Terpikat pada senyum manis miliknya kemudian terkunci dalam binar hangat tatapannya adalah awal bagi Azizah untuk menyadari rasa suka yang menjalar liar dalam dirinya kepada Anugraha, satu dari sekian banyak siswa di sekolahnya.
Perasaan manis yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➳➳➳➳
"Silahkan kamu tanda tangani surat perceraian ini. Saya sudah mendatangi nya." Anugraha menyodorkan sebuah keras bertulisakan surat gugatan perceraian. Penantian satu tahun Anugraha telah berbuah hasil. Surat telah di tangan nya, dan tinggal ditanda tangani oleh pihak kedua. Sebelum surat ini datang, sudah begitu banyak hal di lakukan mertua serta ibunya agar pernihakan konyol ini tetap bertahan, tapi tetap saja Anugraha menolak keras, bukan kah ini keinginan Zaka sejak awal? Maka Anugraha hanya membantu mewujudkan keinginan istrinya itu, ah tidak. Mantan istrinya lebih tepat.
Zaka hanya menatap tajam kertas itu, habis-habisan sudah Ia dimarahi oleh Mommy nya akibat keinginan yang di ucapkan pada saat marah tempo hari itu. Mommy nya sampai sakit hingga hari ini, pikiran Zaka berantakan.
"A-aku tidak ingin bercerai," lirih Zaka. Gadis itu memilih di hukum saja oleh Anugraha dari pada harus cerai, Ia mengutuk dirinya sendiri selama telah mengucapkan hal konyol itu.
"Tanda tangan sekarang! Jangan membuang waktu ku Zaka. Ingat lah Jika ini semua keingan mu, kenapa pada saat terwujud kamu tidak ingin menandatanganinya? Apakah kamu sepecundang itu?" Marah Anugraha. Sudah cukup rasa sabarnya menghadapi gadis itu.
"A-aku mengucapkan itu pada saat emosi, kamu tau sendiri akibat aku emosi karena kelakuan mu. Jangan beranggapan kamu tidak pernah salah kak Anugraha. Istri mana yang terima suami nya diam-diam mencari gadis hilang, apa lagi itu adalah sahabat ku sendiri." Zaka menangis, lagi dan lagi mengeluarkan air mata, Anugraha sampai lelah mendengar gadis itu menangis
"Dan gadis mana yang rela mengambil kebahagian gadis lain?" Tanya Anugraha. Zaka seketika sadar perbuatan nya satu tahun lalu. Apakah ini karma?
Sindiran itu semakin melukai hati Zaka. Ia menganggap jika semua telah takdir, Azizah memang tidak jodoh dengan Anugraha. Maka Ia anggap tidak pernah melukai gadis itu.
"I-itu bukan keinginan aku! Ini semua rencana Mommy dan Bunda Kak! Jangan salah kan aku." Jerit Zaka. Gadis itu tiba-tiba saja menjerit, membuat telinga Anugrah sakit
"Sudahi omong kosong mu itu Zaka. Saya sudah tau segala nya, kamu lah yang meminta Mommy mu menggunakan alasan itu agar pernikahan itu terjadi; dan kamu juga lah yang memaksa Bunda menyetujui semua. Bunda telah menolak, tapi kamu tetap saja mengiming-imingi sebuah kebahagian yang sudah lama Bunda nantikan bukan?" ungkap Anugraha
Kaki Zaka seketika lemas, jadi semua kebohongan nya telah di ketahui oleh Anugraha? Ini diluar keinginan nya.
"A-ak." Belum sempat menyelesaikan ucapan nya, Anugraha lebih dulu memotong. Anugarah berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri Zaka yang sedang terduduk di lantai, kaki gadis itu lemas.
"Sudah saya katakan berulang kali, apa yang kamu sembunyikan tidak lepas dari jangkauan saya. Jadi Jangan pernah macam-macam. Sudah cukup saya hadapi kamu selama ini, cepat tanda tangan kertas itu!" Bentak Anugraha
Zaka begitu takut, dengan capat berjalan menghampiri kertas itu lalu tanda tangan di atas materai. Setelah selesai, pandangan Zaka menjadi kosong, terduduk di lantai. Kondisi nya begitu memprihatin kan, bawa mata hitam menambah kesan prihatin. Gadis itu seperti orang yang tidak waras. Anugraha langsung mengambil kertas itu dan pergi, meninggalkan Zaka sendirian di rumah besar itu.
"SEMUA GARA-GARA AZIZAH!" teriak Zaka, seperti orang kesetanan.
~o0o~
"Zahra, rencana kuliah dimana?" tanya Aila. Kedua nya sedang di cafe, beginilah kalau jomblo, bebas kemana pun. Tidak terasa mereka telah merasakan libur setelah lulus dari bangku sekolah. Keduanya sedang pusing ingin berkuliah atau langsung kerja saja, mengingat keduanya bukan dari keluarga berada, hanya saja outfitnya yang kelihatan berada.
"Aku nggak kuliah, rencana mau daftar jadi kasir minimarket si. Lumayan juga gaji nya, kerja nya juga santai," balas Zahra
"Bagus juga tuh. Aku juga sepertinya nggak kuliah, langsung kerja aja. Adek aku bakalan masuk SMA dan butuh biaya, makanya harus kerja supaya bisa bantu Mama bayar uang spp adek aku." Ini bukan mimpi seorang Aila, Ia begitu ingin kuliah namun terhalang biaya, apa lagi Adekanya akan lebih membutuhkan biaya, maka Ia memilih mengubur mimpinya, bagaimana juga sudah cukup Aila menjadi beban keluarga, saatnya membantu perekonomian keluarga nya. Setelah ayah nya meninggal, semua menjadi hancur, Perusahaan dan yang lain semua hancur, ikut pergi bersama almarhum ayahnya.
"Yang sabar ya beb, aku tau ini muka mau kamu kan? Tapi nggak papa, batas usia untuk belajar itu tidak ada, maka berjuang sedikit demi keluarga tidak akan menimbulkan kata terlambat bagi kamu untuk belajar." Keduanya berpelukan, menjadi tulang punggung keluarga begitu sulit, harus banyak di korban kan.
Pelukan mereka lepas, keduanya kembali diam, saling sibuk urusan masing-masing. Pada saat Aila sibuk membuka Instagram, mata nya menemukan sebuah postingan, menampakkan foto salah satu sahabatnya, yaitu Azizah di sebuah akun. Aila sampai melotot kaget, di caption postingan itu tertulis
Orang ini sedang di cari, jika siapapun dari kalian menemukan orang ini mohon hubungi nomor dibawah. Terdapat hadia bagi orang menemukan orang di foto ini.
Aila beralih melihat nomor tertera disana, Ia kembali terkejut saat mengenali siapa pemilik nomor tersebut, itu adalah milik Zaka, sahabatnya juga. Aila semakin bingung mengapa Zaka mencari keberadaan Azizah sebegitu nya? Terakhir ketemu dengan Zaka satu bulan lalu, itu pun kondisi nya telah berantakan akibat suaminya mengurus perceraian. Firasat buruk Aila muncul
Jangan-jangan Zaka mau balas dendam? Batin Aila. Ini semakin memperkuat firasatnya saat mengetahui jika pernihakan Zaka dan Anugraha telah resmi hancur.
"Za, coba buka Instagram @oranghilang_gggg," pinta Aila. Zahra pun menuruti keinginan Aila. Respon yang sama Zahra tampak kan saat melihat postingan itu. Mereka saling bertatapan, rasa takut atas keselamatan Azizah semakin besar.
"Gue jadi merinding Al, jangan sampai Ziza ketemu deh. Takut banget gue," ucap Zahra. Kedua gadis itu memiliki pemikiran sama, ini pasti ada hal berbahaya menanti Azizah.
➳➳➳➳
INGIN MENYERAH?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAAF JIKA BANYAK KATA YANG TYPO JANGAN LUPA VOTE 🗳️