Dear Anugraha♡

298 26 1
                                    

♡♡ Apakah aku bisa bahagia? ♡♡

JANGAN LUPA VOTE!! BELUM REVISI! #CERITA INI 100% DARI PEMIKIRAN AUTHOR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JANGAN LUPA VOTE!!
BELUM REVISI!
#CERITA INI 100% DARI PEMIKIRAN AUTHOR.
#MOHON DI HARGAI DENGAN CARA VOTE CERITA INI
#JANGAN LUPA MENINGGAL KAN JEJAK DENGAN CARA KOMEN!
#KALIAN TAU CERITA INI DARI MANA?

➪➪➪➪

Hamzah murka saat mengetahui nilai Azizah rendah di pelajaran matematika. Kulit Azizah yang putih dan bersih kini di penuhi noda merah, banyak luka dan lebam memenuhi tubuhnya. Hamzah tampak kesetanan menghajar anak nya sendiri, kehilangan akan mengetahui fakta barusan

"Papa malu punya anak seperti kamu! Kamu sama sekali tidak bisa di andalkan Azizah! Minggu depan kamu pindah ke China, tidak ada bantahan! Papa sudah capek, biar disana kamu belajar lebih ekstra lagi." Hamzah pergi begitu saja, meninggalkan Azizah yang masih menangis

"AKU NGGAK MAU KE CHINA PAPA!" teriak Azizah. Teriakan keras sama sekali tidak menghentikan langkah Hamzah meninggalkan tempat itu. Berselang beberapa menit, Aminah datang menghampiri Azizah. Air mata gadis itu kembali mengalir melihat Mama nya sedang berdiri di depannya

"Ma, aku nggak mau ke China. Aku mau disini saja, janji bakalan belajar lebih giat lagi, Mama bantu aku, aku nggak mau ke China," Azizah memohon kepada Aminah, meminta agar ucapan Papa nya tidak menjadi kenyataan

Aminah tidak bisa berbuat apa-apa, menatap kasihan kepada putrinya. Memeluk erat Putri semata wayangnya yang tengah di penuhi lebam. Ia sendiri kaget atas tindakan suaminya, ini pertama kali suaminya main tangan kepada Putrinya.

Azizah terus menangis di dalam pelukan Aminah, tangisan piluh memenuhi ruangan tersebut.

"Mama ayo lakuin sesuatu, aku nggak mau ke China Mama, aku mau disini," Azizah kembali memohon, terlalu sulit menerima semua ini. Di dalam hati Azizah sangat membenci Papa nya, rasa marah berubah jadi dendam

"Mama tidak bisa berbuat apa-apa Nak, Papa mu sangat sulit di cegah." harapan Azizah runtuh mendengar ucapan Mama nya. Seharunya Ia tau jika Mama nya adalah tipe perempuan yang begitu penurut. Jangan kan membantu mencegah ini semua, pada saat Azizah berumur sembilan tahun, Mama nya ingin mengantar Azizah kesekolah, namun pada saat meminta izin, Papanya melarang, dan itu langsung di turuti.

"Lepaskan," pinta Azizah kepada Aminah

"Mama masih ingin memeluk mu Nak,"

"Lepaskan!" Bentak Azizah. Kaget akan hal itu Aminah melepasnya.
Azizah bangkit dan berjalan keluar menuju kamarnya, rasa sakit di sekujur tubuhnya tidak membuat Ia lemah.

Dear Anugraha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang