Chapter 34

910 87 4
                                    

Zoku pun terdiam karena kutukan itu memperkenalkan namanya. Dia binggung harus berbuat apa.

'Mahito namanya? Dan ada tambalan di sana, yang berarti dia pernah melawan Nanami-san ya?' Pikir Zoku.

"Kamu itu kutukan yang ada di tempat penyimpanan yang waktu itu kan?"

"Wah aku senang kamu bisa mengenaliku. Apa aku mulai terkenal ya? Dan tentu. Seperti yang dia bilang, kamu sensitif sekali dengan energi kutukan."

"Sepertinya kamu tahu banyak tentangku. Apa yang kamu inginkan? Pastinya kamu tidak hanya ingin membunuhku kan?"

Mahito tertawa saat mendengar ucapan Zoku yang tepat sasaran. Seperti yang di bilang Getou kalau anak ini hebat dalam mengetahui rencana orang, jadi dia harus berhati-hati.

"Tidak kok. Aku membawamu ke sini hanya untuk mengobrol. Kalau soal membunuhmu itu urusan lain, belum saatnya."

"Huh? Padahal ada kesempatan loh untuk membunuhku sekarang. Lalu apa yang mau kamu bicarakan? Kutukan sepertimu itu merepotkan dan hanya membuang-buang waktuku."

"Kamu tidak bertanya apa yang aku ambil diruang penyimpanan itu? Aku tahu pasti kanu penasaran dengan apa yang kuambil kan?"

'Tentu saja aku penasaran. Bahkan Satoru tidak mau memberitahuku tentang itu.' Pikir Zoku sedikit jengkel.

"Karena aku melihatmu sangat penasaran jadi aku akan memberitahukannya. Aku mengambil 6 jari Sukuna dan beberapa janin terkutuk yang disimpan oleh kalian. Bukankah itu hebat!"

Zoku yang mendengar itu kaget karena dia mengambil barang yang harus benar-benar dijaga dan disimpan jujutsu. Bahkan Zoku tidak tahu pintu penyimpanan itu sendiri karena tempatnya selalu berpindah-pindah.

"Apa sebenarnya yang kalian rencanakan?" Ucap Zoku serius.

"Tidak banyak kok. Tapi aku tidak akan memberitahunya padamu. Kamu hebat menganalisis rencana orang sih, jadi aku harus berhati-hati dalam omonganku." Ucap Mahito sambil tersenyum.

"Oh begitu ya. Boleh aku bertanya sesuatu? Kau itu bukan Mahito yang asli kan?"

Mahito yang mendengar itu kaget karena Zoku tau kalau yang sekarang ini hanya kutukan yang menyerupainya saja. Walaupun memang dari dirinya tapi itu bukan dirinya yang asli.

"Oh maaf, tapi sudah saatnya aku harus pergi. Kita akan bertemu lagi nanti, aku harap kita bisa bertarung bersama. Ahh aku juga lupa kalau ada yang menitipkan sesuatu padaku. Dia bilang dia sangat merindukanmu. Cuma itu. Sampai jumpa!" Ucap Mahito sambil meninggalkan Zoku yang masih diam ditempatnya.

Saat Zoku ingin melempar belatinya tiba-tiba ada beberapa kutukan tingkat tinggi menyerang Zoku dan tepat waktu Zoku menghindar dari kutukan itu.

"Cih kalian makhluk menjijikan menyingkirlah, aku akan membasmi kutukan tambalan itu." Ucap Zoku dingin yang kini bersiap-siap untuk menyerang kutukan-kutukan itu.

'Hawanya menghilang. Dia jago juga menyembunyikannya ya? Merepotkan.'

"Tidak ada pilihan lain, aku harus membunuh kalian deh." Ucap Zoku santai lalu mulai menyerang mereka.

"Kalian ini manusia yang diubah oleh dia kan? Aura kalian benar-benar berbeda dari kutukan yang biasanya. Kasihan sekali." Ucap Zoku sambil menusuk perut kutukan yang sudah berada di disampingnya.

"Aku akan membebaskan rasa sakit kalian sekarang. Jadi tidurlah dengan nyenyak." Ucap Zoku yang mulai melakukan serangan.

Zoku mulai menendang beberapa batu serta tanah disekitarnya dengan sedikit menggunakan energi kutukan ke sekitar arahnya. Debu pun berterbangan dan mulai membuat jarak pandang terbatas. Kutukan mengibas debu-debu itu untuk melihat sekitarnya. Tak menunggu lama Zoku pun mulai berlari cepat ke arah kutukan sambil memegang belatinya yang siap dia tebas ke arah lawan.

Isekai Jujutsu Kaisen [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang