♡♡ Kepergian Azizah ♡♡
➳➳➳➳
Seminggu lebih Azizah menghilang dari ketiga sahabatnya. Memilih mengasingkan diri adalah cara Azizah mencari ketenangan.
"Gimana? Sudah dapat informasi tentang Ziza belum? Sudah seminggu dia pergi loh," tanya Aila
"Gue belum dapat, sudah beberapa mata-mata yang gue sewa, namun belum dapat info juga," jawab Zaka.
Ketiga sahabat Azizah sedang berada di Cafe, membahas kepergian Azizah yang entah kemana. Semua merasa bersalah, menyesal telah melakukan hal tersebut. Sungguh penyesalan selalu datang di belakang
"Gue merasa bersalah." Zaka merasa semua ini kesalahannya, tega mengambil laki-laki yang di sukai sahabatnya sendiri, tega merahasiakan acara bahagianya dari sahabatnya sendiri. Sungguh jika Zaka telah menemukan Azizah, Ia tidak akan segan bersujud jika perlu, agar Azizah memaafkan kelakuannya
"Sudah lah Zaka, bagiamana juga ini bukan keinginan mu. Disini tidak hanya kamu yang salah, kami juga ikut salah telah merahasiakan semua. Sekarang bukan waktunya menyesesali, kita harus terus cari informasi dimana Ziza." Zahra yang sejak tadi diam akhirnya membuka suara. Benar, tidak seharunya sekarang kita saling menyalahkan, memilih bertindak lebih baik dari pada saling menyalahkan diri sendiri.
Zahra kembali terbayang bagaimana raut wajah Azizah saat mengetahui semua itu. Rasa kecewa marah serta tidak percaya terpampang jelas. Itu kembali membuat Zahra sedih
"Aku minta maaf ya Ziza, semoga kita secepatnya ketemu," batin Zahra.
➳➳➳➳
Azizah tidak pernah menyangka jika Papa dan Mamanya memberi Izin mengambil keputusan ini. Tidak mudah Azizah menyakini Papanya sendiri, bagaimana kita tau jika seorang Hamzah begitu sulit menerima keputusan orang lain, jangankan itu, keputusan Istrinya sendiri tidak semudah itu Ia setujui.
Harus penuh pertimbangan serta keuntungan saat menyetujui keinginan orang itu."Romy, tolong siapkan bodyguard untuk mengawasi Putri ku selama Ia di pesantren, beritahu aku setiap ada gerak-geriknya yang mencurigakan. Satu lagi, utamakan keselamatannya. Ingat, jika aku mati disana. Tetap awasi dia, jangan sampai keberadaannya di ketahui oleh musuh." ucap Hamzah di telefon.
Romy adalah sahabat sekaligus orang kepercayaan Hamzah. Mereka telah menjalin persahabatan sejak kuliah. Hamzah begitu percaya dengan Romy. Tidak hanya itu, Romy adalah tangan kanan Hamzah, Ia sering kali mengambil tanggung jawab Hamzah jika Pria itu sedang sibuk mengurus dokumen-dokumen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anugraha
Teen FictionTiap kali Azizah melihat dia, hanya senyum yang bisa terbit dari bibirnya. Meski tak pernah saling menatap, cowok itu berhasil membuat Azizah tak ingin memandang orang lain lagi. Pertemuan tak sengaja yang mungkin hanya diingat Azizah menjadi awal d...