K.5 Awal mula

261 39 9
                                    

....

Berjalan dengan tertatih menggunakan kayu sebagai penyangga tubuh agar tidak jatuh.
Hari semakin larut Kian terus berjalan menyusuri setapak jalan.
Rasa sedih hinggap di hati Kian karna
dengan mudahnya kehilangan jejak
saudaranya Abi yang kini telah pergi.
ada sebuah gubuk kecil di pinggir jalan Kian yang melihat berniat
menghampiri karna sepertinya ada
Penghuninya.

" sampurasun .. " sopan Kian mengetuk pintu kayu pelan.

Suara pintu terbuka dari dalam
Keluarlah seorang wanita paruh baya
mengenakan pakaian sederhana dengan rambut yang di ikat sederhana.

" rampes .. Siapa kisana ini kenapa
datang ke gubuk tua ini" tanyanya
menatap anak muda berparas tampan
berpakaian sederhana.

" saya adalah pengembara datang dari
Timur jika berkenan ijinkan saya untuk menginap semalam di luar gubuk ini " sopan Kian menjawab

Melihat raut pucat kian membuat
Si pemilik gubuk tersebut iba dengan
ramah mengajak Kian untuk masuk
Ke dalam agar tidak kedinginan.
Kian dengan patuh mengikuti si wanita paruh baya lalu segera istrihat
di tempat yang di sediakan.
" maafkan saya kisana karna gubuk
Kecil ini tidak bisa membuat kisana
Nyaman untuk menginap" ujarnya
bicara pada Kian.

Senyum Kian terbit di wajah pucatnya , " tidak apa apa ini sudah
Lebih dari cukup " balas Kian lembut.
Setelah selesai berbincang wanita
Paruh baya itu kembali ke kamar
Untuk istirahat sedangkan Kian
langsung tidur merebahkan diri
di atas papan kayu yang panjang.

Manik mata lembut Kian masih
terbuka setengah ,pikirannya
Masih bercabang saat adegan Dia
Dan Abi saling bersama di dalam
Gua walaupun tidak lama.
Abi , kita pasti akan bertemu lagi
Walau kau jauh dari ku
Monolog Kian dalam hati lalu
Mulai menutup mata untuk tidur.
Suasana di luar begitu dingin
Terdengar suara lolongan serigala
Bahkan suara burung hantu yang
Saling bersahutan satu sama lain.
Dibawah malam dingin pekat ini
Kian tertidur dengan perasaan sedih
Karna baru saja kehilangan jejak
Saudaranya yang kini entah dimana.

Sungguh hati admin ini bingung
Melihat dua saudara yang saling
terpisah oleh jarak dan waktu ...

-

Di sebuah kerajaan terjadi keributan
Yang membuat para pengawal kewalahan menghadapi sosok yang
Mengamuk membunuh para pengawal. Semua bergelimpangan
Di luar istana para dayang ketakutan
Bahkan membuat si pemilik kerajaan
Turun tangan untuk mengatasi si
pengacau yang entah datang dari mana. " Siapa kau ! Apa yang kau lakuin di istanaku !" wajah marah
Raja menatap sosok berjubah hitam
yang mengenakan topeng hitam.

Sosok berjubah hitam menoleh dengan sebuah pedang yang masih
Meneteskan darah segar ke tanah.
Mata dingin tajam nya menatap
Berani kepada Raja yang kini berdiri
Di belakangnya. Raja semakin murka
Melihat para pengawalnya mati
Di tangan seorang pemuda belia
Apalagi yang ia gunakan adalah pedang.

Tanpa banyak bicara si berjubah
Hitam menyerang Raja dengan gesit
tanpa menggunakan senjata sedikitpun.Ia terus melakukan serangan beruntun bahkan membuat
Raja terdesak terpojok. Menendang
Keras dada Raja hingga tumbang
di atas tanah.

Kaki kanannya menginjak dada raja
Dengan keras lalu bersuara dingin
" aku hanya mengambil apa yang
Menjadi milik kakakku yang mulia"

" uhukk .. Aku tidak mengenalmu .."
Suara lemah raja terbaring di bawah
Kaki Berjubah hitam.

" tentu kau tidak mengenal ku tapi
Aku mengenali cincin yang kau pakai
Yang mulia " balas nya langsung menusuk dada raja dengan belati ,
Lalu memotong jari tengah raja kemudian mengambil sebuah Cincin
Yang berkilau merah darah tanpa
Rasa bersalah. Sebelum Raja sempat
berteriak ia sudah mati karna di tusuk oleh berjubah hitam kuat hingga darah mengalir ke tanah.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari
Ia langsung pergi melesat meninggalkan kekacuan yang telah
Ia buat.
Tanpa di sadar oleh siapapun seseorang melihat wajah si berjubah
Hitam sekilas ia pun kaget di tempat.

" pangeran Kian -
dengan pandangan tak percaya setelah melihat semuanya  dengan
Mata kepalanya. Tak lama ia langsung lari melapor kepada orang istana
Karna melihat pangeran Kian yang
Telah membunuh semua pengawal
dengan keji bahkan membunuh raja
Mereka.

Aku harus lapor kepada pangeran
Sekarang !
Batinya mencari pangeran muda
Anak dari Raja yang kini telah tewas.

.

Sosok berjubah hitam bertopeng kini
Sedang berada di pinggir sungai dengan sebuah api unggun yang menyala .tangan putih nya menggenggam Cincin merah darah.
Karna ia benar tidak tau apa kegunaan Cincin merah darah yang
Kini dalam genggaman tanganya.

Kenapa raka menginginkan cincin
Jelek ini
Monolog Abi menyimpan Cincin
Kedalam kantung khusus yang berada
di pinggang Abi.Abi merebahkan tubuh lelahnya di dalam Gua lalu
Melepas topeng yang ia gunakan.

Wajah Abi yang bersih nan tampan
Tampak bersinar kala cahaya api
Unggun mengenai wajahnya.
tiba tiba terlintas wajah pucat Kian
dalam pikiran Abi ,yang membuat
Abi menjadi bersalah karna telah
Meninggalkan Kian yang sekarat
Sendirian di pinggir sungai.

Hati Abi kacau pikiran Abi entah
Kemana hingga membuat dirinya
Tak bisa tidur berakhir Abi berencana
Untuk mencari Kian karna rasa
Khawatir  -

" jika dia mati pasti akan merepotkan
Setidaknya aku harus cari tau apakah
Dia seorang anak raja atau rakyat ... "
Pikir Abi keluar dari Gua untuk mencari Kian yang Sekarat.
Mungkin kah Abi merasa bersalah
Kerna meninggalkan Kian atau ingin
Membunuh Kian , jika Kian ternyata
Putra seorang Raja Darma orang
Yang di benci oleh Abi sejak kecil.
Takdir seperti apa yang akan
Membawa dua saudara ini untuk bertemu satu sama lain dalam
Keadaan yang buruk seperti sekarang.
Entahlah bahkan alam pun tak
Tau cerita apalagi yang akan
tertulis dalam kisah mereka kali
Ini.



...
....

Sudah update ya guys
Semoga suka
Tlong sabar ya kalau lama upload
Soalnya sibuk kerja :(
Bulan puasa ramai banget pasarnya jadi ga ada waktu free.

Mohon di maklumi ya 🥺

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang