Kian Abi kisah dua saudara kembar..
mereka memiliki wajah mirip bak pinang
di belah dua, tapi sayang takdir
mempermainkan mereka berdua
yang satu menjadi mayad hidup
Yang satu berusaha untuk menerima
Seperti apa kisah rumit mereka ..
mungkinkah ad...
Perlahan kelopak mata kian mulai bergerak pelan membuka mata : " ibunda .. " seru kian terbangun menatap sekelilingnya yang tampak mewah. Kian berusaha bangun untuk duduk bersandar memegang perut.
" ahh .. " lirih kian bersuara
" Kian ! kau sudah bangun !" seru putra menghampiri kian
Kian mendongak melihat sumber suara menatap lama orang didepannya bingung : " siapa ..?" tanya kian
Putra melongo mendengar kian bertanya siapa dirinya saat ini. " apa ! kau tidak mengenal ku?! jangan bercanda dengan ku ..!" seru putra menggeleng tak percaya.
" maaf ,tapi aku benar tidak mengenalmu pangeran " sahut kian melihat pakaian mewah putra yang melekat.
" oh tidak ! jangan bilang bahwa kau lupa ingatan!!!! " seru putra heboh
Kian hanya diam tak menanggapi saat sadar ia langsung turun dari ranjang teringat bahwa Abi masih menunggu air yang ia bawa.
" maaf pangeran aku harus pergi. saudara ku menunggu ,terimakasih banyak atas kemurahan hati pangeran " ujar kian mengucapkan terimakasih lalu pergi.
Putra jaya hanya bisa melihat tanpa bisa mencegah kian yang langsung pergi.dalam benak putra jaya ada hal aneh telah terjadi pada sahabatnya pangeran kian yang kini lebih kurus dan sakit.
" apa yang sebenarnya terjadi padanya ,pengawal !" seru putra memanggil
" hamba datang pangeran "
" ikutilah pangeran kian diam diam sekarang ,segera beri tau aku kabarnya!" perintah putra jaya
" baik pangeran ! " patuh menuruti perintah putra jaya.
pandangan putra jaya tertuju pada sebuah selendang putih bercak darah kian disamping ranjang : " ini adalah milik kian lebih baik ku simpan " menyerahkan selendang kepada dayang setelah itu putra jaya segera menulis surat untuk ayahnya.
-
Nari Ratih termenung di depan jendela sedih ia masih teringat oleh selendang putihnya yang terbang. selendang itu adalah peninggalan mendiang ibunya jika suatu saat dirinya menyukai seseorang maka selendang itu akan terbang menuju seseorang yang ia sukai.
" bagaimana ini jika selendang itu terbang dan jatuh ke orang yang lain" cemas Nari Ratih terlihat.
" tuan putri , paduka raja memanggil tuan putri untuk datang ke pondok sekarang " seru pengawal datang memberikan hormat.
Nari ratih menoleh pelan : " baiklah kau bisa pergi " anggun nari Ratih menjawab.
" semoga saja bukan hal buruk " gumam nari Ratih berharap.
Nari ratih datang memberikan salam kepada Ayahanda sopan : " ayahanda ananda datang memenuhi titah ayahanda "
Raja darwa menanggapi menyuruh duduk Nari Ratih didepannya yang sudah tersedia beberapa gulungan di meja.
" putri ku , ayahanda pikir usiamu sudah memasuki untuk hidup bersama dengan seorang laki laki yang bisa melindungi mu " ungkap raja Darwa kalem
Nari ratih sudah menebak jika suatu saat ayahnya akan berbicara tentang hal pernikahan di usia sekarang : " jadi ayahanda ingin ananda melakukan apa .." balas nari Ratih memandang wajah Ayahnya lembut.
Melihat wajah cantik nari Ratih yang sangat mirip dengan mendiang istrinya membuat raja darwa rindu. Raja Darwa membuka gulungan sketsa di hadapan nari Ratih.
" ayahanda ingin ananda memilih diantara 4 Pangeran ini siapa yang ananda sukai untuk di jadikan suami" ujarnya menujukan wajah tampan para pangeran.
melihat nari Ratih hanya diam membuat raja darwa menurunkan pandangan ke arah lain : " ada apa ananda ? apakah ananda memiliki seseorang yang ananda sukai ..?"
senyum merona terlukis di wajah Nari Ratih kala terlintas wajah orang yang menolongnya di hutan. " maaf ayahanda ,ananda tidak bisa memilih untuk sekarang " balas nari Ratih lembut
" lalu ,ananda ingin melihat ayahanda tua sendiri tanpa memiliki cucu ..?" gurau raja darwa kepada nari Ratih
Nari ratih menggeleng lembut senyum memandang langit cerah: " jika ayahanda berkenan ,ananda ingin berlatih ilmu bela diri dan membawa kembali selendang putih milik ibunda "
Raja darwa menoleh ke arah nari Ratih lalu tersenyum saat mengetahui maksud perkataan putrinya :" baiklah, ayahanda menginjinkan ananda untuk berlatih dan membawa Kembali selendang milik ibunda ratu" angguk setuju raja darwa
mendengar persetujuan ayahnya membuat nari Ratih tersenyum bahagia dan memeluk ayahnya. " terimakasih ayahanda ,sudah mengambulkan permintaan ananda"
mengelus nari Ratih lembut : " ayahanda berharap semoga kelak ananda bahagia bersama seseorang yang mencintai ananda dan menjaga ananda lebih dari ayahanda " doa raja darwa
Nari ratih mengangguk pelan menetes air mata karna bahagia bisa memiliki ayah sebaik ayahnya yang tidak pernah memaksa kehendaknya sendiri demi sebuah hubungan kerajaan di masa depan. Ayah adalah seorang yang melindungi anak anaknya dan menjaga agar anak mereka kelak tidak salah dalam memilih jalan hidup. Sudahkah kalian memeluk ayah kalian .. Jika belum pelukalah dengan hangat jangan sampai menyesal seperti admin yang gagal melakukannya. _
.....
#.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.