KA 1 . mata sedingin malam

392 43 9
                                    

Typo..



           Angin sampaikan rinduku
Kepada putraku yang kini entah ada dimana ..
- ratu rantasari

Seraut wajah tampan bermata abu
Tersapu belaian angin senja.
Wajah sedingin hujan sedang menatap kakaknya yang sedang
Menggunakan pedang dengan lihai.
Kulit putih porselin kini mulai
Menggenggam pedang dengan yakin.
Wajahnya masih dingin tanpa
Ada kata kata yang keluar dari bibirnya.

" abi kemari lah , raka akan melatih mu pedang" panggil rico lembut kepada si kecil abi yang kemudian
Menghampiri dengan membawa pedang.

Setelah sampai rico langsung memberi kan gerakan dasar menganyunkan pedang tanpa melukai diri sendiri.dengan cepat abi
Meniru gerakan kakaknya dengan lincah. Rico di buat kagum oleh
Abi karna abi anak yang cerdas
Bahkan ia bisa mempelajari jurus
Jurus yang sulit yang di ajarkan Rico.

tidak salah jika aku menganggap mu
Anak emas abi ,adikku memang
Yang terbaik - batin rico tersenyum
Bangga tanpa aba aba rico langsung
Menyerang abi menggunakan pedang.
Sontak abi langsung menahan serangan Rico sampai terjadi perkelahian kecil di antara mereka.

Suara bunyi pedang saling beradu
membuat sosok wanita paruh baya
Keluar dari gubuknya untuk melihat
Kedua putranya berlatih.
" ibu senang rico kamu sangat
Menyayangi abi. Ibu harap kamu
Bisa menjaga abi sampai besar nanti"
Seru ibu Rico penuh harap ke arah
Kedua putranya.

-

Hari ini rombongan istana sedang mengawal tanduk milik sang ratu
Yang akan pergi menuju sebuah sungai di tepi perbatasan kerajaan.
Dengan hati hati ratu rantasari turun
Dari tandu kerajaan lalu menuju
Ke sebuah sungai yang mengalir pelan di sepanjang jalan di tepi hutan.

Tangan lentik ratu ratnasari mengeluarkan sebuah pakaian bayi
Lalu memandang dengan berkaca.
Mencium dengan penuh kerinduan.

" putraku ., abi dimana kamu nak.
Maafkan ibunda gagal menjaga mu "

Sosok pemuda tampan berpakaian
Rapi turun dari kuda lalu menghampiri sang ratu kemudian
Berdiri di samping nya menggenggam
Lembut tangan ratnasari.

" ibunda ,.. kenapa bersedih apakah
Tempat ini jahat pada ibunda"
Tanya kian kecil

Ratnasari menoleh ke arah kian putranya lalu mensejajarkan diri.
" nak ,di tempat ini dulu adalah
Perpisahanmu dan saudaramu abi"

Kian kecil menatap ratnasari meminta penjelasan lebih.
Akhirnya ratnasari menjelaskan tentang kejadian 8 tahun lalu pada kian putranya.awalnya kian terkejut
Tapi pada akhirnya ia ikut merasakan
Kesedihan saat di akhir cerita ibundanya.

Tangan kecil kian menghapus air mata ratnasari di pipinya pelan.
" ibunda ,kian berjanji akan mencari
Saudara abi sampai ketemu.kian mohon ibunda jangan menangis lagi"
Lirih kian berkaca kaca.

Hati ratnasari tersentuh mendengar
Penuturan tulus putranya untuk
Mencari saudaranya yang telah lama
Hilang.ratnasari memeluk kian
Dengan erat dengan air mata berlinang.

" kian putraku ,.." isak ratnasari sendu.

Tak jauh dari tempat ratnasari seorang bocah berpakaian sederhana
membawa kendi lalu mengambil air
Di sekitar sungai dengan cepat
Pergi melewati tandu milik Ratnasari
Bahkan menoleh saja ia tidak tetap
Berjalan seolah tidak melihat apa apa.

Ratnasari merasakan hatinya berdenyut kencang lalu melepaskan pelukan nya lalu melihat ke arah tandu yang ada banyak pengawal.

Kenapa hatiku tiba tiba menjadi
Sedih bercampur rindu apakah
Ia masih hidup
Monolog Ratnasari melihat sekeliling.

" ibunda .." panggil kian pelan.

Ratnasari senyum lembut kepada kian lalu berujar. " sebaiknya kita
Pulang nanti ayahanda pasti akan
Mencarimu hmm" ajak Ratnasari
Menuju tandu sedangkan kian
Hanya menurut perintah ibunda nya.

Setelah pergi dari sungai ,abi yang masih di sekitar sungai berhenti karna ia merasa lelah .mata dinginnya melihat rombongan istana
Yang pergi meninggalkan sungai.

" andai aku bisa mencuri uang
Dari rombongan itu pasti ia memiliki
Emas yang banyak"
Ucap abi datar lalu berdiri untuk
Pulang menuju rumah.

-


Hehehe ..
Gimana masih tertarik buat baca?
Mau lanjut lagi?

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang