♡♡ terus berdua ♡♡
➳➳➳➳
Hari yang baru bagi kedua sepasang kekasih yang baru saja sah dimata agama dan negara. Pagi ini Azizah bangun seperti biasa, yaitu pukul
04. 20 pagi. Setelah sholat subuh Azizah menuju ke dapur untuk membantu Umi Adibah menyiapkan sarapan pagi.Kedua perempuan itu saling membantu di dapur, sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Pukul 05.17 Gus Afkar dan Kyai Ahmad pulang dari masjid. Kedua nya masuk setelah mengucapkan salam, kedua perempuan yang sedang di dapur mendengar salam itu langsung saja menghentikan pekerjaan nya lalu pergi menghampiri kedua orang yang telah mengucapkan salam.
"Waalaikumussalam Abah."
"Waalaikumussalam Gus."
Azizah dan Umi Adibah mencium punggung tangan suami mereka. Menyambut Gus Afkar setelah pulang sholat subuh sepertinya akan menjadi rutinitas baru nya, bagaimana yang Ibu mertuanya lakukan.
"Masyaallah," kagum Kyai Ahmad. Melihat istri dan menantu nya begitu kompak. Seharusnya tidak hanya mereka berdua yang akan menyambut para suami, tapi Ning Hafsha juga turut iku, namun karena sejak acara selesai keluarga Gus Fatir memilih langsung pulang maka hanya mereka berdua yang menyambut.
"Ayoo minum teh dulu," ajak Umi Adibah. Mereka bertiga langsung saja masuk kedalam, menikmati pagi hari sambil minum teh di halaman belakang Ndalem. Azizah ikut melayani suaminya seperti apa yang Umi Adibah ajarkan tadi. Semua kegiatan Azizah pagi ini untuk suami nya adalah ajaran Umi Adibah, wanita itu menjelaskan kepada Azizah jika ingin memanen pahala di pagi hari, maka setelah sholat subuh sebaiknya kita layani suami dengan sepenuh hati, tampil kan senyum bukan cemberut, senang kan dia. Maka insyaallah pahala akan mengalir terus untuk kita.
"Gus mau makan apa? Biar Azizah ambil kan," tanya Azizah
"Saya tidak biasa makan pagi, kamu duduk saja di samping saya; kita menikmati teh bersama. Jangan terlalu banyak gerak, kamu masih masa pemulihan Azizah." Seketika Azizah terdiam, perlakukan manis Gus Afkar selalu saja membuat kupu-kupu di perut nya hadir. Perhatian kecil ini membuat Azizah merasa di hargai, merasa di anggap.
"T-tapi ini kewajiban Azizah Gus."
"Saya tau, tapi dari salah satu kewajiban kamu terhadap suami yaitu taat kepada suami. Maka saya minta kamu duduk temani saya minum teh." Perdebatan pasangan itu membuat Umi Adibah dan Kyai Ahmad tersenyum, mereka mengingat bagiamana pertama kali membangun rumah tangga, penuh perdebatan dan perselisihan.
"Kalau gitu Umi dan Abah pamit dulu ya. Abah katanya mau makan. Kalian disini saja dulu," ucap Umi Adibah
"Iyaa umi," balas Gus Afkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anugraha
Teen FictionTerpikat pada senyum manis miliknya kemudian terkunci dalam binar hangat tatapannya adalah awal bagi Azizah untuk menyadari rasa suka yang menjalar liar dalam dirinya kepada Anugraha, satu dari sekian banyak siswa di sekolahnya. Perasaan manis yang...