Rindu yg teramat

9 3 0
                                    

Terus beri vote ya, klo ada typo atau kata² yg kurang, dll beri krisan ya

Oh iya ajak teman kalean buat follow akun Lia ya, biar nambah pengikut 😁
_________________________________

Happy reading guys 🥳🥳

Suara ketukan pintu terdengar dari luar, membuat Dira terkejut, perlahan ia mulai turun menuju ke bawah untuk membukakan pintu rumahnya.

Saat ia membukanya ternyata orang tuanya, dengan perasaan rindu yang teramat dalam kepada ayahnya segera dipeluknya sang ayah hingga tanpa sadar mengeluarkan air mata.

"Hei, kenapa anak ayah yang cantik ini nangis" ujar ayah Dira yang bernama Bara. Bara mengusap air mata anak nya dengan perasaan sayang.

Dira teringat masa lalunya.

_Flashback on

Dira sengaja di sekolahkan di London karena ada seseorang yang ingin menghancurkan rumah tangganya lewat perantara Dira, seseorang itu ingin membawa Dira jauh agar rumah tangganya hancur dan istrinya depresi. Namun beruntungnya sebelum hal itu terjadi Bara segera menelpon orang tuanya yang berada di London untuk membawa Dira ke London, segera ia ceritakan semuanya dari awal mula permasalahan itu terjadi.

Akhirnya orang tua Bara menyetujuinya, namun ada persyaratan yang di ajukan yaitu, jika Dira berusia 17 tahun harus dipulangkan kembali, karena bagaimanapun seorang anak pasti merindukan orangtuanya dan di umur 17 tahun mulai menuju dewasa, akhirnya Bara menyetujuinya.

Sebelum nya Bara sudah menceritakan kepada sang istri, ibunda Dira yang bernama Kania, Kania menyetujuinya.

_Flashback off

Dira sudah keberapa kali memanggil sang Ayah namun tidak di hiraukan, Bundanya hanya tertawa dan berbicara kepada Dira

"Ayahmu terlalu merindukan mu, hingga masih terbengong entah apa yang dipikirkannya" ujar bundanya dengan tertawa pelan

"Bunda benar, bagaimana kita pergi ke dapur memasak bersama, aku ingin sekali memasak bareng dengan bunda" ucap Dira dengan semangat

"Oke, yuk langsung aja" jawab Kania, ibunda Dira.

Terdengar suara yang sangat ramai di dapur, membuat Bara tersentak. Ia tak sadar sedari tadi ia melamun, ia mengarahkan langkahnya menuju dapur

Saat tiba di dapur Bara merasa suasana menghangat ia sudah lama menantikan moment ini, hingga air matanya tumpah turun ke pipi, ia menangis terharu dan segera menghampiri Dira dan Kania

"Pantas saja Ayah nyariin gk ada ternyata ada di dapur, kenapa ayah gak diajak si" ujar Bara dengan muka yang ditekuk

"Hahahaha, abisnya ayah melamun terus ya udah kita tinggalin aja. Ayah jelek tau klo mukanya ditekuk" ledek Dira

"Enak aja, kalo Ayah jelek mamah gak akan cinta ma Ayah" elak sang Ayah

Bundanya yang mendengarnya pun menggelengkan kepalanya
'Ayah dan anak sama aja, gak ada bedanya' batin Kania

"Nih kue nya sudah jadi dimakan donk, ini hasil dari kita berdua, ayah harus cobain"
Tawar Kania kepada sang suami

Bara mencicipi Kue nya, Kania dan Dira sedang menunggu bagaimana rasa kue itu

Bara sengaja mendiamkannya dan memakan kue itu hingga memakan 2 potong kue.

"Nyebelin banget si, Dira marah" Dira merajuk Bara pun tertawa

"Kalo Dira marah, Ayah gak jadi ajak jalan² nih" ujarnya melirik Dira yang saat ini tengah marah kepadanya

"Beneran yah? Mau donk" tanya Dira dengan mata berbinar - binar

"Iya donk, ayo kalean siap - siap, ayah mau ajak kalean ke suatu tempat" titah Bara

To be continue...
________________________

Ayah Dira mengajak pergi keluarganha ke mana ya guys...?

Apakah ada yang bisa menebak🤔

Di Ujung PenantiankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang