25.

162 30 6
                                    

Typo...
makasih yang masih setia cerpen ini 😿

---

a a -b-i-
batinya
menatap abi kosong ,mulut terkunci.

" Hei ! Siapa Kau !"
teriak berseru dari belakang.

Kian langsung terbang pergi dengan
suara gemercik rantai serta Jubah panjang
hitam tersapu angin menghilang didalam hutan.

Putra segera menghampiri Abi yang ternyata sedang tertidur dengan tangan menjutai ke bawah. putra mengambil kendi kecil
mencium aroma yang menyengat hidung.

" hm ,bau anggur kenapa bisa
abi meminum seperti ini "
ucap putra membuang sisa anggur
merapikan baju abi ,menghidupkan
api unggun lalu duduk berjaga disamping
saudara kembar Kian.

" Kalian sangat mirip bahkan tidak
ada perbedaan tetapi sifat kalian
sangat berbeda nyatanya kalian
adalah orang yang berbeda "
ungkap Putra berbicara sendiri.

Putra kembali teringat pertemuan pertama dirinya dengan Kian kala itu.
Flasback on
Waktu itu putra kecil sedang berlatih memanah didalam hutan ditemani
pengawal ,sudah lama Putra berlatih namun
ia belum berhasil memanah hewan dihutan.seekor rusa sedang makan dengan tenang.
mata tajam putra langsung mengunci target
ia segera mengambil panah lalu berjalan
mendekat kemudian membidik.
Wush

anak panah melesat dengan cepat mengenai
tubuh rusa, saat ia datang ada dua buah
panah menacap
di perut rusa sedangkan panah putih
menacap tepat dileher rusa.

" siapa yang memanah sehebat ini ,?"
putra melihat mengambil anak panah
miliknya tak lama seseorang datang
dengan pakaian putih berdiri disampingnya.

" apa kau memanah rusa ini juga ?"
suaranya tenang lembut.

Putra berdiri menatap anak kecil yang
berpakaian putih bermahkota sedang
bertanya kepadanya.
" iya panah ku menacap diperut rusa ini ,siapa kau ?"
tanyanya menatap Kian intes.

" namaku Kian putra dari Raja Darma
kerajaan Darmajaya " jelas Kian lugas.

" Ra-ja Darma ! maafkan kelancanganku
pangeran mahkota .."
seru putra hendak bersujud tetapi ditahan
kian cepat.

" apa yang kau lakukan, aku hanya seorang
pangeran biasa sama seperti mu "
tutur kian.

" jika aku tau pangeran akan berburu disini
aku tidak berani untuk latihan memanah disini " balas putra.

" jangan berkata seperti itu hutan ini adalah
milik Allah jadi semua mahluk berhak untuk
berada disini " jelasnya diusianya yang kecil.

putra kagum dengan bicara Kian yang fasih
tetapi bijak dan tenang diusianya yang begitu
muda ,putra tidak menyangka akan bertemu
dengan anak Raja Darma pendiri tanah
pasundan yang diceritakan oleh Ayahnya.

Putra ,kau harus ingat satu hal jika
suati hari bertemu dengan Raja Darma atau
pangeran mahkota Kian kau harus
bersikap patuh ,karna Raja Darma
yang menolong kerajaan kita dari
kesusahan ,kau mengerti putra "

Pesan Ayahnya teringat olehnya hari ini.
putra segera mengambil rusa lalu
menyerahkan kepada Kian.
" ambilah rusa ini pangeran ,lain kali aku
tidak akan lancang latihan disini "

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang