K.7 Siasat

214 45 9
                                    


Typo

Terkadang kesalahapahaman
bisa menjadi duri dalam
sebuah hubungan saudara

-

Langkah mereka telah jauh meninggalkan hutan belantara.
kini dua orang saudara saling
menolong yang lain untuk berjalan.
langkah lain tertatih tatih sedangkan
yang lain melangkah dengan pelan.
ada rasa bahagia dalam hati Kian
yang hanya bisa menahan senyuman.
Sedangkan Abi melirik ke samping
dengan raut wajah tajam membunuh.
saat menemukan sebuah pondok
mereka memutuskan untuk istirahat.
Abi bergegas meletakkan Kian
kasar ke tanah dengan bunyi
Bruk
rasa sakit langsung Kian rasakan
sedangkan Abi langsung ikut terjatuh

" maaf tanganku pegal ,aku tidak
bermaksud seperti itu" dingin abi
tanpa ekspresi

Kian langsung menggeleng pelan
" tidak apa abi mungkin kau lelah
karna memapah ku sejak tadi"
sahut kian lembut

" aku akan pergi mencari sesuatu"
ujar abi berdiri dengan cepat
meninggalkan kian sendiri.
sebelum kian selesai menjawab ,abi
sudah menghilang dalam sekejap.

Kian merasakan nyeri di area
perutnya saat menyentuh bajunya
cairan merah menodai pakaian
putihnya membuat kian langsung
memeriksa apakah lukanya terbuka.

bunyi suara di antara ranting kering
membuat Kian mendongak untuk
melihat mungkin saja abi telah
kembali.

" abi .. apakah itu kau " ucap kian
bersuara

hening tak ada jawaban ,sebuah
suara mengeram terdengar jelas.
sontak Kian langsung waspada
mencari kayu untuk berjaga jaga.

" itu suara harimau !"suara kian
terdengar serius melihat sekitar.

tak lama harimau besar segera
melompat keluar lalu menuju arah
kian cepat.kian sontak menghindar
dengan tetesan dari jatuh di tanah.

" astagfirullah .. kenapa bisa ada
harimau di sini ,bukankah ini sudah
memasuki area penduduk"

harimau langsung menyerang kian
menggunakan cakar dan giginya
untuk mengigit kian di leher.
tangan kian menahan menggunakan
kayu hingga mengeluarkan darah
akibat tergores cakar harimau.
beban harimau sangat berat bahkan
jika kian tak bertahan mungkin ia
akan menjadi satapam harimau.

Krek !

suara kayu patah menjadi dua
membuat kian sontak mundur
tapi terlambat saat kakinya tersandung batu membuat ia jatuh
terbaring di tanah dengan keras.

" arh ..! rintih kian kesakitan.

harimau tersebut segera menghampiri kian cepat.

Ya allah lindungi lah hamba mu ini..

batin kian terbaring lemah di tanah
dengan tangan berdarah mencari
sesuatu untuk melempar wajah
harimau yang kelaparan.

saat kian menangkap batu kecil
ia langsung berdoa kepada Allah
dengan sepenuh hati lalu melemparkan dengan keras.
satu lemparan keras kian membuat
harimau tersebut langsung lari
meninggalkan kian yang lemah.

" Alhamdulillah ,.. " ucap kian
bersyukur haru ia berusaha untuk bangun namun gagal karna cairan
merah mengalir keluar dari perutnya.
rasa lelah ,lemas menjadi satu dalam
tubuh kian.bahkan ia merasa mengantuk pandangan matanya
memberat sebelum kian menutup
mata ia melihat siluet Abi berdiri
memandang dirinya dengan senyum
licik.

apakah aku salah lihat bahwa
abi tersenyum licik ke a ..arahku
Batin kian karna tidak bisa menahan
rasa sakit di perutnya ia pun jatuh
pingsan.

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang