Flashback

5 2 0
                                        

Thanks ya buat kalean yang udah follow & vote🤗

Bantu ramaikan donk guys...
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Btw, part ini author banyakin Brian yaw, eits... Tapi ada Dira juga kok☺️

Happy reading guys 🥳🥳🥳

Brian saat ini masih berdiam diri di rumah pohon sembari mengingat pertemuannya dengan Dira, hal yg pertama kali dirasakannya adalah perasaan berdebar-debar.

_Flashback on_

Aku disuruh oleh ibuku untuk menjemput anak dari sahabat ibu yg bernama Dira. Awalnya ibu menjelaskan bahwa aku saat berusia 5 tahun berteman dekat dengan anak dari sahabat ibu bernama Dira.

Perlahan aku mulai mengingat dan ternyata teman kecilku bernama Dira, dulu aku sangat akrab dengannya, namun sejak dia pergi ke London, seiring berjalannya waktu perlahan kehadirannya terlupakan dan digantikan oleh kehadiran sahabat yg selalu menemaniku.

Aku menjemput Dira dan aku mencoba menanyakan kepada orang di sekitar, aku saat ini masih berada di tempat tak jauh dari tempat tinggal Dira berasal, kemudian tak sengaja aku melihat seorang gadis menepi di pinggir jalan sepertinya kelelahan berjalan.

Segera ku hampiri dan ku antar, dilihat dari mukanya yg ku lihat dari foto sepertinya ini yg dimaksud oleh ibu jika gadis yg ada di hadapanku ini adalah Dira.

Tanpa bertanya lagi, segera ku ajak dia masuk ke dalam mobil dan bilang kepadanya bahwa ibunya sangat merindukannya.

Saat tiba di rumah dia mengetuk pintu rumahnya dan perlahan terbukalah pintu dari dalam tanpa aba - aba, Dira langsung memeluk ibunya dengan sangat erat.

Ibuku memberi ku kode dengan ekor matanya, aku yg peka pun langsung meminta izin kepada ibu nya Dira untuk pamit.

Keesokan harinya ibuku mengajakku pergi ke suatu tempat, ternyata ini sudah jdi rencana ortu dari Dira meminta diriku tuk menjaga Dira dikarenakan ortunya akan pergi ke luar kota.

_flashback off_

Brian teriak sekencang - kencangnya, beruntung pekarangan rumah pohon itu sangat luas juga jauh dari keramaian hingga tak ada seorang pun yang mendengar

Kemudian pergi meninggalkan rumah pohon itu.

            °°°

"Duh, Ian mna si aku tungguin belum sampe aja" monolog Dira sembari berjalan memutari rumah bahkan ia mencari sampe ke tempat gudang pun tak ada.

"Mana si masa iya ilang, ya kali dia kan bukan anak kecil"

"Oh iya aku inget tadi kan Brian klo gak salah lagi latihan basket kan ya? Tapi, kan lapangan sepi, terus Brian kemna?"

"Duh, gawat klo sampe ortunya dah balik, aku harus jawab apa?"

Dira ketakutan bahkan dirinya tak sadar menggigit jarinya sendiri. Tiba - tiba dia terlintas ide, segera ia menelpon Ian.

Namun, di luar dugaan telpon darinya malah di matikan. Dan yg lebih parahnya Brian mengirim pesan dengan nada seperti orang marah

<Brian>

'Jangan telpon gue, gue sibuk jangan ganggu. Urus diri masing² Jan peduliin gue.'


Membaca pesan singkat dari Brian, perlahan air mata Dira turun membasahi pipinya. Apa yg membuat Brian berubah dalam sekejap padahal kemarin dia baik - baik saja, apakah karena dia tau klo aku lagi menghindar darinya? Dira membatin.

-----------;---------;------

Btw, ini ana mengulang cerita awal mula Brian bertemu dengan Dira ya...

Waduh, si Dira khawatir banget. Sejak kapan Dira care sama Brian???

Di Ujung PenantiankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang