♡♡ pelajaran? ♡♡
➳➳➳➳
Azizah terus panik hingga sampai rumah. Terus menatap sekeliling sebelum masuk kedalam rumah, takut jika Anugraha mengikuti nya. Setelah merasa aman, Azizah langsung masuk dan mengunci pintu. Sesak dada Azizah akibat berlari masuk komplek rumah, Ia terlalu takut jika ojek Online tadi mengantar nya hingga sampai depan rumah, Azizah sampai melupakan bayi nya saat mengambil keputusan itu.
"Bunda minta maaf ya sayang," ucap Azizah sambil mengelus perut nya, Ia terduduk di lantai, kaki nya terlalu lemas, belanjaan yang tadi di beli turut ada disamping nya. Berdiri saja rasanya Azizah belum mampu. Azizah terus mengatur nafas nya, menetralisasi kan pikiran buruk nya, itu terus dilakukan hingga jam menunjukan pukul 17.00 Azizah sampai lupa sholat Ashar tepat waktu.
"Astagfirullah, aku lupa sholat Ashar." Dengan cepat Azizah berdiri lalu melangkah menuju toilet untuk mengambil air wuduh. Setelah selesai melaksanakan sholat, Azizah pergi ke dapur, membersihkan sayuran lalu memasukkannya kedalam kulkas, tidak lupa memasak menu makan malam. Tangan lincah Azizah terus bergerak hingga pukul 7 malam. Seperti biasa gadis itu meninggalkan semua aktifitas nya lalu kembali melaksanakan sholat magrib, karena jam pulang kantor Gus Afkar tidak menentu, Sholat lebih baik di laksanakan tepat waktu, namun jika berhalangan pada saat jam sholat masuk, maka tetap laksanakan sekali pun di penghujung waktu berakhirnya sholat itu. Tetap laksanakan, kita tidak tau kapan akan di sholat kan bukan?
Azizah melaksanakan sholat magrib dengan khusuh. Melakukan ketagakan sholat dengan benar tanpa ada kesalahan. Itu semua sudah Gus Afkar ajarkan, maka minim kemungkinan Ia salah dalam bacaan atau pun gerakan nya, Masyaallah betapa nikmatnya mempunyai pasangan yang faham betul dengan agama.
Tiba lah Azizah di gerakan terakhir, yaitu salam, pada saat kepalanya menoleh ke kanan sambil mengucapkan salam, mata Azizah menemukan Gus Afkar sedang tersenyum di depan pintu kamar, Azizah sangat kaget, tapi masih bisa di kontrol.
Gus Afkar berjalan mendekat ke Azizah, perempuan itu menyambut dengan tangan terbuka, seperti ingin mendapatkan pelukan. Keduanya berpelukan, begitu romantis. Gus Afkar mencium kening istrinya, tidak lupa mengelus perut Istrinya.
"Masyaallah bidadariku, Aa minta maaf ya tidak bisa jadi Imam sholat magrib kamu hari ini," ujar Gus Afkar, tangan Gus afkar mengelus kepala Azizah lembut. Ini lah menjadi bagian kesukaan Azizah, di elus kepalanya. Ia sangat suka.
"Iyaaa Aa, nggak papa. Maaf ya Ziza nggak menyambut Aa pulang. Ziza kira Aa pulang nya mepet waktu Isya." Gus Afkar mengangguk. Mereka kembali berpelukan, Gus Afkar kembali mencium kening dan seluruh bagian wajah Azizah, tanpa terkecuali.
"Dedek gimana sayang? Dia tidak nakal kan? Kalau dia nakal kasih tau Aa ya, biar Aa suruh hafal Juz satu dalam dua hari kalau sudah lahir nanti." tangan Gus Afkar terus mengelus perut Istrinya. Merasa kurang, Gus afkar beralih tidur di paha Azizah, lalu menghadapkan kepalanya ke perut Azizah yang mulai membesar
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anugraha
Teen FictionTiap kali Azizah melihat dia, hanya senyum yang bisa terbit dari bibirnya. Meski tak pernah saling menatap, cowok itu berhasil membuat Azizah tak ingin memandang orang lain lagi. Pertemuan tak sengaja yang mungkin hanya diingat Azizah menjadi awal d...