K.3 Mencari Dia

281 40 5
                                    

_

Jubah putih berkibar di udara sepasang kaki menahan 5 senjata
mereka yang berada di bawah berusaha untuk menusuk si pemilik kaki yang menahan pedang mereka.
Dengan sekali tendangan semua senjata berhamburan di tanah
Mereka terjatuh tak berdaya.
Perlahan lahan si pemilik jubah
Putih turun ke tanah dengan tenang.
mendekati para pemberontak dengan
Langkah pelan namun berkharisma.

"Apa yang kalian lakukan itu salah
Karna telah meresahkan warga sekitar
Aku tidak bisa memberi kalian
Kebebasan untuk berkeliaran"
Suara tenang kian yang kini telah
Tumbuh remaja mengenakan pakaian
Sederhana berwarna putih yang
Menambah paras rupawanya.

Mereka hendak melarikan diri tapi
Gagal karna telah di ikat dengan
Tali gaib oleh kian dengan cepat
Beberapa pengawal langsung datang
Untuk membawa para pemberontak
Untuk di bawa ke istana.

Si pemilik mata hitam nan indah
Kini melirik ke arah orang kepercayaan yang sedang berdiri
Di sampingnya " aku akan melanjutkan perjalanan kau pulanglah sampaikan kepada Ibunda bahwa aku akan segera kembali membawanya"

" baik raden hamba akan sampaikan titah raden " hormat nya menuduk sopan.

Kian pangeran kecil bermata hitam
yang cerdas dalam bela diri dan agama kini telah menjadi sosok
Remaja yang tampan dan berkharisma membuat para raja
Berlomba untuk menjodohkan putri
Mereka dengan pangeran kian
Putra raja dharma pemilik kerajaan
Damarwura yang makmur dan tenang. Kini usia pangeran kian sudah beranjak 15 tahun.dia usianya
Yang masih belia kian sudah berani
Mengembara sendiri untuk mencari
Saudaranya yang telah hilang sejak bayi akibat perang besar kala itu.

Langkahnya berjalan menuju timur
Memasuki kawasan kerajaan jayataya
Yang mana adalah sahabat kerajaan
Damarwura.kian melihat dengan
Hati yakin bahwa ia bisa menemukan
Saudara nya di kerajaan jayataya ini.

Saat memasuki gerbang perbatasan
Suasana di kerajaan jayataya terlihat
Ramai bahkan dimana orang orang
terlihat sibuk dengan kegiatan mereka.suara penjual buah terdengar
Jelas bahkan ada juga yang menjual
Sayur dan ikan di sepanjang jalan.

Sepertinya mereka sangat makmur
Pasti pemilik kerajaan jayataya
Adalah orang yang hebat.
Monolog kian dalam hati melihat
Dengan senyuman.

Terdengar langkah kuda sedang
Berlari kencang ke arah kian yang
Sedang berdiri seketika membeku
Pandanganya terpokus pada orang
Yang menaiki kuda dengan kencang
Ke arah keluar gerbang jayataya.

Aliran darah kian seolah berhenti
Bahkan tanpa sadar air matanya
Jatuh di pipinya " abi - 
Melihat beberapa pengawal kerajaan
Mengejar kuda yang ia yakinin adalah
Milik abi kian bergegas menyusul
Dengan menyewa sebuah kuda
Untuk mengejar.

Ibunda ,aku akan bawa abi pulang
Ke kerajaan untuk bersama kita
Sebuah perkataan melintas di kepala
Kian kala ia mengucapkan janji
Pada ibundanya.kian terus memacu
Laju kuda nya agar lebih cepat
Hatinya sangat senang dan bahagia
Ia tak sabar untuk memeluk
Saudara nya yang telah lama hilang.

Setelah sampai di tempat kian
Terkejut melihat pengawal
Sudah kewalahan bahkan tumbang
Di tanah , kian turun dari kuda
Lalu segera berlari ketika melihat
Abi hendak membunuh seorang
Pengawal yang lemah. Terbang
Dengan cepat menahan pedang
Di tangan abi dengan kuat.

Abi merasakan pergelangan tangannya di pegang erat oleh
Seseorang tak di kenal. Mata dingin
Abi menatap orang di depan ya
Dengan tajam seperti pedang.
" siapa kau ! "

Kian hanya diam tak bersuara
Hanya tetesan air mata yang turun
Membasahi wajahnya di balik cadar
Putih yang ia kenakan.
Abi semakin kesal dan bingung
Namun ia hanya diam memandang.

" kenapa menyerang orang yang sudah tak berdaya sau __  .. kisana "
Ucap kian hampir kelepasan memanggil abi dengan sebutan saudara.

" urus saja dirimu sendiri bedebah.
Apa Kau ingin menjadi pahlawan "
Balas abi dingin menyerang dada kian dengan tenaga dalam membuat kian
Mundur perlahan sampai terbatuk
Darah.

Wajah abi dingin kala menatap
Seseorang yang kini sedang terbatuk
Mengeluarkan darah ia sendiri
Merasa kaget karna orang didepanya
Masih kuat bahkan tidak mati kala
Terkena pukulan api miliknya.

Kian berusaha untuk mengendalikan diri lantas kini berjalan menghampiri
Abi dengan langkah pelan.
" aku minta maaf karna telah
Menganggu mu tapi jangan menyakiti
Orang lain lagi" pintanya pada abi

Mendengar suara lembut orang tersebut membuat hati abi seakan
Mengikuti perkataanya seolah
Yang sedang bicara dengan nya
Adalah saudara nya sendiri bukan
Orang lain.abi hendak kabur tapi
Tangannya di tahan oleh kian kemudian dengan cepat kian menotok
Abi agar tidak bisa bergerak.

" maafkan aku harus menotokmu
Ini demi kebaikan mu" jelas kian
Tiba tiba beberapa pengawal datang
Menyusul membawa pedang dan
Anak panah membuat kian
Langsung membawa abi terbang
Menjauh dari pengawal jayataya.
Abi tidak bisa bergerak ia hanya
Bisa menggerakkan matanya menatap
Sosok tak di kenal membawanya
Entah kemana.

Bedebah sialan! ku pastikan kau
Mati nanti !
Umpat abi marah dalam hati.

Kian masih tetap memegang
Abi dengan erat takut jika saudaranya
Jatuh tapi akhirnya gagal karna
Dadanya tiba tiba sakit membuat
Keseimbanganya goyah berakhir
Mereka jatuh bersama ke bawah.

Melihat orang yang tak dikenal kini
Sedang terluka kesempatan ini
Di manfaatkan oleh abi untuk
Membunuh kian yang telah terpejam.

Tangan kanan nya terangkat tinggi
Dengan gumpalan cahaya panas
Saat hendak menyerang dada kian
Tiba tiba  tangan abi berhenti di udara.

Melihat nya seperti itu aku merasakan
Sakit juga
Monolog abi tak sadar lalu menurunkan tangannya perlahan.
Kenapa abi bisa bergerak bebas
Padahal dia tadi tertotok oleh kian.
Karna sebelum jatuh kian membuka
Totokan nya agar abi bisa mendarat
Dengan aman tanpa terluka walaupun kian jatuh ke tanah
Dengan tubuh lebih dulu.

Sebuah cairan merah mengalir dari
Kepala kian yang kini telah berubah
Menjadi merah.abi masih diam
Di tempat tak bergerak sedikit pun
Ia hanya memandang dengan
Tatapan dingin ke arah kian.

Setelah lama diam tanpa sadar
Kaki abi mendekati kian lalu
Berjongkok entah apa yang abi
Pikir kan tapi abi adalah orang
Tak berhati ia kejam dan jahat.
Melihat seseorang sekarat adalah
Hal yang menyenangkan untuknya.
Tapi kali ini berbeda tangan abi
Bergerak sendiri lalu membawa
Kian untuk masuk ke dalam goa
Yang ia lihat sekilas.

Siapa kau .., kenapa aku tidak
Bisa membunuh mu
Monolog abi dalam diam.

----

.udah upload ya
Semoga suka 🥰
Ini bukan kian santang dan abi kara
Tapi kian & abi saudara berlawanan arah dan sifat.
Tolong bisa dimengerti 🤗

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang