19. Bersama

172 31 4
                                    

....


Awan mendung di langit burung burung berterbangan mencari tempat untuk berlindung tetapi seseutu telah terjadi
Kepada dua saudara yang kini terjebak
Didalam gua ...





.



Air menetes dari dinding gua membasahi
wajah Abi yang pingsan tak sadarkan diri.
Netra birunya perlahan terbuka pelan
Samar samar pandangan pertama kali
Abi lihat adalah wajah Kian yang polos
Menatap ke arahnya tanpa ekspresi.
Abi langsung terbangun dari pingsan melihat
Sekeliling tak ada cahaya sedikit pun entah
Bagaimana Abi bisa melihat wajah Kian jelas.

" kau , kenapa sudah bangun.kenapa aku bisa pingsan ?" tanya Abi pada Kian yang terdiam.

Mata bulat Kian menatap Abi dengan teliti
Abi bingung dengan tingkah Kian seperti bocah.
" ada apa dengan mu ? Kenapa melihat ku seperti itu !" seru abi datar

Kian menunjuk ke arah lubang kecil yang mana terdapat sedikit cahaya.
" terang ,abi ayo keluar " ajak Kian berdiri menghancurkan batu dengan tangan putihnya.

Duk!

Duk !

Tangan kian mulai meneteskan darah karna
menonjok batu dengan tangan kosong.membuat  Abi segera menghampiri.

" berhenti! Ku bilang !"
suara abi terdengar di dalam gua
Membuat Kian langsung berhenti.
Kian menuduk takut saat Abi berjalan ke arahnya ia tak peduli dengan tanganya
yang mengeluarkan darah segar.

" apa yang lakukan bodoh! Siapa yang menyuruh mu untuk menghancurkan batu!"
Seru Abi kasar merobek ujung jubanhya
Kemudian mengingkat di tangan Kian.

" abi ayo keluar ,  abi tidur ,kian sedih .."
sahut Kian suara takut.

Abi menghela nafas pelan menatap lubang
sebesar kepala yang dibuat oleh Kian berkata
" kita akan keluar dari sini tetapi jangan
menggunakan tanganmu, biar aku bantu "

Tangan Abi mulai menyingkirkan batu batu
namun batu nya terlalu besar lalu majulah
Kian yang menyingkirkan batu dengan mudah
membuat Abi melongo melihat.

" sejak kapan --  putus Abi ketika pintu Gua mulai terbuka hingga cahaya matahari masuk
ke dalam Goa.

" ayo Abi ,ayo !" ajak Kian menarik tangan
Abi untuk keluar dari Goa.

Sesampai di luar runtulah Goa yang mereka
tepati membuat Abi terdiam sendiri.
" apa yang sebenarnya terjadi,kenapa Goa
itu tiba tiba runtuh ,? "

Kian sedari tadi hanya diam tak bergerak.
" sudah lah ,lupakan sebaiknya kita pergi
sebelum prajurit menangkap kita !"
Seru Abi mengandeng tangan dingin Kian erat.

Matahari sepenuhnya terbenam suara suara
penghuni hutan mulai terdengar.Burung
Burung kembali ke sarang mencari kehangatan di tengah cuaca yang berubah
menjadi dingin.Bahkan hati manusia
bisa berubah di setiap waktu.

Dua saudara kembar berjalan bersama
dengan pakaian berbeda,satu berwarna
gelap seperti malam yang satu berjubah
hitam emas membuat mereka tampak
saling melengkapi di malam hari.
Kaki Abi mulai terasa nyeri karna berjalan
menyusuri hutan sedangkan Kian mengikuti.
" kita harus istirahat malam ini ,"
Abi berujar duduk dibawah pohon.

Kian dengan cepat membuat Api unggun
kemudian melesat pergi meninggalkan Abi.
Abi kaget ia berdiri memanggil.

" KIAN !! "

tak lama Kian kembali membawa satu ekor
kelinci  gemuk memberikan kepada Abi
dengan wajah polos. " kelinci untuk Abi "

" kau mencari kelinci untuk ku kian ?
tanya Abi tak bisa menebak pikiran saudara
kembarnya ini.

Kian mengangguk lucu berkata pelan.
" Abi makan kelinci nanti bisa jalan jalan "

Mendengar penuturan Kian yang perhatian
membuat hati kecilnya menjadi tak karuan.
Walaupun kian telah berubah menjadi setengah iblis ia tetap bisa berpikir seperti manusia normal walaupun cara bicara nya
seperti anak anak tetapi Abi memahami.

" Kian aku menyesal menjadikan mu seperti
sekarang jadi biarkan aku menebus kesalahanku ,mengubahmu menjadi manusia
seutuhnya ," jelas Abi tulus menatap wajah
Kian pucat seperti mayat.

Hati Kian menjadi ikut sakit mendengar
perkataan Abi ia langsung memeluk Abi hangat. " Jangan sedih abi ,Kian tidak marah
pada Abi ," ucap Kian membalas.

Kemudian Abi membalas pelukan Kian
yang dirasakan hangat baru pertama kali
mereka berpelukan seperti sekarang ,seperti
waktu memberi kesempatan untuk mereka.

..

" Lepaskan Aku brengsek! Jangan ganggu dia!!" teriak marah Abi mencoba melepaskan diri ikatan gaib.Kian mencoba melawan
Pria bertopeng yang telah menyakiti Abi.

" ABI !" panggil kian marah menatap
tajam ke arah lawanya.

.

.


Up !
Alhamdulillah ..
Semoga suka





 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang