27. Kedatangan putri Lalengka

133 22 2
                                    

.
.
.
.

Ratu kerajaan Darmajaya segera datang
untuk menyabut calon menantunya Dari
kerajaan Lalengka sahabat dari Darmajaya.
berjalan anggun menyeret bajunya yang
panjang memberi sambutan hangat untuk
Nariratih seorang putri berparas cantik berkulit putih mengenakan baju biru dengan
bordiran merah muda tak lupa mahkota kecil
terselip di atas rambut panjangnya terurai.

" salam gusti Ratu ,ananda datang untuk berkunjung semoga ananda tidak menganggu
gusti ratu " sopan nariratih memberi salam.

" salam mu diterima ,ananda tidak
menganggu kebetulan hanya ada sedikit
musibah jadi kedatangan ananda membuat
ibunda lebih tenang " anggun ratnasari menjawab mengajak nariratih duduk.

wajah nariratih sedikitpun terkejut mendengar bahwa ada musibah dikerajaan
Darmajaya dengan hati hati nariratih bertanya.
" sungguh ananda tidak tau jika istana
sedang dalam musibah , apakah ananda
boleh tau apa yang terjadi gusti ratu ..?"

Ratnasari langsung teringat dengan Abi
yang kini dalam masa pertolongan.
" pangeran abi sekarang dalam keadaan
buruk ,saat ananda putra datang membawa
pangeran Abi dalam kondisi menyedihkan .."
tutur ratnasari bersedih.

mendengar penjelasan Ratu Ratnasari membuat Nariratih khawatir kepada Abi.
wajahnya yang cemas terlihat oleh Ratnasari
dengan lembut Ratnasari menyentuh tangan
Nariratih berkata.

" ananda bisa melihat jika ingin " tuturnya

" tapi bagaimana jika ananda menganggu gusti Ratu .." menjawab.

" tenang saja ,ayo ibunda antar " ajak Ratnasari mengandeng Nariratih menuju kamar Abi yang jauh dari Istana Utama.

suasana dikerajaan Darmajaya sangat menenangkan pikiran saat melihatnya ,ada kolam kecil yang ditumbuhi teratai beberapa pohon tumbuh
disekitar istana membuat angin sepoi menerpa wajahnya. Setelah tiba Ratnasari
langsung menghampiri Raja Darma cepat.

" Kakanda bagamana dengan Pangeran Abi ..?" bertanya khawatir.

Raja Darma menatap wajah cantik Ratnasari
seraya berkata pasrah.
" Dinda ,putra kita tidak dapat sadar karna
semua ilmunya musnah membuat Putra kita
tidak akan bangun lagi ,kita hanya bisa
mempertahankan tubuhnya untuk sekarang "
jelas Raja Darma hati hati penuh kesedihan.

wajah Ratnasari terkejut tak percaya
dengan apa yang didengar oleh Suaminya.

" Abi .. Kakanda ,putra kita - " sedih Ratnasari
menangis dipelukan Raja Darma.

Nariratih yang mendengar penjelasan Raja
Darma tak kalah terkejut menutup mulut.
rasa khawatir bercampur sedih memasuki
hati Nariratih saat ini.

Abi ,apa yang sebenarnya yang terjadi padamu ..
batin nariratih penasaran .

Tabib yang kini sedang merawat luka luka
Abi tengah memberikan beberapa dupa
di beberapa titik serta menusuk titik akupuntur di titik vital abi yang ia pelajari
dari temanya berasal dari china.

" hamba hanya bisa melakukan ini pangeran ,jika teman hamba berada di sini mungkin bisa menyelamatkan pangeran "
serunya merasa iba dengan kondisi abi
Tubuhnya hidup namun jiwanya seolah tak ada dalam raga.

Tabib segera keluar untuk berbicara dengan
Raja Darma dan Ratnasari tak lama Nariratih
Masuk ke dalam kamar luas abi yang sunyi.
Bau dupa menyengat hidungnya tampak
Abi terbaring tenang di tempat tidur dengan
luka luka parah.kedua tangan abi terbalut
Kain juga dada bidang abi terbalut kain yang
berwarna merah basah karna darah.

Kaki Nariratih melangkah mendekat ke abi
memandang lebih jelas ternyata wajah Abi
sangat pucat seperti mayad ,jantung Nariratih
berdetak kuat.

 Kian Abi ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang