16.

160 35 5
                                    


...

....

.......

Hidup itu tidak mudah kawan ada saatnya
kau harus memilih untuk bertahan atau
menyerah . . . .

Di kamar istana branajaya
_

Nariratih terbaring diranjang milik Pangeran
putrajaya anak dari Raja sanjaya sahabat
Raja Darma ayahanda Kian dan Abi.
sudah 4 hari Nariratih belum sadarkan diri
membuat hati putrajaya cemas bahkan
ia berniat untuk memanggil tabib terkenal
dari negeri lain. " aku harus pergi untuk memanggil tabib " seru putrajaya akan pergi namun berhenti saat dayang yang menjaga
Nariratih melapor sesuatu.

" ada apa   !" seru putrajaya

" ampun pangeran tuan putri Nariratih
sudah bangun " sahutnya menuduk

" benarkah yang kau katakan !"

" hamba tidak berani berbohong pangeran"
sahutnya menudukkan kepala.

Putrajaya langsung pergi menuju ke  kamar
dengan tergesa gesa tak sabar sesampai
dikamar Nariratih sedang bersiap untuk
pergi. " Tunggu  , Kau akan kemana Nariratih?"
tanya putrajaya menghampiri.

Nariratih menoleh ke arah putrajaya
memberi salam hormat. " pangeran ,terimakasih atas kebaikan mu menyelamatkan ku.maaf karna merepotkan mu " suara lembut Nariratih berkata.

" apa yang kau katakan Nariratih aku hanya
membatu hal kecil kau tidak perlu sungkan.
Sebaiknya istirahat lah kau belum sehat "
gugup putrajaya berkata kepada narjratih.

Nararitih memandang putrajaya tersenyum.
" pangeran aku mengerti niat tulusmu ,
namun maafkan aku tidak bisa berada di sini"
balas nariratih tenang mengambil pedang
namun di hadang putrajaya.

" kenapa kau selalu menghindariku Nariratih
apakah kau memiliki seseorang di hatimu
di luar sana " tanyanya pelan.

Nariratih terdiam memandang putrajaya
bungkam oleh pertanyaan .
" kenapa kau diam ,katakan apakah aku benar ?" desak putrajaya pada Nariratih.

" Pangeran aku sangat berterimakasih karna
kau telah menyelamatkan ku namun pangeran tidak berhak bertanya tentang itu"
sahut nariratih lembut.

mendengar balasan Nariratih membuat
hati putrajaya sedikit terluka namun ia
memasang wajah tenang. " baiklah aku mengerti  ,maaf atas kelancanganku bertanya.
Kau boleh pergi nariratih "
ujar putrajaya bersikap tenang didepan
nariratih.

" suatu hari aku akan membalas niat tulusmu
terimakasih telah menolong ku ,aku pergi pangeran " ujar nariratih melenggang
keluar dari kamar tamu istana branajaya.

aku akan mencari tau apakah kau
memiliki orang lain di hatimu nariratih
Batin Putrajaya
menatap punggung nariratih yang mulai
hilang dari pandanganya.

-
Terus memacu kuda dengan cepat menuju
desa yang telah di hancurkan oleh Kian ,sesampai disana tampak warga sedang
bergotong royong membersihkan puing puing
kayu hasil ulah Kian saat mengamuk.Nariratih
turun dari kuda segera mencari keberadaan Kian di antara warga.
" sampurasun paman apakah kau melihat
seseorang berpakaian hitam bertopeng ?"
seru nariratih bertanya.

" apakah yang engkau maksud adalah iblis itu!
dia sudah mati dibawa oleh para pendekar
istana !" jawabnya lalu pergi melanjutkan pekerjaan.

Tubuh nariratih bergetar wajahnya panik
ia segera menaiki kuda untuk menuju ke istana memacu kuda dengan cepat.
" tidak ! Kian tidak boleh mati lagi !"
Gumamnya pelan.

Debu debu berterbangan saat kuda nariratih
melesat pergi menuju istana membuat
beberapa warga membicarakan nariratih.
" lihat perempuan itu kenapa dia terlihat
cemas saat iblis tadi dibawa oleh pendekar?"
ujar laki laki berbisik.

" mungkin saja dia memiliki hubungan
dengan iblis tadi ,sebaiknya kita harus hati hati sekarang."

" Ya ,ya kau benar kita harus hati hati"
sahut yang lain.
-

Abi terbangun saat mendatapi dirinya
berada di ranjang besar miliknya ia segera
turun saat teringat bahwa Kian di tusuk
oleh adipati sialan itu membuat Abi bergegas
untuk keluar dari kamar tetapi berhenti
saat melihat Ratnasari datang ke kamarnya.

" Abi putraku kau sudah sadar nak ,mau
kemana kamu nak ?" Ratnasari berjalan
duduk didepan abi dengan wajah lembut.

" ibunda , aku baik baik saja jangan khawatir"
sahut Abi berkata pelan bangun dari duduk.

" tunggu nak ,jangan pergi tetapalah di kamar
Untuk keamanan mu " cegah Ratnasari menahan tangan Abi pelan.

Abi menoleh berkata. : " apa maksud ibunda
aku harus pergi untuk bertemu dengannya sekarang "

" jika maksud mu adalah Iblis itu ibunda tidak
menginjinkanmu pergi "

Abi mencoba menahan amarah dalam hatinya
" jadi ibunda ingin aku bagaimana ,katakanlah ibunda " suara abi mencoba lembut.

" tetaplah di sini Abi ,jangan pergi meninggalkan ibunda.Ibunda takut kamu
pergi seperti Kian yang tak kunjung datang"
sedih Ratnasari menuduk.
Hati Abi menjadi sakit saat melihat kesedihan
dari mata Ratnasari akhirnya memutuskan
Untuk tetap tinggal.

" baiklah ibunda aku tidak akan pergi tapi
Izinkan aku untuk menemuinya ada hal
Penting yang harus di bicarakan"
mohon abi berbicara lebih lembut.

Ratnasari mengangguk setuju lalu menggenggam tangan Abi kuat.
" pergilah Abi ,tapi kau harus segera kembali "

" baik ibunda ,. " balas Abi pergi keluar kamar.

...


" HENTIKAN ! APA YANG KALIAN LAKUKAN !"

teriak Abi  marah  sesampai di penjara.







Alhamdulillah update
Kian And Abi
Semoga kalian suka
ngantuk makanya buatnya sedikit ☺

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang