Di Ujung Penantianku

Kehadiran Arga

Thanks ya buat kalean yang udah follow & vote🤗

Bantu ramaikan donk guys...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

/Btw, sebelumnya ada seseorang yang mengirim pesan kepada Dira, dan ternyata pesan tersebut dari sahabat kecilnya yang tak lain adalah Arga

Dira memang tidak pernah mengganti no ponselnya, jadi Arga masih bisa mengirim pesan kepada Dira\

Arga:

'Hai Nadira kita akan bertemu lagi, tolong SV no nya klo ada perlu langsung telpon ya...'

Setelah mendapat pesan tersebut segeralah Dira menjawab pesan itu

'apakah kmu sahabatku di masa kecil?'

Tak lama kemudian pesan pun terbalas

'iya, kmu ada dimana beri tau aku ingin segera menjemputmu untuk pulang!

"Aku tau kamu selama ini selalu diliputi masalah dan beban untuk itu aku ingin kau membagikan semua rasa itu kepadaku agar aku merasakan hal yang sama" pungkas sahabat nya itu yg bernama Arga

"Mkasih kamu udah selalu ada untukku, meskipun sekarang kita sudah berjauhan namun kamu rela datang ke Indonesia hanya untukku" ucap Dira terharu

"Jangan geer ya aku kesini bukan semata - mata ingin menemuimu, tapi karena aku ada tawaran bisnis ku di sini" jawabnya dengan nada datar

Begitulah sifat Arga sedari dulu tidak pernah berubah selalu bernada datar, dan dingin

Dira berpikir apakah ada yang mau berteman dengannya selain dirinya?

Tak lama mobil yang dinaikinya pun berhenti, Dira menengok ke samping ke arah Arga

"Loh, kenapa berhenti?" Dira bertanya

"Udah sampe, turun cepet ntar keburu ketahuan ma orang rumah" ujar Arga

"Iya - iya, btw thanks ya" Dira berujar

"Hmm"

Setelah turun dari mobil langsung saja mobil itu menjauh dari pandangannya

"Nyebelin bgt si tpi mending si dianter balik" monolognya sambil terkekeh

Tak sadar ada seseorang yang sudah membuka pintu dan berdiri di hadapannya, seseorang itu adalah Brian

"Bagus, gw khawatir Lo malah enak - enakan dianter ma cowo, pantes pas gw anterin Lo balik, Lo nolak" cibir Brian

'tumben banget ngomongnya PxL' Dira membatin

"Emang kenapa klo dianter ma cowo?" Tnya Dira

"Karena gw...."

                                           °°°

Pagi ini Brian & Dira bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, mereka pamit dan tak lupa untuk Salim kepada orangtua Brian.

Dira berniat untuk naik taxi, namun Brian segera mencekal lengan Dira dan berujar
"Lo tetep berangkat bareng gw seperti biasa" ujarnya dengan nada tegas tanpa penolakan

"Tapi aku..." Dira belum selesai berbicara langsung dipotong pembicaraannya oleh Brian

"Ortu lu nitip lu ke gw, jdi otomatis Lo tanggung jawab gw sekarang" jawab Brian

Dira akhirnya menuruti ucapan dari Brian.

Setelah kepergian Brian dan Dira ada seseorang gadis yang melihat dari kejauhan, dengan tangan yang terkepal dan tak lupa mimik muka yg menandakan sedang marah, setelah itu pergi entah kemana.

                                ***

Di sebuah apartemen terdapat seorang lelaki yang saat ini sedang dilanda rasa gelisah, marah, kesal, sedih semuanya tercampur menjadi satu. Ya, lelaki itu bernama Vano.

Dia merasa dunia telah mempermainkan dirinya, sudah cukup kehidupannya hancur, namun ada seseorang yang mencoba menyetir dirinya untuk memenuhi segala keinginannya.

Daripada memikirkan masalahnya, lebih baik Vano pergi ke rumah saudaranya.

Vano mengambil jaket yang ada di lemari dan mengambil handphone dan kunci motor yang ada diatas nakas, kemudian segeralah pergi dari apartemen itu.

Akhirnya tibalah Vano di rumah saudaranya. Dilihat dari pekarangan hingga rumahnya masih sama, seperti dulu.

Vano mengetuk pintu itu dan tak lupa mengucapkan salam.

Kemudian terbukalah pintu menampakkan seorang paruh baya wanita namun masih terlihat cantik.

"Assalamualaikum Tante" ujar Vano

"Waalaikumussalam Van, ya ampun kamu kapan balik ko GK kabarin Tante? Sini masuk" ajak ibu paruh baya itu yg tak lain adalah Fira ibu dari Brian.
___________________________

Oh ya btw author libatin Arga ya yang notabene sahabat kecil dari Dira.

Jadi mereka sudah lama berpisah dikarenakan Dira bersekolah di London