mengucapkan sepatahkatapun dari mulutnya. Dia bisa melihat kerapuhan seorang Megumi terpampang jelas disana.

"Zoku... lakukan sesuatu."

"Tsumiki... dia tidak bangun seperti biasa di pagi ini. Dia hanya tertidur di ranjangnya. Dia tidak bangun walaupun aku memanggilnya." Ucap Megumi dengan nada gemetar.

Zoku yang mendengar ucapan Megumi tadi langsung melirik ke arah Tsumiki. Di sana dia bisa melihat adanya segel kutukan di dahinya. Seperti ada seseorang yang mengutuk Tsumiki.

"Megumi dengar aku dengan tenang. Tsumiki telah di kutuk oleh seseorang."

"Aku tidak tahu kenapa tapi, aku tidak bisa mendeteksi kutukan yang telah mengutuk Tsumiki." Ucap Zoku sambil memegang kedua bahu Megumi dengan lembut.

Setelah mendengar itu Megumi pun langsung melihat ke arah Zoku sambil memegang bajunya.

"Lakukan sesuatu. Lakukan sesuatu pada Tsumiki, Zoku. Bukankah kamu kuat? Kamu pasti bisa mematahkan kutukannya kan?" Ucap Megumi dengan nada lirih.

"Megumi..."

Zoku yang pertama kalinya melihat Megumi rapuh seperti ini membuat hatinya sakit. Tapi Zoku benar-benar tidak tahu harus berbuat seperti apa untuk mematahkan kutukan itu.

"Megumi, tenangkan dirimu. Kau sudah memberitahu Satoru tentang ini kan? Dia pasti akan datang dan mematahkan kutukannya." Ucap Zoku sambil menenangkan Megumi.

Megumi yang mendengar itu sedikit berharap agar Satoru benar-benar bisa mematahkan kutukan Tsumiki.

.
.
.

"Kau juga merasa hal yang sama Satoru? Lalu bagaimana kita harus mematahkan kutukan Tsumiki?" Ucap Zoku dengan kecewa saat Satoru memberitahunya hal tentang kutukan Tsumiki.

"Ada beberapa kasus yang sama seperti Tsumiki di negara ini. Identitas kutukan dan asal usul kutukan ini masih tidak di ketahui. Tentu saja kita masih mencari semuanya tentang kutukan itu." Ucap Satoru.

Zoku yang mendengar itu terdiam. Kenapa ada orang yang tega mengutuk orang sebaik Tsumiki seperti ini? Dia bisa merasakan betapa sakit hatinya Megumi yang di mana pasti anak itu memikirkan bahwa dia tidak bisa menjaga orang-orang yang di sayanginya seperti Tsumiki.

"Kamu tak perlu khawatir, kami akan menangani ini dengan baik." Ucap Satoru sambil mengelus kepala Zoku.

Zoku sebenarnya ingin memegang kata-kata yang di ucapkan Satoru tadi. Tapi dia tahu bahwa itu tidak akan terjadi. Mungkin butuh bertahun-tahun untuk mematahkan kutukan seperti itu atau mungkin tidak sama sekali.

Isekai Jujutsu Kaisen [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang