Setelah menunggu beberapa menit di sana, Zoku merasakan energi terkutuk yang sangat dia kenal menuju ke arahnya.
Saat gerbang itu terbuka muncullah sosok pria tinggi berambut hitam memakai pakaian biksu di sana.
Sepertinya pria itu kaget karena melihat ada seseorang yang tengah menunggu kehadirannya ini.
"Konnichiwa Getou-san, ohisashiburidesu." Ucap Zoku dengan senyumannya.
"Zoku ya... Aku tidak menyangka kita akan bertemu di sini."
"Aku kaget melihatmu sedang menungguku di tempat seperti ini." Ucap Getou dengan senyumannya juga.
"Bukankah seharusnya aku yang kaget? Kamu seharusnya berada di medan pertempuran dan bukannya datang ke sekolah jujutsu."
Angin dingin berhembus menusuk tulang yang ada di tubuh mereka.
"Itu hanya pengalihan kan? Kamu kesini ingin untuk mengambil kutukan yang menempel pada si Okkutsu itu."
"Dan tak lupa juga kau ingin membunuhnya agar lebih mudah mengambil kutukan itu. Benarkan?" Ucap Zoku dengan serius.
"Ternyata kau lebih pintar dari mereka ya. Benar. Apa yang kau ucapkan tadi. Aku ingin membunuh Okkutsu Yuta dan mengambil ratu kutukan itu."
"Mengapa? Bukankah kamu mempunyai tujuan untuk hanya membunuh semua non-shaman dan membuat semua shaman hidup di dunia ini?"
"Itu karena Okkutsu tidak ingin bergabung denganku untuk membangun dunia tanpa adanya monyet di sana."
Jarak diantara mereka hanya dengan beberapa langkah saja. Ekspresi yang Getou tunjukan pada Zoku tidak bisa ia baca. Bahkan senyuman yang ada di wajahnya itu bukanlah ekspresi yang sesungguhnya.
"Aku disini tidak ingin bertarung loh. Itu menyusahkan sih."
"Apa anda masih ingat, apa yang telah anda tanyakan padaku dulu, bahwa aku ingin menjadi penyihir seperti apa dan apa tujuan hidupku?"
"Ohh tentu aku masih ingat."
"Aku akan menjawabnya sekarang." Ucap Zoku dengan tegas.
Zoku memposisikan dirinya menghadap Getou dengan serius.
"Aku menjadi penyihir karena aku ingin mencari cahayaku sendiri. Aku telah lama berada di kegelapan yang tak berujung. Di sana gelap, dingin, tak ada siapapun."
"Cahaya yang ku maksud adalah orang-orang yang kusayangi."
"Heh, begitu ya. Lalu apa tujuan hidupmu Zoku?"
"Menolong orang mungkin? Tapi sepertinya aku tidak memiliki tujuan hidup saat ini dan seterusnya." Ucap Zoku dengan datar.
Keheningan terjadi pada mereka berdua. Suasana saat itu sangat mencekam bagaikan mereka sedang bertarung di medan pertempuran.
"Ku dengar kamu tak dapat menolong sahabatmu sendiri. Bahkan kamu sampai membunuhnya. Bukankah tadi kau bilang orang yang kau sayangi itu cahayamu? Lalu mengapa kau membuat cahayamu sendiri redup Zoku?"
"Benar. Aku membunuhnya. Aku juga sempat bertanya-tanya apakah cahaya yang ku pegang itu redup atau tidak. Tapi jawabannya adalah aku tak meredupkan cahaya itu."
"Walaupun orang-orang yang ku sayangi telah diambil dan meninggalkanku, cahaya itu akan tetap berada di sisiku, di hatiku."
"Dan juga, Getou-san adalah salah satu dari cahaya itu." Ucap Zoku dengan senyum lembut yang tak pernah dia tunjukan pada siapapun kecuali orang yang di sayanginya.
Getou yang mendengar itu kaget. Bertanya-tanya kenapa dia juga salah satu dari cahaya yang di pegang Zoku.
"Aku di sini untuk menghentikanmu Getou-san. Aku tidak ingin berkelahi ataupun bertarung dengan mu. Semua yang kamu rencanakan akan gagal. Kamu akan kalah Getou-san."
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Jujutsu Kaisen [HIATUS]
FanfictionBercerita tentang seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke isekai setelah membaca komik JujutsuKaisen. "Loh kok aku jadi bayi !! Mana lahir di klan Gojo terus jadi laki-laki lagi ! Dosa apa yang telah aku lakukan. Emak pengen pulang T_T " . . . . Start...