23.Prahara di Darmajaya

148 26 2
                                    

...

Kabut mulai menutupi beberapa Desa
yang membuat penduduk kesulitan untuk
melakukan aktivitas sehari hari.
Kerajaan Darmajaya akhir akhir ini
mengalami bencana yang misterius.
beberapa hewan ternak mati mendadak
anak anak menghilang lalu ditemukan
tewas tergantung di atas pohon
dengan keadaan leher hampir putus
membuat penduduk ketakutan lalu
menjaga anak anak mereka dirumah.
Kekacauan telah terjadi dimana mana
membuat prahara di kerajaan Darmajaya.

bau darah tercium kuat saat
Beberapa rombongan prajurit datang
untuk memeriksa Beberapa desa.
mereka datang untuk mengecek keadaan
penduduk yang mendapat musibah.
Seorang lelaki tinggi besar turun dari
kuda segera menghampiri laki laki paruh
baya yang menangis mengendong anaknya
yang mati dengan leher hampir putus.

" tunggu ! Ada apa ini! Katakan !"  bertanya
kaget.

" tolong saya tuan ,anak anakku mati semua tuan !" adunya menangis kepada adipati
maung bodas kepercayaan Raja Darmajaya.

Seseorang berlari dengan berlumuran darah
membawa anaknya yang sekarat.
" TOLONG ANAKKU TUAN! TOLONG SELAMATKAN TUANN !!"

" Tuan ,Tuan ! tolong  desa kami
tertutup kabut hitam membuat kami
kesulitan bernafas ," teriak seseorang
berlari meminta tolong lalu tersungkur mati.

" kalian cepat minta bantuan ke istana!
Keadaan darurat !!!

1 prajurit segera pergi menuju ke  istana
Menggunakan kuda cepat.

" cari tabib bawa anak itu untuk
diselamatkan !!"

2 prajurit segera pergi dan membatu
pria paruh baya untuk ditolong.

" kau ! ikut aku kita ke rumah penduduk sekarang!!"
7 prajurit bergerak cepat mengikuti
langkah adipati maung bodas menuju
ke tempat penduduk.
dilain tempat di Desa Sundan adalah
desa yang mayoritasnya adalah hindu
mereka adalah penduduk yang taat kepada
peraturan Kerajaan dan selalu membayar
pajak tiap waktu.para penduduk sangat
menghormati Raja Darma sebagai pemimpin.
disamping itu mereka juga sangat menyayangi
dan menghormati Sosok Pangeran yang
kini sudah lama tak pernah berkunjung ke desa sundan.

" sudah lama sekali pangeran Kian tidak
pernah berkunjung kemari ,apakah pangeran
sudah lupa dengan desa kita ,?"
Membuka suara bertanya.

" mana mungkin pangeran Kian lupa
dengan Desa kita ,desa ini akan  selalu
menjadi rumah kedua bagi pangeran Kian,"
Sahut ibu tua berkata.

" itu benar ,apapun yang terjadi pangeran Kian akan tetap menjadi kesayangan kita ,"
Sahut yang lain membenarkan.

Seorang gadis kecil berlari riang berteriak
semangat. " pangeran Kian datang  ,!"

Ibu ibu yang mendengar langsung
berlari masuk ke rumah membersihkan rumah dan menyiapkan makanan.
Anak anak telah berdiri dengan wajah
bahagia memegang bunga untuk diberikan
kepada pangeran kesayangan mereka.

Kuda putih memasuki Desa Sundan jubah
Hitam emas berkibar terkena angin ,wajah
dingin bermata coklat bermahkota
menatap anak anak pandangan dalam.

" apa mereka adalah penduduk yang
ditulis kian dibuku itu ,Desa sundan ,"
Batin Abi turun dari kuda langsung disambut
oleh anak anak manis.

" Pangeran kian ,!"

" ini bunga untuk pangeran , !"

" Pangeran kian sangat keren ,"

" woah ! Pangeran ,Pangeran aku ingin hebat
seperti pangeran !"

Suara anak anak  berbicara mengelilingi
Abi antusias ,membuat hati abi tersentuh.

Mereka sangat menyukai Kian
Aku tidak tau kenapa tiba tiba
berkunjung ke desa ini
Berbicara dalam hati memberi senyum
walaupun itu bukan sifatnya.

seorang kepala desa datang menyambut
Abi mengantar ke tempat yang sudah
disiapkan.Abi mengikuti sambil melihat
Ketenangan Desa Sundan yang disukai Kian.

" silahkan pangeran ,sudah lama pangeran tidak datang berkunjung kami sangat senang hari ini karna pangeran datang ,"
ucap kepala desa senyum tulus.

" maaf jika aku sudah lama tidak berkunjung
Namun aku ingin mengatakan sesuatu ,"
Sahut abi sopan membalas.

Wajah kepala Desa sedikit terkejut namun
mengangguk patuh.
" tentu Pangeran  ,  katakanlah "

Abi mengambil nafas pelan lalu menuduk
" aku bukan Pangeran Kian tapi saudara
kembaranya Abi ," jelas abi to the poin.

Wajah kepala Desa terkejut saat mendengar
ada banyak pertanyaan dalam pikiranya
namun ia abaikan.

" pantas saja kebiasaan pangeran sangat
berbeda dari biasanya ,maafkan saya karna
berkata lancang pangeran Abi,"
Ucapnya menundukan kepala.

" tidak apa ,bangunlah aku tidak marah ,sungguh ,"
Seru abi kaget melihat.

" terimakasih atas kemurahan hati pangeran Abi ,baiklah pangeran silahkan menikmati
hidangan dari desa kami,"
sopan kepala desa menyajikan makanan
yang penuh di atas meja.

" apakah ini semua makanan kesukaanya ,?"
Tanya abi.

" iya pangeran ,apakah pangeran tidak suka kami bisa menggantinya ,"
Sahutanya cemas.

Abi menoleh berkata
" tidak perlu ,aku suka apa yang dimakan olehnya ," ucap abi mulai makan.

kepala desa hanya melihat dengan bahagia
karna makanan yang disiapkan dihabiskan
oleh Abi tanpa tersisa. ( mohon maaf nih
itu menghargai apa laper pangeran abi 😆)

Selesai makan Abi ditarik oleh anak anak
untuk bermain awalnya kepala desa hendak
melarang anak anak namun dicegah Abi.
Suara tawa renyah anak anak bermain
bahkan Abipun menikmati bermain
dengan mereka hingga membuat ia lupa
tentang kesedihan dalam hatinya.
_

Di sudut lain tempat yang tinggi diatas pohon.
Mata hitamnya memperhatikan Abi dengan
Seksama saat bermain dengan anak anak.
Wajah pucatnya menatap ke satu arah
dengan pandangan kosong diam.
Disampingnya rico sedang memainkan
suling ditanganya berkata santai.

" apa kau melihat nya ? Bukankah dia
musuhmu Kian ?? "

Kian mengangguk pelan

" bagus dia memang musuhmu tapi kau jangan bertindak sekarang ,aku ingin
kau buat hujan darah di Kerajaan Darmajaya
Kian,"
Provokasi rico licik.

Kian tetap diam dengan jubah hitam
Bertopeng serta kalung yang diberikan Rico
membuat Kian tampak seperti monster.
Rico tertawa puas melihat Keadaan Beberapa
desa yang hancur karna ulahnya.

" Hahaha aku puas ! Aku senang melihat
Kehancuran raja Darma ,sebentar lagi akan
Ada hujan darah di Darmajaya ....!"
ucap Rico menekan kata dengan kebencian.

" lalu pertarungan dua saudara saling membunuh Kian dan Abi ...!"
Imbuh Rico jahat terbang pergi diikuti
oleh Kian yang lehernya terpasang rantai
mengikuti rico.

Nariratih yang sedang berjalan langsung
menoleh saat melihat siluet terbang
berjubah hitam di langit.

" siapa itu ! Apakah Kian ?!! "
tebak nariratih terbang mengikuti
tetapi kehilangan jejak.

" kemana perginya , menghilang kemana kau Kian ,!" kesal nariratih lalu turun saat melihat
Siluet Abi sedang bermain dengan anak anak
didesa Sundan.

" apa yang dilakukan orang jahat itu ?,"
Gumam nariratih melihat Abi.

Abi masih bermain dengan anak anak
namun pandanganya langsung tertuju
ke arah nariratih tajam.

Kau !!! Nariratih !!!
Batin Abi benci menatap Nariratih
menggenggam tangan kuat.

Nariratih sadar saat pandangan Abi tertuju
ke arahnya membuat ia langsung kabur.
" kenapa pandangan matanya seperti
menyimpan dendam kepadaku ?! ,"
pikir nariratih bergegas untuk pergi ke suatu tempat.

Dasar orang jahat aneh!!
Kesal nariratih.

....


Up!!!
suka ?
Boleh dong votenya 🥰
Bye see you next chapter



 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang