Chapter 22

1.3K 215 6
                                    

"Megumi, mundurlah. Biar aku yang melakukan pengeksekusiannya." Ucap Zoku dingin sambil melangkah sedikit ke depan Megumi.

"Tidak, aku baik-baik saja kok! Selain itu aku dan kalian babak belut begini kan? Ayo segera pergi ke rumah sakit." Ucap Itadori (?)

'Apa sekarang dia adalah Itadori yang asli? Tapi jika dibiarkan...' Pikir Zoku sambil menatap kearah Itadori dengan dingin sampai dia bisa merasakan aura seseorang yang sangat dia kenal.

"Seperti apa situasinya sekarang?" Ucap pria berambut putih, Satoru.

"Gojo sensei, sedang apa anda di sini!?" Ucap Megumi yang kini telah melepaskan bayangannya.

"Tidak lihat apa yang terjadi di sekitar sini?" Ucap Zoku jengkel sambil menatap Satoru.

"Yo! Sebenarnya aku tak berniat datang. Wah, kalian berdua benar-bebar babak belur. Akan kuperlihatkan pada anak kelas dua. Menghadap ke sini!" Ucap Satoru sambil mengambil foto kami berdua.

"Para petinggi berisik banget gara-gara pusaka kutukan tingkat tinggi yang hilang ini. Jadi, mumpung lagi jalan-jalan aku singgah ke sini."

"Jadi, apa kalian menemukannya?" Ucap Satoru menatap kami berdua.

Kami berdua pun hanya diam menunduk sampai Itadori mengatakan bahwa dia telah memakannya.

"Serius?"

"Serius!" Ucap mereka bertiga secara bersamaan.

Setelah itu Satoru pergi kearah Itadori untuk memastikannya dan ternyata benar bahwa Itadori telah memakan jari terkutuk itu.

Satoru menyuruh Itadori untuk mengeluarkan Sukuna dalam waktu 10 detik dan kembali ke tubuhnya.

"Tenang saja. Aku ini orang kuat." Ucap Satoru.

"Megumi pegang ini ya." Ucap Satoru sambil melempar kantong belanjanya itu.

"Ini?" Tanya Megumi.

"Kikufuku dari kikusuian, khas sendai dan enak bukan main! Aku paling suka rasa zunda dan krim kental." Ucap Satoru dengan gembira.

'Dia benar-benar pergi membeli oleh-oleh disaat orang-orang terancam mati!' Pikir Megumi dan Zoku.

"Itu bukan oleh-oleh. Aku berencana memakannya di kereta cepat saat pulang nanti."

"Di belakang!" Ucap Megumi dengan panik.

"Kikufuku berbeda dari oleh-oleh pada umumnya–" Ucap Satoru lalu asap debu mengepul diantara mereka karena serangan dari Sukuna.

Saat Megumi membuka mata, Sukuna sudah berada di depannya dengan Zoku yang mengarahkan ujung sabitnya ke arah kepala Sukuna serta Satoru yang tengah duduk di punggungnya.

"Lalu, krim kental di dalamnya benar-benar enak." Ucap Satoru.

Sukuna pun melancarkan aksinya pada Satoru.

"Aku sedang berada di hadapan muridku loh. Jadi aku harus kelihatan keren." Ucap Satoru dengan nada sok keren.

Lalu Satoru memukul Sukuna dan membuatnya terdorong ke belakang.

"Ya ampun. Di zaman mana pun kalian selalu saja menyusahkan, penyihir!" Ucap Sukuna lalu menebaskan energi terkutuknya ke arah Satoru.

"Meski begitu, kalian bukan tandinganku–"

"Tujuh, delapan, sembilan, sudah saatnya kan?" Ucap Satoru sambil menggunakan infinitynya melindungi kami berdua.

Setelah itu Itadori kembali ke tubuhnya.

'Ah, dia kembali.' Pikir Zoku.

"Kalian tidak apa-apa?" Itadori.

"Mengejutkan. Kamu benar-benar bisa mengendalikannya." Satoru.

Isekai Jujutsu Kaisen [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang