22. Tak berdaya

191 24 4
                                    

...
Assalamualaikum..
Hai para pembaca ku yang sukai
Admin balik lagi walaupun kalian
Ga peduli 🤓
Jadi semoga kalian masih betah di lapak
Admin 🤗...

--------------------------------------------------------------

Setiap kehidupan akan selalu berputar
mengikuti roda takdir yang digariskan Tuhan.
Selalu ada kebahagiaan,kesedihan dan kemalangan dalam setiap kehidupan.
Hati yang  kacau ,pikiran yang lelah
juga keinginan yang egois yang kadang
menghancurkan seseorang luar dalam.
Seperti halnya ambisi Rico untuk menghancurkan Raja Darma melalui
Anak anaknya yaitu Abi dan Kian..
-

Di dalam Goa yang lembab dingin dan seram
ada beberapa dupa dan sesaji juga aroma
Bunga yang menyengat membuat
suasana Goa tersebut menjadi mencengkam.
Rico berjalan ke sebuah tempat persembahan
meletakan suling hitam di sana lalu
menatap sosok Pemuda yang berdiri tak bergerak bahkan berbicara ia menghampiri.

" kau begitu lemah sehingga kau begitu mudah ku jadikan mayat hidup , !"
rico berujar datar kepada Kian.

" aku tidak mengerti kenapa kau begitu bodoh! Sehingga bisa mati sia sia demi
melindungi saudaramu Kian ..!"
Seru rico memasang Kalung di leher kian.

" Kau tidak tau bahwa dia berniat membunuhmu , lalu menjadikan mu budak,"
bisik rico di telinga kian menghasut.

Kian terdiam dengan ekspresi kosong
Membuat rico tersenyum licik merencanakan
sesuatu dalam benaknya.
" tetapi kau tidak perlu berkorban kian karna
Aku akan membuat Rayi Abi ku mati di tanganmu hahaha ..!! " tawa jahat rico
menggema di Goa membuat kelelawar yang
berada didalam terbang keluar.
-

Beberapa dayang terlihat sibuk bolak balik
di kamar Abi bahkan tabib istana hampir
tidak tidur karna kondisi Abi yang naik turun.
Sudah 5 hari Abi terbaring ditempat tidur
Ratnasari juga tak henti ikut menjaga Abi
bahkan ia sampai menemani disisi Abi
takut jika sesuatu terjadi maka Ia bisa memanggil tabib cepat.

Tangan putih Abi dalam genggaman Ratnasari
yang kini sedang mengaji disebelahya.
Lantunan suara merdu Ratnasari membuat
Abi mulai tersadar perlahan.

" Putraku ,.. " lembut Ratnasari berseri
melihat abi sadar.

Mata coklat Abi mulai terbuka pelan menatap
wajah sang Ibunda lama  diam tak bersuara.

" ibunda di sini putraku ,tunggu sebentar
ibunda akan panggil tabib ," ujar Ratnasari
hendak pergi tetapi tanganya ditahan oleh Abi kuat.

Air mata berlinang turun membasahi wajah
pucat Abi yang menangis tanpa suara.
" ada apa ! Katakan pada ibunda apa yang sakit ! Tabib !" panggil Ratnasari panik melihat
abi yang tiba tiba menangis.

tabib segera datang langsung memeriksa
keadaan Abi dengan teliti sedangkan Ratnasari terus menggenggam tangan Abi
Erat ikut berkaca kaca.

" apa yang terjadi ? Katakan tabib !"

" ampun gusti Ratu hamba tidak menemukan
hal lain karna kondisi Pangeran Abi sudah mulai pulih  , mungkin ini reaksi ramuan
yang hamba berikan ," jelas tabib

" baiklah ,kau keluar lah ,"

" baik gusti , " tabib segera mematuhi perintah.

Abi masih menangis dengan cepat Ratnasari
segera memberi pelukan kepada putranya
seraya menenangkan dengan lembut.
" ssstt ,jangan menangis Nak ibunda di sini
tenanglah .. "

Kian ibunda .. dia meninggalku ..
dimana aku harus mencarinya ibunda ..
Batin abi dalam hati semakin memeluk
erat Ratnasari seolah menumpahkan
kesedihan ,kemarahan yang ia rasakan.
Ratnasari ikut menangis melihat putranya
Abi seperti ini ,belum lagi keberadaan
Kian yang belum ada kabar membuat ia khawatir.

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang