14. Siapa Dia?

10 3 0
                                    

"Selesai belanja, kita harus buat list supaya ada jadwal"

"Eits, inget pesan abi loh, a!"

"Apa?"

"Idih, tadi pagi kan mas Fauzan ke rumah nyampain pesan abi, masa baru pergi dua jam udah lupa?"

Fakhri mengingat kejadian tadi

"Mas, ini abah nitip salam. Sama pesan buat mas Fakhri, katanya mas mau main ke pondok?"

"Iya, Zan. Sama istri"

"Muhun, mas. Ini pesan abah buat mas"

"Nuhun, ya"

"Sami-sami, mas"

"Uzan duluan,ditunggu ya mas. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Apa isi surat abi, mas?"

"Heh? Mas?"

"Eh astaghfirullah. Ketularan"

"Gak apa apa, zaujatii. Aa suka dengernya"

"Eih" Inayah merinding sendiri, Fakhri tertawa melihatnya.

"Isi suratnya apa tuh?"

"Bentar, buka dulu lah"

"Assalamu'alaikum, nak. Apa kabar? Abi harap kamu sama Inayah sehat², selalu ada dalam lindungan Allah, semoga pernikahan kalian samawa. Abi cuma mau nitip pesan, jaga Inayah baik², terlebih di pondok kamu. Jaga dia, ya. Jangan ulangin kesalahan yang sama kayak dulu. Nanti tinggalnya misah aja sama kang Rahman, takutnya beliau kurang nyaman atau gimana, tinggal di asrama pengurus aja, itung-itung kamu bantu kang Rahman ngurus pondok, abi titip santri disana, abi gak bisa ikut berkunjung juga.

Pas disana, jangan terlalu sibuk ngurus santri, kamu ibarat tamu aja disana, kamu cuma jadi pengajar sampingan, lupain juga Neng Kania, jangan buat Inayah risih karena dia.
Wasallam"

"Oh, apa hubungannya sama list?"

"Ada deh"

Fakhri menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan maksud Inayah.

-

-

-

-

"Neng Kania saha?"

Fakhri menegang.

"Kenapa?"

"Kok kenapa? Bukannya isi surat abi, ada nama dia?"

Fakhri menjadi tidak fokus saat menyetir mobil, berusaha melupakan hal itu.

"Gak usah diingat, Humairah. Gak penting"

"Oh, yowes"

Inayah selalu penasaran dengan orang-orang yang ada di sekitar Fakhri, Inayah bahkan sempat suudzon tentang Neng itu, dia mulai cemburu tanpa sebab yang jelas.

Di rumah yang sebesar itu, ditinggal selama satu pekan, apa tidak akan berdebu? Ataukah menjadi sarang tikus, laba laba, dan serangga lainnya? Entahlah.

"Udah siap semua, nanti ba'da maghrib otw ya"

"Iya aa sayang"

"Okay"

"Eh, bentar a!"

"Hm?" Fakhri membalikkan tubuhnya kembali menghadap Inayah yang sedang membereskan koper

FAKHRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang