"Sial, sampai kapan aku harus menghindar terus."
"Seharusnya aku membawa pisau lipat atau gunting tadi. Benar-benar bodoh!" Ucap Zoku sambil menghindar dari serangan kutukan yang menyerangnya secara terus menerus.
Kutukan itu mempunyai tangan yang banyak yang di mana itu dapat terus menumbuh kalau memotong salah satu bagian tangannya.
Zoku berlari menghindar dari tangan yang memcoba untuk menangkapnya itu. Dengan keadaan yang cukup parah, kepala dan tangannya yang berdarah Zoku harus tetap fokus agar dapat menghindar dari serangan itu.
"Sial kepalaku mulai sakit. Kenapa harus muncul kutukan tingkat 2 disini sih."
"Dan lagi anak-anak itu terlalu dekat dengan makhluk menjijikan itu. Aku harus segera membawanya ke tempat yang jauh dari kutukan itu." Ucap Zoku yang kini sedang bersembunyi di salah satu pohon sambil melihat anak-anak itu terbaring tak berdaya di tanah.
Zoku memikirkan cara di mana dia harus segera mengambil ke dua anak itu dari kutukan menjijikan yang sedang mengamuk itu.
Tapi dengan keadaan Zoku yang sekarang tidak akan bisa membawa ke dua anak itu. Yang berarti Zoku harus menarik perhatian kutukan itu agar mendekat ke arahnya.
Zoku pun yang sedang bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari kutukan dan mengambil beberapa batu di dekatnya agar itu dapat menjadi senjatanya.
Sambil melihat ke dua anak itu yang pingsan, Zoku pun melempar batu yang di pegang dan sedikit di beri energi kutukan ke arah yang berlawanan dari ke dua anak itu berharap kutukan itu akan pergi kearah batu yang di lemparnya.
"Bagus, dia pergi kearah sana. Aku harus cepat-cepat mengambil anak itu." Ucpa Zoku sambil berlari.
Zoku pun akhirnya menggendong ke dua anak itu dengan susah payah dan berlari menjauh dari sana sambil melihat keadaan sekitar.
'Syukurlah mereka masih hidup.'
'Ini sudah lumayan jauh dari kutukan itu. Aku harus cepat kembali ke tempat tadi agar kutukan itu tidak dapat ke sini.'
Zoku pun menarus ke dua anak itu. Lalu langsung berlari kearah tempat tadi dia bersembunyi. Yang ternyata kutukan itu sadar kalau Zoku sudah membawa mangsanya pergi.
'Wah tambah mengamuk dianya.' Pikir Zoku dengan keringat dingin yang mengalir di dahinya.
'Tunggu. Dia menghilang?!"
"Kemana kutukan itu!? Sial harus cepat mencarinya!?"
Tiba-tiba Zoku melihat ke arah atas yang di mana kutukan itu tepat di atas dahan pohon tempat persembunyiannya itu.
Dengan cepat Zoku berlari ke arah samping dan saat itu juga kutukan tersebut menjatuhkan dirinya ke arah tadi Zoku berdiri.
Kutukan itu semakin banyak tangannya. Sepertinya dia benar-benar marah sekarang. Bahkan sekarang kutukan itu menuju ke arah Zoku dengan menatapnya dengan tajam.
"Sial. Ini sudah bukan tingkat 2 lagi tapi tingkat 1. Sepertinya aku akan mati lagi deh." Gumam Zoku sambil tersenyum dan mengambil ancang-ancang lagi untuk bertarung.
.
.
.Di tempat lain di mana Satoru telah menemukan adanya energi yang sangat kuat di sekitar pepohonan lebat tidak jauh dari tempat dia menemukan kantong belanja milik Zoku.
"Tempat ini ya. Energinya sangat mengerikan. Aku harap Zoku baik-baik saja." Ucap Satoru.
Satoru pun berjalan masuk ke dalam pepohonan lebat itu.
.
.
."AKH!?"
Zoku pun terlempar kearah salah satu pohon besar yang di mana sedikit membuat retakan di pohon itu karena kutukan itu melemparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Jujutsu Kaisen [HIATUS]
FanfictionBercerita tentang seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke isekai setelah membaca komik JujutsuKaisen. "Loh kok aku jadi bayi !! Mana lahir di klan Gojo terus jadi laki-laki lagi ! Dosa apa yang telah aku lakukan. Emak pengen pulang T_T " . . . . Start...