♡♡ Pernikahan ♡♡
➳➳➳➳
"Ayo mbak di makan dulu coklat nya," ujar Bunga. Mereka telah kembali melanjutkan perjalan, sebentar lagi akan sampai. Bunga terus membujuk Azizah mencicipi Coklat itu, karena terus di paksa, Azizah memilih menyicipi sedikit agar Bunga diam.
"Sudah, aku mau istrahat dulu. Setelah sampai tolong di bangunin," pinta Azizah
"Iyaa Mbak."
Keadaan kembali sunyi, sibuk dengan urusan masing-masing. Sambil mengemudi Gus Afkar terus berpikir mengapa Azizah bisa sakit? Diam-diam Ia mengamati bagaimana cara Azizah terus menolak coklat itu, Gus Afkar melihat dari pantulan kaca,
Gengsi namun kepo.o0o
Jam telah menunjukkan pukul 21.57 mobil telah melaju kearah pondok. Azizah tidak sempat mencoba kebaya nya karena Gus Afkar melarang, laki-laki itu meminta Azizah istrahat di mobil saja, biar dia sendiri masuk untuk mengambil.
"Nanti coba di rumah," Gus Afkar memberikan baju tersebut yang sejak tadi di pangkuan nya. Azizah mengambil lalu menyimpan nya di samping, pusing nya telah lumayan mereda hingga telah mampu membuka mata. Beginilah penyakit Azizah saat datang bulan, kebanyakan orang akan sakit di area perut, tapi malah ke arah kepala. Sakit nya melebihi apa pun.
"Iya Gus," kata Azizah.
Semakin dekat dengan pondok, jalan semakin sepi, rumah-rumah warga yang tadi menemani perjalanan kini lebih jarang terlihat, di gantikan pohon kelapa. Terdapat pula beberapa rumah tapi jarak nya berjauhan. Bulu roma Abdul berdiri, menatap kearah jalan begitu gelap di kanan kiri nya. Sedangkan Gus Afkar biasa saja.
Setengah jam perjalan akhirnya mobil Gus Afkar telah masuk ke pekarangan pesantren. Gelap malam menyambut kembalinya mereka. Umi Adibah yang mendengar kedatangan mereka berlari menghampiri, "Alhamdulillah kalian kembali juga. Dimana Azizah?" Begini lah Umi Adibah, bukan menayangkan Putra nya sendiri, malahan mencari keberadaan orang lain
"Dia di mobil Umi, lagi sakit," jelas Gus Afkar. Umi Adibah kaget mendengar itu. Perasaan pas pergi baik-baik saja. Umi Adibah menghampiri mobil lalu membuka pintu bagian kursi pengemudi. Azizah terdapat di dalam, tertidur pulas. Raut wajah Umi Adibah menjadi sendu, tangan nya menyentuh dahi Azizah yang tertutupi Niqab. Tangan Umi Adibah sampai terangkat kaget setelah menyentuh dahi itu, begitu panas.
"Astagfirullah. Afkar, tolong bawa Azizah masuk," pinta Umi Adibah. Gus Afkar diam setelah mendapat perintah itu, Gus Afkar begitu ingin menolak, tapi melihat Azizah tidak kuat berjalan hati nya terketuk membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anugraha
Novela JuvenilTerpikat pada senyum manis miliknya kemudian terkunci dalam binar hangat tatapannya adalah awal bagi Azizah untuk menyadari rasa suka yang menjalar liar dalam dirinya kepada Anugraha, satu dari sekian banyak siswa di sekolahnya. Perasaan manis yang...