Di Ujung Penantianku

Ada Apa Dengan Gue?

Thanks ya buat kalean yang udah follow & vote🤗

Bantu ramaikan donk guys...

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Happy reading guys 🥳🥳🥳

Brian baru saja sampai ke pekarangan rumah, saat dia memasuki rumah yg dirasakan adalah sepi.

'Oh iya bokap kan kerja, trs nyokap kan lagi ngurus butik, lah terus klo Dira kemnaa ya?' monolognya

"Ngapain juga pikirin dia, kan dia dah punya pacar" lanjutnya

Saat melewati ruang tamu, Brian melihat Dira tertidur pulas di sofa, dengan rambut yg acak - acakan membuat Brian menggelengkan kepalanya, segera ia membangunkan Dira

"Heh, bangun lu" Brian membangunkan Dira

Namun, belum ada tanda - tanda akan bangun membuat Brian berdecak, jujur ini alasannya ia tidak mau berurusan ma cewe karena ribet pikirnya.

Karena tak sabar, Brian menggendong Dira ala bridal style dan membawanya menuju kamar Dira dan pergi meninggalkan nya.

***

Brian masih tidak mengerti mengapa dirinya tiba - tiba membenci Dira setelah melihat Dira bersama lelaki lain

'apakah aku cemburu? Bagaimana mungkin, padahal aku belum menyukai apalgi mencintainya lalu bagaimana aku bisa cemburu?' monolognya

Karena kesal sedari tadi memikirkan yg dia rasakan tak ku Jung menemukan jawaban, akhirnya ia memutuskan untuk belajar

Saat belajar mengapa tiba - tiba di kertas ada wajah Dira? Apa si yg gue pikirin kenapa semuanya jdi Dira si. Brian mengusap wajahnya dengan kasar

Brian yg kesal pun segera membanting semua alat tulisnya. Perlahan ia pergi meuju dapur untuk mengambil cemilan, tak sengaja Dira juga sedang ingin menuju dapur

Brian merasa yg ia lihat tadi adalah hanya ilusi semata, tiba - tiba ada yg menepuk bahunya dari samping, perlahan dirinya terlonjak kaget

'gue kira tdi cuma ilusi gue doank, ternyata beneran, bisa gila gue lama - lama' Brian membatin.

"Kmu kenapa? Ada masalah?" Tanya Dira.

'Iya permasalahan gue ada di Lo, kenapa Lo selalu muncul dipikiran gue' Brian menjawab hanya membatin.

"Eh, gu-gue gapapa" ujar Brian tergagap dan pergi meninggalkan dapur dan tak lupa membawa camilannya.

'kenapa setiap dekat Lo, jantung gw selalu berdetak tak karuan? Ini sangat gak aman buag kesehatan jantung Gue'

Demi menyelamatkan kesehatan jantung nya, ia berjalan menuju kamarnya dan mengunci pintu kamarnya, ia mengatur nafasnya dan segera menjatuhkan badannya di kasur dengan terlentang sembari memandangi langit - langit kamar nya.

"Kenapa setiap berdekatan dengan lo, jantung gue selalu berdetak tak karuan?" Monolog Brian

"Bahkan gue gak sanggup buat natap mata Lo, walau sedetik saja?"

"Apa yg gue alami, kenapa gue ngerasa berat buat jauhin Lo, semakin Lo dekat dengan gue, semakin besar rasa gak ingin jauhin Lo" lanjutnya.

Brian bingung dengan apa yg dia rasakan, jujur ini baru pertama kali dia merasakan rasa seperti ini. Di satu sisi, Dira hanya sebatas teman gak lebih. tapi di sisi lain Brian sudah merasa nyaman dengan kehadiran Dira.

Akhirnya Brian memutuskan untuk tidur daripada pusing memikirkan perasaanya yg tak kunjung menemukan jawaban yg selalu mengusik hatinya.

***

Dira masih bertanya - tanya dengan kegugupan Brian.

'mengapa Ian tiba - tiba gugup? Apakah ia ada masalah hingga bisa gugup seperti itu?' Monolog Dira

Dira tak mau ambil pusing dengan kegugupan Brian toh, itu bukan urusanya pikirnya.

Setelah Dira mengambil camilan segeralah Dira menaiki anak tangga menuju kamarnya.

Seperti biasa, Dira sebelum tertidur dirinya menulis di buku diary mengenai hal yg terjadi padanya. Saat usai menuliskan curahan hatinya di buku diary, tiba - tiba dirinya tak sengaja menjatuhkan sebuah map yg berisikan tulisan

Dear diary...

Izinkan aku untuk mencurahkan hatiku. Aku sangat merindukan nya, aku merasa kesepian dan merasa kehilangan sosoknya yg sudah selalu ada bersamaku sejak kecil, mengapa dia orang yg ku anggap dia segala nya bagiku, dia pergi jauh.

Apakah aku bukan sahabat yg baik untuknya?

Jika aku boleh meminta, tolong pertemukan diriku dengannya, aku berjanji takkan sia -sia kan kehadirannya walau sedetik saja'

^B.A^