30. Pulang

20 4 45
                                    

Hai hai halo💖💖💖
Jangan lupa absen "pangeran is back!" HEHEHE

Walah walah, sapa nich yang pulang?🤔

Happy reading-!

-

-

-

-

Kedua kakinya berjalan keluar kereta, kini dia telah berpijak di kota kelahirannya, Bandung.

"Akhirnya, setelah empat tahun pisah sama kota ini... Aku kembali dengan versi yang sedikit lebih baik,"

"Udah isya, mending shalat ke masjid dulu, setelah itu susul rumah abang,"

Wajahnya tampak berseri ketika menyebut kata 'abang'. Namun, semua itu selalu diiringi dengan kesedihan.

"Bukan salah ummi ataupun abi, ini memang udah takdirnya begini,"

*****

Langit semakin gelap, situasi di sekitar semakin susah untuk dikenali, beruntunglah Fakhri pernah menyimpan map tempat ponsel itu sebelum akhirnya tidak bisa terhubung kembali karena pasti baterainya sudah habis, atau mungkin lebih parah dari itu.

Berbagai ingatan masa lalu yang selalu Fakhri coba lupakan, kini semuanya kembali melintasi pikirannya dan menghantui perasaan yang sudah lama dia kubur dalam dalam.

"Bukan. Bukan karena itu,"

Tubuhnya bergetar. Selama ini, Fakhri banyak menyembunyikan masa lalunya pada semua orang, bahkan, Inayah sendiri tidak dia izinkan untuk tahu, karena jika dia tahu, bisa saja dia pergi meninggalkan Fakhri.

Fakhri trauma.

"Itu bayi siapa ummi?"

"Dia... Bayi teman ummi," jawabnya pelan menahan tangis.

"Nak, setelah umur kamu sudah enam tahun, ummi kirimkan kamu ke pesantren milik om Rahman, ya? Kamu harus jadi anak yang pintar dan beragama."

Bocah tiga tahun itu masih belum terlalu paham dengan apa yang umminya minta, dia hanya mengangguk pertanda setuju dengan perintah umminya.

Tiga tahun kemudian....

"Mas, kita krisis ekonomi, sebab itu kita kirim anak kita pada Asyifa dan suaminya untuk dia asuh, tapi, apa kita harus mengirim Fakhri juga ke pesantren? Pesantren itu masih sangat baru dan pasti masih banyak kurangnya. Kita titipkan bayi kita pada orang yang tepat, tapi Fakhri? Tempat itu pernah jadi tempat judi sebelum dibangun pesantren. Banyak begal disana, aku gak rela kalau anak ku celaka!"

"Kamu pernah cerita kan mas? Kalau kembaran kamu itu sampai harus bolak balik RS karena habis di pukuli para pemabuk yang tempatnya ga mau di usik!"

Abdurrahman memegang bahu istrinya yang rapuh itu, "Fakhri tidak akan kenapa napa. Cepat siapkan perlengkapannya,"

Dalam pesantren....

"Ummi? Abi? Mau kemana?"

"Jangan tinggalin Alan!"

FAKHRI ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang