21. Sahabat sang pangeran

154 31 1
                                    

....

Awan awan gelap menutupi langit
membawa tetesan hujan membasahi
tanah yang telah bercampur darah
Ikatan dua saudara terputus hari ini
raga yang menetap namun jiwanya
telah hilang ...
Kian telah sepenuh menjadi iblis tanpa jiwa

Lalu bagaimana dengan Abi yang nyawanya
di ujung tanduk sekarat dalam tangan
Saudara kembarnya sendiri

.

.

Suara langkah kaki kuda berpacu dengan cepat sang pemilik kuda terus memegang
tubuh yang mulai dingin berlumuran darah.
disepanjang jalan sang pangeran berparas
tegas itu hanya berpikir agar cepat sampai
di istana Kerajaan Raja Darma karna
Kondisi sahabatnya sangat darurat.

" bertahanlah Kian aku akan membawamu ke istana ,!" serunya memacu kudanya lebih cepat.

dibelakang Pangeran Putra, Nariratih mengikuti dengan kuda putih yang kini
separuh badanya berlumuran darah Abi.
Air mata nariratih terus mengalir ia takut
jika Abi tidak selamat lalu bagaimana dengan
pujaan hatinya yang dibawa pergi oleh Rico.

" Pangeran abi kau harus selamat apapun yang terjadi ,!" gumam nariratih egois.
mengejar kuda milik pangeran Putra didepan.

Putra sangat khawatir dengan keadaan
sahabatnya yang sekarat  ,saat
memeriksa denyut nadinya seolah hilang
ia memberi hawa murninya kepada Abi
yang di sangka Kian.Semoga Dewa masih
memberikan kesempatan untuk Kian
agar bisa selamat dari maut kali ini harapan
Putra berdoa.

" Aku tidak akan membiarkan mu pergi ,"
ucapnya sambil memegang Abi dengan erat
di atas kuda yang melaju semakin cepat
membelah hutan gelap untuk segera
sampai di kerajaan Raja Darma.

..

.. Di sebuah gubuk kecil didalam hutan
di kelilingi pohon pohan rindang dengan
Suara hewan yang bersahutan membuat
suasana ramai tetapi mencekam.awan
Awan bergerak di langit yang cerah.
di atas dipan kayu yang hanya cukup
satu orang  tidur ,terbaring pemuda tampan
dengan wajah nyenyak yang kini mulai
terbangun karna suara berisik di luar.

mata sedingin malam itu perlahan terbuka
menatap jerami di atas atap lalu menoleh
ke samping menemukan kain putih
berada di meja sebelahnya.

' apa yang terjadi dimana aku ,aah bukanya
aku sudah mati ,' batin Abi berusaha untuk bangun. Lalu masuklah pemuda berwajah
mirip denganya masuk membawa air minum.
Wajahnya bersih berseri tidak sedikitpun
tampak pucat atau terlihat seperti mayat hidup.

" Kian kau masih hidup ... ,!" ucap abi menatap kian tak percaya.

" Abi ,alhamdulillah kau sudah sadar,
apa yang kau katakan barusan ..?"
balas kian lembut sekaligus bingung
duduk didepan abi tangan putihnya
Memeriksa nadi Abi.

Abi hanya diam karna kebingungan ia terus
memperhatikan wajah saudara kembarnya
dengan pandangan rindu dalam mata Abi.

" tenagamu belum pulih tetapi nadimu
nornal abi ,alhamdulillah Allah masih
memberikan kesempatan untuk mu ,"
Jelas kian kalem tersenyum ke arah abi.

" sebenarnya apa yang terjadi kenapa aku bisa berada di sini ,?" tanya abi penasaran.

Kian menatap abi lalu menghela nafas pelan
" sepertinya kau lupa apa yang sudah terjadi
Abi , hm sebaiknya tidak perlu di ingat kesehatan mu lebih penting sekarang ,"
balas kian berjalan keluar dari gubuk.

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang