30.

143 16 1
                                    

Lanjut

..

" KIAN ..!"  panggil nariratih terbangun dari
tidur dengan keringat dikeningnya.
nafasnya terburu ,jejak air mata terlihat
diwajah ayu nariratih yang putih.
tanganya meremas selimut kuat menyalurkan
perasaan rindu bercampur sedih.

" kian ..  datang ke mimpiku .."lirih nariratih menangis mengingat mimpinya barusan.

suara ketukan pintu terdengar membuat
nariratih menghapus air matanya cepat.

" putri nariratih ini hamba dayang istana
mengantarkan makanan untuk putri "
seru dayang sopan.

" masuklah " jawab nariratih bangun dari ranjang merapikan rambutnya yang panjang.
Dayang istana masuk membawa makanan
meletakan diatas meja lalu berdiri menuduk.

" apa putri membutuh bantuan hamba "
ujarnya.

Nariratih menoleh kebelakang menggeleng pelan dengan rambut tergerai indah.
" terimakasih ,tetapi tidak perlu kau bisa
pergi " balas nariratih lembut.

" baik putri .. " pamitnya keluar dari kamar nariratih.

Setelah kepergian dayang ,Nariratih langsung
duduk kembali didepan cermin menyisir
rambut panjangnya sepanjang perut.

" bunda ananda sekarang sedang menyisir
sendiri ,Orang yang ananda cintai tidak
bisa ananda lihat bahkan menyentuhnya"
tuturnya sendu lalu merapikan rambut panjangnya menggulung dengan rapi.

Nariratih telah selesai membersihkan diri
lalu berpakaian kemudian keluar dari kamar
untuk menuju ke kamar Abi yang berada
jauh dari kamar Nariratih.

langkahnya menyusuri istana luas milik
Raja Darma yang terbilang megah namun
Sederhana lebih banyak bunga serta pohon
daripada patung patung seperti milik kerajaan istana  lain ,yang pernah Nariratih datangi.
Nariratih berharap hari ini akan melihat
mata sedingin malam itu terbuka kembali
meski hanya angan angan.

" bangunlah .. Pangeran "
batin nariratih dalam hati berharap.
...

Suasana ketenangan terlihat ketika memasuki
Kamar pangeran Abi yang pemiliknya masih
koma tak sadarkan diri selama 5 bulan.
bau dupa wewangian tercium dari dekat
ketika siapapun yang masuk kedalam.
si pemilik mata dingin masih terpejam
terbaring diranjang dengan tenang namun
tidak dengan keluarga istana serta teman ,Nariratih yang berharap Abi segera
sadar dari tidur panjangnya.

" bagaimana keadaan pangeran Abi tabib apa ada kemajuan ?" tanya Ratnasari Ratu dari
kerajaan Darma.

" maafkan hamba Gusti Ratu ,Pangeran Abi
belum menandakan kemajuan "
Jawab tabib menuduk.

wajah sedih Ratnasari terlihat jelas lalu
menghela nafas pelan menyuruh tabib
untuk keluar ,Ratnasari memandang
wajah pucat Abi dalam dengan perasaan terluka.

" putraku .. bangunlah sayang , jangan
tinggalkan ibunda nak .. " Ratnasari berujar
sedih mencium tangan kurus Abi.

Nariratih berjalan masuk ke kamar Abi
melihat Ratu Ratnasari sedang menjenguk
Abi langsung menudukkan kepala cepat.
" maafkan ananda ibunda bersikap lancang masuk tanpa melihat bahwa ibunda sedang
berkunjung " serunya sopan.

Ratnasari langsung menghampiri Nariratih
menyentuh pundak gadis cantik dihadapanya.
" apa yang ananda lakukan , jangan bersikap seperti ini "

Nariratih kemudian menatap wajah cantik
Ratu Ratnasari yang memiliki kemiripan
dengan dua putra kembarnya tersenyum pelan.
" ananda hanya terkejut melihat ibunda
berkunjung ke kamar Pangeran Abi ,maafkan
Ananda yang terlambat datang "

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang